( Memory september 97 ) By: Tri Wahyudi
"Kala cinta Burhan dan mela harus berakhir "
Entah mengapa hari ini, Burhan begitu gundah dan resah, mungkin karena berbagai kejadian dan peristiwa tlah menimpanya, membuat langkahnya gontai, hingga dia berpikir lebih asyik masyhuk dalam kesendirian bercengkrama dengan lamunannya, rebahan diatas kasur buluk disebuah kontrakan satu petak.
Kepulan asap rokok setia menemaninya, alunan musik 80an merdu melantun, sepucuk surat dari doi digenggamnya dengan tangan sedikit bergetar, dia baca ogah-ogahan, sambil rebahan, oo..h.. ternyata isinya tentang minta kepastian cinta, karena dah tiga minggu sang kumbang tak apel ( Kacian dech.. ), “ Mas.. Dinda tak ingin malam minggu hanya dilalui dalam kesendirian dan linangan air mata tanpa kehadiran mas disampingku, Dinda merasa Mas tlah mempermainkan cinta Dinda, kalau memang Mas terombang-ambing dalam mengarungi cinta dengan Dinda Lebih baik Dinda diputusin saja walau hancur hati ini” ( Busyet ngancem nech ) tanpa respon yang berarti aku lipat tuh surat berhubung dah agak ngantuk akhirnya burhan ketiduran.
Malam minggu berikutnya, akhirnya burhan memutuskan tuk lakukan acara ritual anak remaja yakni apel malam mingguan, dengan perasaan rada-rada malas, dilangkahkannya kakinya ( yang penting biar kelihatan punya pacar, tengsin khan ama tetangga masa bujangan malam minggu, ngjogrog di kontrakan ), sepanjang perjalanan dia udah nyiapin resep jitu buat ngrayu do'i, pokoknya gimana caranya biar kagak ngambek, setelah nyampai ketempat dia, Burhan mengobral semua rayuan, untungnya cewekku yang satu ini termasuk type yang mudah dijinakan ( he.he.. emang binatang peliharaan ), ndak pakai lama tuh jurus rayuan dah bikin dia klepek-klepek, he..he..he jadilah acara malam minggu ini lancar and hangat, bahkan minggu paginya mela main ketempat burhan buat nglanjutin ronde semalam yang tanggung karena mentoknya waktu malam minggu he..he pucuk dicinta ulam tiba, ibarat kucing laper dikasih ikan mubazir kali yech, kalau dicuekin, tapi tenang pembaca rem nafsu burhan masih pakem koq, jadi ndak bakalan kebablasan, yang jelas hari itu seperti dunia milik berdua, dari pagi hingga sore nonstop bercengkrama??
Dua malam minggu berikutnya, burhan kembali ndak apel, rupanya dia mulai berpikir ada kejenuhan dalam hubungan ini, bahkan sebetulnya setengah dari hatinya telah terbelah dua untuk gadis yang lain, gadis itu lebih periang, lebih nyambung kalau diajak ngobrol ngalor ngidul, kulitnya lebih putih dan tentu lebih cantik, sementara mela terlalu menuntut keseriusan terutama pengin cepet-cepet kearah nikah, terus terang saat itu burhan belum siap untuk itu, masih banyak yang harus ia kejar, mengangkat keluarga dirumah, ingin kembali sekolah / kursus, burhan mulai berpikir untuk mendapatkan gadis yang cocok memang butuh proses, cinta tidak bisa dipaksakan bukan?
Walau hari ini bukan malam minggu, karena burhan merasa sudah cukup lama ndak apel dia berpikir perlu kiranya dia menengok mela, yach dibalik rasa cinta yang sudah mulai luntur tetap saja ada butiran-butiran rasa kangen, singkat cerita sampailah burhan di tempat mela, mela menyambut kedatangan burhan dengan sikap dingin, wajahnya mengkerut bak jeruk purut, burhan membatin wah ini pasti Do’i lagi ngambek gara-gara ndak absen apel hampir dua minggu, kami sama-sama diam adu gengsi kali ya... tidak ada yang mau nduluin bicara, hingga akhirnya mela memulai bicara; Mas aku mau bicara sesuatu tapi rasanya ndak tega, Mel kenapa kamu nggak tega walau kamu ngomong sepahit apapun aku siap 100% pokoknya dijamin takkan ada air mata atau penyesalan dihatiku, ayo ngomong aku nggak suka belat-belit, Mas aku dijodohin Ortu jadi hubungan kita nggak bisa lama, dengan sikap tetap cuek burhan menjawab; Mel..kamu pasti bohong soal ini, aku tidak suka dengan ketidakjujuranmu itu pengecut, kalau memang mau putus, bilang aja kita putus, tapi secara resmi aku katakan aku tidak mau ada kata-kata putus darimu, anggap saja mulai hari ini hubungan cinta kita berakhir sudah laksana air tersiram api, kamu harus ingat siapa dulu yang mengajak duluan kita berpacaran, kala itu waktu subuh buta ketika aku mau berwudhu, tiba-tiba kau sodorkan secarik surat, yang ternyata isinya adalah sebuah ultimatum agar saya memproklamirkan rasa cinta saya padamu, saat itu aku cuma dikasih waktu satu hari untuk memberikan jawaban,itupun disertai sedikit ancaman jikalau aku tidak memberikan jawaban memuaskan dikau akan sangat kecewa dan merasa dipermainkan perasaanmu ( maksud loe ..), ini soal kecepatan lidah saja, kalau aku tega dari kemarin-kemarin aku sudah putusin kamu!, OK mulai detik ini aku tak mau lagi hinggap ditempat ini, tu..khan mas terlalu egois mas kurang perhatian sama mela, contohnya kalau mela shift 2, mas ndak pernah jemput mela lagi, Mel ... aku bukannya egois tapi aku tegas memegang prinsip, bukankah aku selalu peduli ama kamu, suka nanyain apakah ada maslah soal kerjaan, keluarga atau hubungan antara kita, tapi apa jawabanmu kau selalu diam, dan paling bilang pusing berulang kali, walau hubungan kita sudah usai, aku nggak benci kamu koq, sebagai tanda aku ndak benci sini dech aku minta ciuman terakhir kali, ih.h.h kalau cuman ciuman terakhir mela ndak mau, udah dech omongan yang tadi (putus) anggap aja angin lalu, burhan dengan senyum nya yang khas (nyengir kuda) bergumam “ mampus luh mulai terjebak rayuan, makanya mel kamu jangan macam-macam ya udah dech nyok kita berpelukan, yayang-yayangan lagi nyok, heeh mas siap!
Udah dech cerita malam itu, ndak usah dibahas, ntar kebawa mimpi buahaya teu...
Mel, kamu sudah terlanjur ngomong putus ibarat orang dah nikah sudah talaq 3, jadi malam ini adalah malam terakhir hubungan kita, esok harinya mela datang ketempat burhan, tapi burhan tetap pada pendiriannya, kita tidak bisa meneruskan hubungan ini mel, ini pasti sudah isyarat dari atas bahwa kita tidak ditakdirkan bersama jadi mat berpisah mel, moga masing-masing kita mendapat jalan terbaik setelah ini, anggap hubungan kita kemarin sebagai kursus singkat buat kita seburuk apapun kita tidak boleh munafik kita tetap merasakan keindahan disana ......
“Cinta jika hanya didasari sikap kasihan, hanya berakhir sia-sia dan dihiasi kepalsuan belaka”
“ Jadikan cinta sebagai landasan untuk meraih masa depan, bukan malah menghambat dan jadi beban kita, karena dengan masa depan yang baik, akan menyuburkan tanaman cinta kita”
“Sesungguhnya burhan bukan lelaki bejat, yang hanya mau menghisap madu cinta dari wanita, tapi burhan lelaki yang teguh memegang prinsip bahwasanya seorang laki-laki harus bertanggung jawab meraih jalan dan sasaran hidupnya, dia butuh wanita yang berkomitmen memberikan dukungan atas segala proses yang telah dan akan dirintisnya demi mengangkat harkat martabat keluarga dan masa depannya kelak, dia tidak ingin cinta membutakan, dan akhirnya menyesatkan dirinya untuk terjebak dan menghambat keinginannya untuk maju.
Walau harus diakui selama menjalin hubungan dengan mela, tatkala burhan sudah merasa ragu dengan arti sebuah hubungan dengan mela, dia sempat akrab dengan beberapa cewek sebutlah, Ani, Ratna,Warti dan Tiah, nah cewek yang terakhir inilah yang paling menggoda burhan, karena sebelum ditembak mela sebetulnya sudah ada rasa saling suka antara burhan dan tiah, burhan sendiri secara pribadi lebih cocok dengan tiah, bahkkan kalau ngobrol bisa berjam-jam berduaan, soalnya dia datang di tempat dan waktu yang tepat, tempat: pas kalo gue lagi sendirian ujug-ujug dia datang, khan kondusif banget buat berduaan, waktu: pas jiwa lagi kering dia datang menghibur dan menyirami, sayang saat itu masing-masing dibatasi sama-sama dah punya pacar, walau tiah mengaku dia sudah lama ndak diperhatikan dan diapeli ama Do’inya, nggak cukup dua cewek yang berteduh di hati burhan e..eeh suatu malam burhan dapet satu bingkisan dari seorang cewek yang ternyata isinya sebuah buku dan secarik kertas berisi pernyataan cinta, busyet laku juga ya si Burhan padahal penampilannya biasa aja sederhana dan nggak klimis-klimis amat,apanya yang diharapin dari sosok Burhan diukur dari harta ape yang die punya broe, buruh pabrik rendahan men....nggak tahu lach itulah bagian dari dalamnya misteri cinta... lucunya lagi ketiga cewek ini beberapa kali jalan barengan ama burhan dalam berbagai kesempatan: saat joging minggu pagi, saat bercanda bareng walo sekedar di pinggir taman tol bitung Tangerang sana, buat Burhan ach kagak diambil pusing nyang penting bisa Happy sana-sini dah cukup.
Wis disit ya burhane arep turu maning sapa ngerti ngimpi ketemu bidadari...hr...hr...hr, bur tangi bur, huh dasar bocah mambu bantal asal ngantuk sedelabe turu, untung aku sebagai temen satu kontrakan dah apal kocepal karu tingkah lakumu, wis nganah turu, aku ya arep nglayap bebeh temen kon nunggoni wong turu.
Wis disit ya burhane arep turu maning sapa ngerti ngimpi ketemu bidadari...hr...hr...hr, bur tangi bur, huh dasar bocah mambu bantal asal ngantuk sedelabe turu, untung aku sebagai temen satu kontrakan dah apal kocepal karu tingkah lakumu, wis nganah turu, aku ya arep nglayap bebeh temen kon nunggoni wong turu.
Tamat...... Salam buat pejuang-pejuang cinta, raih dan rengkuhlah cintamu dengan erat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar