“ Mari kita yakini dan kembangkan potensi yang dimiliki oleh diri kita”
Alkisah
Suatu ketika anak seorang petani tengah bermain ke tengah kebun, saat memasuki kebun yang cukup rindang tiba-tiba angin kencang datang menerpa, wu..s..s wu u.s suara deru angin bergemuruh, membuat pohon-pohon disekitar anak petani berdiri, meliuk-liuk dan bergoyang hebat, bahkan beberapa ranting mulai berjatuhan, menimbulkan bunyi derak yang menakutkan, anak petani itu cuma bisa terdiam sambil sesekali mulutya berkumat-kamit, berdoa minta perlindungan pada Sang Kuasa, untunglah beberapa saat kemudian anginpun mereda, bersamaan dengan itu tiba-tiba sebuah benda melayang dari atas pohon, oh..h apa itu pekik anak petani, sambil berlari mengikuti arah jatuhnya benda, bu..u.uk! Suara benturan benda mencium bumi, terdengar tak jauh dari posisi saat itu dia berdiri, Ola..lah rupanya benda tersebut adalah sebuah buntalan yang terbuat dari kumpulan daun-daun kering.
Si anak petani pun memungut benda itu, rupanya benda tersebut adalah sarang burung, lebih terkejut lagi ketika ai merogoh isi sarang itu, menyembullah sebuag benda putih lonjong, yah ini pasti telur burung tapi ukurannya cukup besar bahkan lebih besar dari ukuran telur ayam, untung telur ini tidak sampai pecah, akhirnya anak petanipun pulang dengan membawa sebutir telur, sesampainya dirumah, dia masukan telur itu kedalam telur-telur ayam lain yang sedang diengrami induknya, dua minggu berselang, terdengar riuh anak-anak ayam yang sudah mulai menetas, seminggu kemudian disusul satu telur yang dibawa anak petani itupun ikut menetas, waktu berganti waktu anak-anak ayam tumbuh semakin besar, diantara anak-anak ayam itu ada satu ayam yang berukuran lebih besar, Hm..m kenapa ukuranku lebih besar, padahal aku menetas terakhir dibandingkan mereka, a..h apapun keadaanya tetap saja aku adalah ayam, karena kami memiliki induk yang sama pikirnya.
Hingga suatu saat, terdengar suar cuit...cuit....cuit tampak diatas sana seekor rajawali besar dengan gagah mengepakan sayapnya, tiba-tiba dia menukik turun dengan deras, sesaat kemudian kembali keudara, diparuhnya sudah terdapat burung puyuh yang sudah tak berdaya dicengkram kuku-kukunya yang tajam siap untuk jadi santapan siang sang rajawali, anak-anak ayam petani ikut menyaksikan peristiwa itu, hanya miris melihatnya, sianak ayam yang paling besarpun bergumam dalam hati, h..mm burung itu begitu perkasa dan lincah, gerakan terbangnya saat menyegap mangsa cepat bagai kilat. Dengan leluasa dia terbang diudara tanpa khawatir ada yang mengganggunya, andaikan aku bisa terbang seperti dia, aku bisa berkelana dan bermain diudara berpindah dari satu tempat ketempat yang lain dengan cepat, cuit...cuit...cuit suara rajawali terdengar keras diatas ayam-ayam itu, mendengar kedatangan rajawali karuan saja ayam-ayam itu berhamburan, mencari persembunyian, takut dijadikan giliran jadi santapaan rajawali, pandangannya yang tajam mampu melihat ayam-ayam yang sedang berkeliaran dibawahnya, tapi ada satu ayam yang aneh pikirnya, yah itu bukan ayam biasa, melainkan seeor burung, bahkan dia adalah bagian dari bangsaku “rajawali”.
Melihat kejanggalan itu, untuk mengobati rasa penasarannya rajawalipun turun dan menghampiri anak ayam besar itu, “ hey tidakkah kau menyadari bahwa sesungguhnya kau bisa terbang seperti aku, maka ikutlah bersamaku keudara, dari atas nanti kau bisa melihat pemandangan lebih luas” kata rajawali pada anak ayam besar itu, mendengar teriakan rajawali si anak ayam cuma terbengong, baru beberapa saat kemudian baru dia menjawab, “ rajawali yang gagah, mana mungkin seekor anak ayam bisa terbang, dari pertama aku lahir aku belum pernah melihat ada seeokor ayampun yang bisa terbang tinggi, bahkan indukku yang membesarkan akupun tak bisa melakukannya, jadi untuk bisa terbang rasanya buatku hanyalah khayalan omong kosong belaka”, dasar anak ayam bodoh, ketahuilah aku berkata demikian karena aku yakin engkau pasti bisa melakukannya, karena sesungguhnya engkau bukan anak ayam biasa melainkan kau adalah rajawali, sama sepertiku, jadi sudah bisa dipastikan kaupun punya kemampuan untuk bisa terbang, hey rajawali maafkan aku, sungguh aku takut untuk melakukannya karena bagiku aku terlahir sebagai ayam maka selamanya aku takan berubah menjadi sosok lain.
Mendengar alasan yang dikemukakan si anak ayam, kesabaran sang rajawalipun pupus, badannya bergetar menahan emosi dan dalam sekejap diapun melesat dan mencengkram si anak ayam, dibawanya anak ayam itu terbang tinggi, ha..ha ..ha sekarang kau sudah berada diatas ketinggian, sebentar lagi kau akan aku lepaskan dari sini, kalau kau tak berusaha untuk terbang maka tubuhmu akan meluncur kebawah dengan deras dan menghantam tanah, batu atau pohon yang berada dibawah sana, dan sudah bisa dipastikan kau akan mati dengan tubuh hancur, maka bersiaplah, yeah sekali sentak si anak ayampun dilepaskan, seketika itu pula tubuh si anak ayam meluncur deras, disaat-saat genting itulah pikirannya tersadar dia ingat saat melihat rajawali terbang, rajawali selalu mengepakan sayapnya, diam-diam si rajawali yang berada diatasnya sedikit khawatir jangan-jangan si anak ayam akan pasrah hm.m walau bagaimanapun dia adalah bagian dari bangsaku dia tidak boleh mati karena perbuatanku, maka spontan diapun berteriak dengan keras, hey cepat kepakkan sayapmu sekeas-kerasnya dan yakini bahwa kau bukanlah ayam melainkan seekor rajawali yang perkasa, mendengar teriakan sang rajawali, si anak ayampun mengepakan sayap yang selama ini tak pernah ia gunakan, dengan keras sayapnya dikepakan meniru gerakan rajawali yang dikaguminya, dadanya berdegub keras, “ aku harus bisa melakukannya, aku harus bisa!!! aku tak mau mati sia-sia, badan yang tadi meluncur deras lambat laun melambat, badanya terasa terangkat keudara setiap dia mencoba mengepakan sayapnya, oh ajaib aku bisa terbang, hore impian terbesarku selama ini bisa terwujud, oh..h benar-benar indah pemandangan dibawah sana, gerakananya semakin lama semakin lincah, rajawali yang memperhatikan tingkah laku anak ayam yang sudah berubah jadi jatidiri aslinya ikut senang dan bangga ia pun tersenyum bahagia, rajawali muda kemarilah ayo kita terbang lebih tinggi lagi, rajawalu mudapun menyahut, “ ayo siapa taku..u..t, rajawali mudapun melesat lebih tinggi dan menghampiri rajawali tua, setelah mendekati rajawali tua diapun berkata, “ terima kasih engkau telah mendorongku untuk mau berubah, dan menyadarkan aku bahwa dalam diriku ada kemampuan besar, kini aku bisa terbang bebas diangkasa”, rajawali tuapun mengangguk, ketahuilah “ apa yang tidak mungkin seringkali tidak bisa hanya karena tidak mau mencoba, hambatan terbesar biasanya justru berasal dari dalam diri kita, rasa malas , tidak percaya diri, rasa takut berlebih, manja dan tak mau menerima tantangan adalah penyakit yang akan mengubur potensi yang justru harusnya kita gali.
UNTUK MENGETAHUI ARAH HIDUP LIHATLAH KEDALAM DIRIMU LALU SIBAKLAH RIMBUNAN POHON YANG ADA DIDEPANMU
JADILAH MANUSIA-MANUSIA YANG BERSEDIA DAN SIAP UNTUK BERUBAH MENUJU KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK.
SEBAGAI MANUSIA BERAKAL BUDI KITA DIBERIKAN KEBEBASAN UNTUK MENGGALI POTENSI DIRI DAN BERINOVASI.
PADA KONDISI TERDESAK, SECARA SADAR ATAU TIDAK SESEORANG AKAN MENGELUARKAN SEGALA DAYA UPAYA UNTUK KELUA R DARI KONDISI TERSEBUT
Demikian semoga bermanfaat ..... .........dikutip dari buku “ 16 wisdom & succes
(Andry Wongso)
Si anak petani pun memungut benda itu, rupanya benda tersebut adalah sarang burung, lebih terkejut lagi ketika ai merogoh isi sarang itu, menyembullah sebuag benda putih lonjong, yah ini pasti telur burung tapi ukurannya cukup besar bahkan lebih besar dari ukuran telur ayam, untung telur ini tidak sampai pecah, akhirnya anak petanipun pulang dengan membawa sebutir telur, sesampainya dirumah, dia masukan telur itu kedalam telur-telur ayam lain yang sedang diengrami induknya, dua minggu berselang, terdengar riuh anak-anak ayam yang sudah mulai menetas, seminggu kemudian disusul satu telur yang dibawa anak petani itupun ikut menetas, waktu berganti waktu anak-anak ayam tumbuh semakin besar, diantara anak-anak ayam itu ada satu ayam yang berukuran lebih besar, Hm..m kenapa ukuranku lebih besar, padahal aku menetas terakhir dibandingkan mereka, a..h apapun keadaanya tetap saja aku adalah ayam, karena kami memiliki induk yang sama pikirnya.
Hingga suatu saat, terdengar suar cuit...cuit....cuit tampak diatas sana seekor rajawali besar dengan gagah mengepakan sayapnya, tiba-tiba dia menukik turun dengan deras, sesaat kemudian kembali keudara, diparuhnya sudah terdapat burung puyuh yang sudah tak berdaya dicengkram kuku-kukunya yang tajam siap untuk jadi santapan siang sang rajawali, anak-anak ayam petani ikut menyaksikan peristiwa itu, hanya miris melihatnya, sianak ayam yang paling besarpun bergumam dalam hati, h..mm burung itu begitu perkasa dan lincah, gerakan terbangnya saat menyegap mangsa cepat bagai kilat. Dengan leluasa dia terbang diudara tanpa khawatir ada yang mengganggunya, andaikan aku bisa terbang seperti dia, aku bisa berkelana dan bermain diudara berpindah dari satu tempat ketempat yang lain dengan cepat, cuit...cuit...cuit suara rajawali terdengar keras diatas ayam-ayam itu, mendengar kedatangan rajawali karuan saja ayam-ayam itu berhamburan, mencari persembunyian, takut dijadikan giliran jadi santapaan rajawali, pandangannya yang tajam mampu melihat ayam-ayam yang sedang berkeliaran dibawahnya, tapi ada satu ayam yang aneh pikirnya, yah itu bukan ayam biasa, melainkan seeor burung, bahkan dia adalah bagian dari bangsaku “rajawali”.
Melihat kejanggalan itu, untuk mengobati rasa penasarannya rajawalipun turun dan menghampiri anak ayam besar itu, “ hey tidakkah kau menyadari bahwa sesungguhnya kau bisa terbang seperti aku, maka ikutlah bersamaku keudara, dari atas nanti kau bisa melihat pemandangan lebih luas” kata rajawali pada anak ayam besar itu, mendengar teriakan rajawali si anak ayam cuma terbengong, baru beberapa saat kemudian baru dia menjawab, “ rajawali yang gagah, mana mungkin seekor anak ayam bisa terbang, dari pertama aku lahir aku belum pernah melihat ada seeokor ayampun yang bisa terbang tinggi, bahkan indukku yang membesarkan akupun tak bisa melakukannya, jadi untuk bisa terbang rasanya buatku hanyalah khayalan omong kosong belaka”, dasar anak ayam bodoh, ketahuilah aku berkata demikian karena aku yakin engkau pasti bisa melakukannya, karena sesungguhnya engkau bukan anak ayam biasa melainkan kau adalah rajawali, sama sepertiku, jadi sudah bisa dipastikan kaupun punya kemampuan untuk bisa terbang, hey rajawali maafkan aku, sungguh aku takut untuk melakukannya karena bagiku aku terlahir sebagai ayam maka selamanya aku takan berubah menjadi sosok lain.
Mendengar alasan yang dikemukakan si anak ayam, kesabaran sang rajawalipun pupus, badannya bergetar menahan emosi dan dalam sekejap diapun melesat dan mencengkram si anak ayam, dibawanya anak ayam itu terbang tinggi, ha..ha ..ha sekarang kau sudah berada diatas ketinggian, sebentar lagi kau akan aku lepaskan dari sini, kalau kau tak berusaha untuk terbang maka tubuhmu akan meluncur kebawah dengan deras dan menghantam tanah, batu atau pohon yang berada dibawah sana, dan sudah bisa dipastikan kau akan mati dengan tubuh hancur, maka bersiaplah, yeah sekali sentak si anak ayampun dilepaskan, seketika itu pula tubuh si anak ayam meluncur deras, disaat-saat genting itulah pikirannya tersadar dia ingat saat melihat rajawali terbang, rajawali selalu mengepakan sayapnya, diam-diam si rajawali yang berada diatasnya sedikit khawatir jangan-jangan si anak ayam akan pasrah hm.m walau bagaimanapun dia adalah bagian dari bangsaku dia tidak boleh mati karena perbuatanku, maka spontan diapun berteriak dengan keras, hey cepat kepakkan sayapmu sekeas-kerasnya dan yakini bahwa kau bukanlah ayam melainkan seekor rajawali yang perkasa, mendengar teriakan sang rajawali, si anak ayampun mengepakan sayap yang selama ini tak pernah ia gunakan, dengan keras sayapnya dikepakan meniru gerakan rajawali yang dikaguminya, dadanya berdegub keras, “ aku harus bisa melakukannya, aku harus bisa!!! aku tak mau mati sia-sia, badan yang tadi meluncur deras lambat laun melambat, badanya terasa terangkat keudara setiap dia mencoba mengepakan sayapnya, oh ajaib aku bisa terbang, hore impian terbesarku selama ini bisa terwujud, oh..h benar-benar indah pemandangan dibawah sana, gerakananya semakin lama semakin lincah, rajawali yang memperhatikan tingkah laku anak ayam yang sudah berubah jadi jatidiri aslinya ikut senang dan bangga ia pun tersenyum bahagia, rajawali muda kemarilah ayo kita terbang lebih tinggi lagi, rajawalu mudapun menyahut, “ ayo siapa taku..u..t, rajawali mudapun melesat lebih tinggi dan menghampiri rajawali tua, setelah mendekati rajawali tua diapun berkata, “ terima kasih engkau telah mendorongku untuk mau berubah, dan menyadarkan aku bahwa dalam diriku ada kemampuan besar, kini aku bisa terbang bebas diangkasa”, rajawali tuapun mengangguk, ketahuilah “ apa yang tidak mungkin seringkali tidak bisa hanya karena tidak mau mencoba, hambatan terbesar biasanya justru berasal dari dalam diri kita, rasa malas , tidak percaya diri, rasa takut berlebih, manja dan tak mau menerima tantangan adalah penyakit yang akan mengubur potensi yang justru harusnya kita gali.
UNTUK MENGETAHUI ARAH HIDUP LIHATLAH KEDALAM DIRIMU LALU SIBAKLAH RIMBUNAN POHON YANG ADA DIDEPANMU
JADILAH MANUSIA-MANUSIA YANG BERSEDIA DAN SIAP UNTUK BERUBAH MENUJU KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK.
SEBAGAI MANUSIA BERAKAL BUDI KITA DIBERIKAN KEBEBASAN UNTUK MENGGALI POTENSI DIRI DAN BERINOVASI.
PADA KONDISI TERDESAK, SECARA SADAR ATAU TIDAK SESEORANG AKAN MENGELUARKAN SEGALA DAYA UPAYA UNTUK KELUA R DARI KONDISI TERSEBUT
Demikian semoga bermanfaat ..... .........dikutip dari buku “ 16 wisdom & succes
(Andry Wongso)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar