Karya Stephen R.Covey
1. MENJADI PRO AKTIF.
-- Seorang pemenang adalah mereka yang selalu mempunyai satu buah solusi ( alternatif solusi lain )
Sebaliknya seorang pecundang adalah mereka yang selalu mempunyai satu buah alasan lagi.
Pro aktif : Orang yang selalu mencari solusi.
Pecundang : Orang yang selalu mencari alasan pembenaran ( kurang intospeksi diri ).
Definisi :
Suatu tindakan yang dilakukan atas dasar pemikiran rasional, sehingga menimbulkan sikap mental positif disertai inisiatif dan tanggung jawab.
Karakteristic kepribadian yang berkembang :
• Positive mental atitude ( Sikap mental positif )
• Responsible ( Tanggung jawab )
• Objective ( Obyektif )
• Self Control ( Penguasaan diri )
• Effective ( Efektif : tepat sasaran)
• Assertive ( Asertif )
Bahasa yang mencerminkan sikap mental negatif :
• Saya sangat kecewa dengan kemacetan.
• Saya tidak tahu bagaimana menangani anak-anak saya.
• Saya merasa bosan dengan pekerjaan ini.
• Mengapa saya tidak bisa berkembang.
• Itu sulit dilakukan, saya tidak bisa.
Tipe orang yang bertanggung jawab :
• Dapat dipercaya.
• Mempertanggungjawabkan perbuatannya tanpa menyalahkan orang lain.
• Tanggung jawabnya merupakan kekuatan untuk kemajuan pribadi.
Penguasaan diri ( Stabilitas emosi )
“ Pikiran mempengaruhi emosi saya, selanjutnya emosi mempengaruhi tindakan saya”
Setiap dari kita memiliki ember berisi emosi positif, jika ember positif kosong, dengan sendirinya kita akan merasa kurang berharga, bahkan bisa menjadi pribadi yang merusak.
Asertif ( arti bahasa : tegas )
“ Mampu menyatakan perasaan atau pendapatnya tanpa menyakiti perasaan sendiri atau orang lain”
Ciri :
• Menempatkan diri sederajat dengan orang lain.
• Mampu menyatakan perasaan positif maupun negatif secara baik.
• Sikap dan tindakannya spontan
• Menatap wajah dan pandangan lawan bicara.
• Nada dan volume suaranya mantap.
Non Asertif
“ Tidak mampu menyatakan perasaan / pendapatnya & cenderung menyakiti perasaan sendiri”
Ciri :
• Menilai diri lebih rendah dari orang lain.
• Tidak berani menyatakan perasaan / pendapatnya pada orang lain.
• Sikap dan tindakannya penuh ragu.
• Membuang pandangan selama berbicara.
• Nada suara pelan dan ragu.
• Menhindari menyakiti perasaan orang lain dengan menyakiti perasaan sendiri.
• Mudah merasa cemas.
Agresif
“ Mampu menyatakan perasaan dan pendapatnya akan tetapi cenderung menyinggung atau menyakiti perasaan orang lain”
Ciri :
• Merendahkan orang lain atau menempatkan dirinya lebih tinggi dari orang lain.
• Menyakiti orang lain dan menghindari menyakiti diri sendiri.
• Membangkitkan hal-hal yang lalu.
• Sikap mempertahankan diri.
• Bernada keras.
Orang yang proaktif menciptakan lingkaran pengaruh positif semakin besar pada lingkungannya.
Orang yang tidak proaktif lingkaran pengaruhnya sempit, selalu menyalahkan lingkungannya.
Tipe Karyawan yang proaktif:
• Tidak selalu menunggu atasan dalam mengambil suatu tindakan.
• Berusaha mencari informasi sebanyak-banyaknya dan mendapatkan bantuan yang diperlukan untuk penguasaan kerjaMemberi umpan balik pada atasan.
• Mengajukan pertanyaan bila tidak mengerti.
• Berani memprakarsai sesuatu, tanpa harus selalu diberi pengarahan.
2. MERUJUK PADA TUJUAN AKHIR.
“Kebiasaan memimpin diri sendiri, menemukan misi pribadi”
“ Mampu menemukan dan menentukan arah hidup”
“Pikiran yang tertutup adalah pikiran yang mati” ( Edna ferber ).
“Bekerja tidak semata mencari uang”
Setiap mata rantai tindakannya selalu searah dengan tujuan yang akan dituju.
Harus kita sadari bahwasanya setiap kehidupan yang kita singgahi, mustahil semua kondisinya akan seratus persen sesuai dengan keinginan kita, tapi itulah seni dari sebuah kehidupan, kita harus menyibak semua rintangan yang menghalangi diri kita unntuk melihat arah kehidupan, setelah kita tahu arah hidup yang akan kita capai, tentunnya tindakan kita akan didasari rencana-rencana matang.
3. Dahulukan yang utama ( tentukan prioritas ).
“ Atur dan analisa waktu anda untuk mencapai tujuan”
Tentukan skala priritas dari masing-masing aktifitas yang akan kita jalani, dimulai dari yang pokok, hingga sesuatu yang dianggap kecil, jangan sampai hal-hal kecil didahulukan sehingga banyak waktu kita terbuang percuma, terbuai hal-hal yang tidak memberikan nilai lebih untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan berkontribusi besar dalam penyelesaian tugas ataupun upaya kita mencapai tujuan, ingat teori bagaimana memasukan batu-batu dengan berbagai ukuran hingga seukuran pasir bisa masuk semua dalam toples, tentunya caranya adalah dengan menaruh batu yang paling besar dahulu dilanjutan dengan batu yang lebih kecil dan terakhir adalah pasir yang kita tuang, niscaya dengan cara seperti ini semua batu bisa masuk, tujuan akhirpun akan tercapai
Kekuatan dari kebiasaan “ Dahulukan yang utama”
• Fokus pada prinsip.
• Fokus pada jiwa anda.
• Tentukan misi anda, termasuk nilai-nilai dan tujuan jangka panjang.
• Menyeimbangkan hidup dan identifikasi peran.
• Memperluas isi organisasi setiap minggu.
4. Berpikir Menang-Menang. ( kebiasaan kepemimpinan interpersonal )
Prinsip :
Hubungan yang lama & efektif membutuhkan kerjasana untuk mencapai keuntungan bersama
Paradigma hubungan manusia :
• Menang-Menang : Seperti kerjasama dalam team
• Menang-Kalah : Pertandingan, persaingan dengan kompetitor.
• Kalah-Menang : Hubungan keluarga misal suami istri ada saatnya menang ada saatnya mengalah.
• Kalah-Kalah : Perang ( Hakikatnya sama-sama rugi )
• Menang : Tanam saham.
Agar dapat melakukan kebiasaan berpikir menang-menang, dibutuhkan keberanian dan tenggang rasa yang tinggi.
5. Memahami terlebih dahulu baru dipahami.
“ Apa yang kita lakukan, belum tentu hal yang paling baik, jika kita berpikir sebaliknya maka kita kehilangan kesempatan mengetahui apa yang orang lain pikirkan, siapa tahu ide orang lain lebih baik/efektif”.
Tipe mendengarkan:
• Menghiraukan.
• Pura-pura
• Selektif
• Perhatian
• Empati
“Sewaktu kita merespon, sebenarnya kita mengatakan kepada mereka apa yang akan kita perbuat seandainy kita berada dalam situasi mereka. Bukan, apa yang seharusnya mereka lakukan”.
Mendengarkan = Membuka diri.
Bagaimana cara kita berkomunikasi bisa mudah diingat dan dipahamai baik oleh diri maupun orang lain?
Suara nada jelas dan mantap 30 %
Kata-kata 10 %
Bahasa tubuh 60 %
6. Sinergi
“Keseluruhan lebih besar daripada penjumlahan bagian-bagiannya”
1 + 1 ≠ 2, 1 + 1 = 3
Kalau tidak mau memahami terlebih dulu, mana mungkin kita bisa bersinergi?
Bersinergi berarti kita percaya dan memahami perbedaan, ide dua orang lebih luar biasa dibanding ide 1 orang,
Semakin banyak pikiran semakin banyak solusi.
Unsur pendukung sikap sinergi :
• Sikap menang-menang
• Berusaha memahami lebih dulu
• Kepercayaan pada kemampuan kita untuk menemukan pilihan ketiga
7. Asahlah gergaji
( prinsip pembaharuan yang seimbang )
“Tahu tidaklah cukup, kita harus menerapkan”
“Kemauan tidaklah cukup, kita harus melakukan”
Gunakan kemampuan terbaik anda, untuk mendapatkan yang terbaik, jangan lupa kita perlu mengasah agar kemampuan kita tidak turun.
“Satukanlah segala sesuatu yang kau yakini dalam hidup ini, bekerjalah dengan hati dan lakukanlah sesuatu yang terbaik bagi orang lain”
-- Seorang pemenang adalah mereka yang selalu mempunyai satu buah solusi ( alternatif solusi lain )
Sebaliknya seorang pecundang adalah mereka yang selalu mempunyai satu buah alasan lagi.
Pro aktif : Orang yang selalu mencari solusi.
Pecundang : Orang yang selalu mencari alasan pembenaran ( kurang intospeksi diri ).
Definisi :
Suatu tindakan yang dilakukan atas dasar pemikiran rasional, sehingga menimbulkan sikap mental positif disertai inisiatif dan tanggung jawab.
Karakteristic kepribadian yang berkembang :
• Positive mental atitude ( Sikap mental positif )
• Responsible ( Tanggung jawab )
• Objective ( Obyektif )
• Self Control ( Penguasaan diri )
• Effective ( Efektif : tepat sasaran)
• Assertive ( Asertif )
Bahasa yang mencerminkan sikap mental negatif :
• Saya sangat kecewa dengan kemacetan.
• Saya tidak tahu bagaimana menangani anak-anak saya.
• Saya merasa bosan dengan pekerjaan ini.
• Mengapa saya tidak bisa berkembang.
• Itu sulit dilakukan, saya tidak bisa.
Tipe orang yang bertanggung jawab :
• Dapat dipercaya.
• Mempertanggungjawabkan perbuatannya tanpa menyalahkan orang lain.
• Tanggung jawabnya merupakan kekuatan untuk kemajuan pribadi.
Penguasaan diri ( Stabilitas emosi )
“ Pikiran mempengaruhi emosi saya, selanjutnya emosi mempengaruhi tindakan saya”
Setiap dari kita memiliki ember berisi emosi positif, jika ember positif kosong, dengan sendirinya kita akan merasa kurang berharga, bahkan bisa menjadi pribadi yang merusak.
Asertif ( arti bahasa : tegas )
“ Mampu menyatakan perasaan atau pendapatnya tanpa menyakiti perasaan sendiri atau orang lain”
Ciri :
• Menempatkan diri sederajat dengan orang lain.
• Mampu menyatakan perasaan positif maupun negatif secara baik.
• Sikap dan tindakannya spontan
• Menatap wajah dan pandangan lawan bicara.
• Nada dan volume suaranya mantap.
Non Asertif
“ Tidak mampu menyatakan perasaan / pendapatnya & cenderung menyakiti perasaan sendiri”
Ciri :
• Menilai diri lebih rendah dari orang lain.
• Tidak berani menyatakan perasaan / pendapatnya pada orang lain.
• Sikap dan tindakannya penuh ragu.
• Membuang pandangan selama berbicara.
• Nada suara pelan dan ragu.
• Menhindari menyakiti perasaan orang lain dengan menyakiti perasaan sendiri.
• Mudah merasa cemas.
Agresif
“ Mampu menyatakan perasaan dan pendapatnya akan tetapi cenderung menyinggung atau menyakiti perasaan orang lain”
Ciri :
• Merendahkan orang lain atau menempatkan dirinya lebih tinggi dari orang lain.
• Menyakiti orang lain dan menghindari menyakiti diri sendiri.
• Membangkitkan hal-hal yang lalu.
• Sikap mempertahankan diri.
• Bernada keras.
Orang yang proaktif menciptakan lingkaran pengaruh positif semakin besar pada lingkungannya.
Orang yang tidak proaktif lingkaran pengaruhnya sempit, selalu menyalahkan lingkungannya.
Tipe Karyawan yang proaktif:
• Tidak selalu menunggu atasan dalam mengambil suatu tindakan.
• Berusaha mencari informasi sebanyak-banyaknya dan mendapatkan bantuan yang diperlukan untuk penguasaan kerjaMemberi umpan balik pada atasan.
• Mengajukan pertanyaan bila tidak mengerti.
• Berani memprakarsai sesuatu, tanpa harus selalu diberi pengarahan.
2. MERUJUK PADA TUJUAN AKHIR.
“Kebiasaan memimpin diri sendiri, menemukan misi pribadi”
“ Mampu menemukan dan menentukan arah hidup”
“Pikiran yang tertutup adalah pikiran yang mati” ( Edna ferber ).
“Bekerja tidak semata mencari uang”
Setiap mata rantai tindakannya selalu searah dengan tujuan yang akan dituju.
Harus kita sadari bahwasanya setiap kehidupan yang kita singgahi, mustahil semua kondisinya akan seratus persen sesuai dengan keinginan kita, tapi itulah seni dari sebuah kehidupan, kita harus menyibak semua rintangan yang menghalangi diri kita unntuk melihat arah kehidupan, setelah kita tahu arah hidup yang akan kita capai, tentunnya tindakan kita akan didasari rencana-rencana matang.
3. Dahulukan yang utama ( tentukan prioritas ).
“ Atur dan analisa waktu anda untuk mencapai tujuan”
Tentukan skala priritas dari masing-masing aktifitas yang akan kita jalani, dimulai dari yang pokok, hingga sesuatu yang dianggap kecil, jangan sampai hal-hal kecil didahulukan sehingga banyak waktu kita terbuang percuma, terbuai hal-hal yang tidak memberikan nilai lebih untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan berkontribusi besar dalam penyelesaian tugas ataupun upaya kita mencapai tujuan, ingat teori bagaimana memasukan batu-batu dengan berbagai ukuran hingga seukuran pasir bisa masuk semua dalam toples, tentunya caranya adalah dengan menaruh batu yang paling besar dahulu dilanjutan dengan batu yang lebih kecil dan terakhir adalah pasir yang kita tuang, niscaya dengan cara seperti ini semua batu bisa masuk, tujuan akhirpun akan tercapai
Kekuatan dari kebiasaan “ Dahulukan yang utama”
• Fokus pada prinsip.
• Fokus pada jiwa anda.
• Tentukan misi anda, termasuk nilai-nilai dan tujuan jangka panjang.
• Menyeimbangkan hidup dan identifikasi peran.
• Memperluas isi organisasi setiap minggu.
4. Berpikir Menang-Menang. ( kebiasaan kepemimpinan interpersonal )
Prinsip :
Hubungan yang lama & efektif membutuhkan kerjasana untuk mencapai keuntungan bersama
Paradigma hubungan manusia :
• Menang-Menang : Seperti kerjasama dalam team
• Menang-Kalah : Pertandingan, persaingan dengan kompetitor.
• Kalah-Menang : Hubungan keluarga misal suami istri ada saatnya menang ada saatnya mengalah.
• Kalah-Kalah : Perang ( Hakikatnya sama-sama rugi )
• Menang : Tanam saham.
Agar dapat melakukan kebiasaan berpikir menang-menang, dibutuhkan keberanian dan tenggang rasa yang tinggi.
5. Memahami terlebih dahulu baru dipahami.
“ Apa yang kita lakukan, belum tentu hal yang paling baik, jika kita berpikir sebaliknya maka kita kehilangan kesempatan mengetahui apa yang orang lain pikirkan, siapa tahu ide orang lain lebih baik/efektif”.
Tipe mendengarkan:
• Menghiraukan.
• Pura-pura
• Selektif
• Perhatian
• Empati
“Sewaktu kita merespon, sebenarnya kita mengatakan kepada mereka apa yang akan kita perbuat seandainy kita berada dalam situasi mereka. Bukan, apa yang seharusnya mereka lakukan”.
Mendengarkan = Membuka diri.
Bagaimana cara kita berkomunikasi bisa mudah diingat dan dipahamai baik oleh diri maupun orang lain?
Suara nada jelas dan mantap 30 %
Kata-kata 10 %
Bahasa tubuh 60 %
6. Sinergi
“Keseluruhan lebih besar daripada penjumlahan bagian-bagiannya”
1 + 1 ≠ 2, 1 + 1 = 3
Kalau tidak mau memahami terlebih dulu, mana mungkin kita bisa bersinergi?
Bersinergi berarti kita percaya dan memahami perbedaan, ide dua orang lebih luar biasa dibanding ide 1 orang,
Semakin banyak pikiran semakin banyak solusi.
Unsur pendukung sikap sinergi :
• Sikap menang-menang
• Berusaha memahami lebih dulu
• Kepercayaan pada kemampuan kita untuk menemukan pilihan ketiga
7. Asahlah gergaji
( prinsip pembaharuan yang seimbang )
“Tahu tidaklah cukup, kita harus menerapkan”
“Kemauan tidaklah cukup, kita harus melakukan”
Gunakan kemampuan terbaik anda, untuk mendapatkan yang terbaik, jangan lupa kita perlu mengasah agar kemampuan kita tidak turun.
“Satukanlah segala sesuatu yang kau yakini dalam hidup ini, bekerjalah dengan hati dan lakukanlah sesuatu yang terbaik bagi orang lain”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar