CORETAN PENA SANG PENGELANA ...... Hitam putihnya kehidupan jalan berdampingan ciptakan harmoni
Senin, 25 Juli 2011
BURUNGKU ???
Burung bukan sembarang burung, burung ini dipelihara laki-laki sekaligus dipuja jutaan wanita
BURUNG DIMAKAN KUCING
Nach loh serem ga tuch judulnya:Cerita ini meretas tatkala aku sedang asyik mengisi waktu istirahat kerja, biasa area zona bebas merokok adalah tempat yang jadi langganan kami untuk melepas lelah dari kepenatan fisik maupun pikiran, setelah kurang lebih empat jam dari pagi hingga bel istirahat kami disibukan rutinitas kerja, setelah selesai makan siang karyawan penikmat asap rokok pasti bersegera ke tempat ini, bagi yang suka merokok kalo habis makan ga ngasep katanya rasanya hambar.r.r.r tuambah komplit lagi pakai kopi atau susu wah jan mak'nyos.
Tingkah polah kami untuk mengisi waktu yang berharga ini ya macam-macam; ada yang asyik ngobrol ngalor-ngidul, ada yang cuma dibawa bengong seakan otaknya masih tak bisa bebas dari beban kerja, ada yang main catur, ada yang tidur pakai ngambil kapling tempat duduk orang banyak, ada yang cekikikan bercandaan asyik ketawa sampai giginya kering.
Nach ini hari nampaknya ada yang aneh sama si Ano, aku perhatikan dari tadi dia senyam-senyum sendirian padahal didepannya ga ada orang yang diajak bicara, karena penasaran dan takut temanku kebablasan akhirnya kuberanikan untuk bertanya; Heh no kamu kenapa sich dari tadi senyam-senyum sendirian, sedikit terkaget dicampur ketawa diapun menyahut; " ha..ha.ha,oh dari tadi kamu memperhatikan aku yach naksir apa", enak aja ngapain naksir ama kamu gini-gini saya masih normal, si Ano pun kembali menjawab ngga gini loh saya senyum-senyum sendiri tentu ada sebabnya, emang apa sebabnya semakin gusar aku mendesak bertanya, iya dech aku ceritain jadi hari minggu sekitar sebulan yang lalu, warga di sekitar kontrakanku heboh luar biasa saking semangatnya mulutnya sampai disorongkan kedepan, mendengar ceritanya yang menggebu-gebu, akupun memotong ucapannya "ach yang benar no kamu kalau cerita sukanya didramatisir bin nggedebus (bohong).
Wah kalo yang ini saya serius soalnya menyangkut nasib burung tetangga saya (tumben si Ano punya rasa empati yg besar), no..no diajak ngobrol serius malah makin ngawur, emangnya burung apaan koq sampai bisa bikin geger warga, kali ini dengan nada lirih ano mulai bercerita, Minggu pagi kala masih berselimut embun, suasana masih dirudung gelap, saat itu aku lagi asyik nyeruput kopi tiba-tiba ada suara lantang mengagetkanku sampai-sampai aku terbatuk karena keselek kopi yang nyasar di tenggorokan, sumber suara itu tak jauh dari kontrakanku, "Aduh ...aduh..kepalaku, aduh tolong......!
Kontan, para tetangga yang mendengar jeritan di pagi buta segera berhamburan menuju sumber suara tadi Ano yang berada paling depan segera menghampiri Marwan tetangganya yang masih mengerang kesakitan, dengan terbata diapun berkata No..no tolong kepalaku sakit bwuanget, Ano dengan gesit langsung memegang kepala si Marwan, iya wan kepalamu kenapa, coba saya usap, ano pun mengusap sambil setengah memijit kepalanya, Ano terheran dikepalanya marwan nggak ada yang ganjil, nggak ada yang terluka sedikitpun tapi kenapa marwan bilang kepalanya sakit? karena penasaran Ano pun bertanya sama Marwan, " Wan kepala kamu nggak kenapa-kenapa koq, nggak ada yang luka sedikitpun kalau luka didalamnya sich Aku nggak ngerti, keheranan yang sama nampaknya dirasakan pula oleh para tetangganya yang mengerubuti Marwan, ini terlihat dari kebengongan wajah mereka, Marwan sambil meringis setengah kesal mejelaskan, aduh No bukan kepala yang itu, ta..ta..pi kepala burung yang ini, ia mengakhiri ucapannya sambil agak malu menyingkapkan sarung dan menunjuk kearah (maaf) kemaluannya, karuan ano dan para tetangga yang lain jadi terkaget, terspesial Ibu-ibu atau remaja perempuan yang kebetulan ikut melihat kejadian itu spontan memalingkan muka mereka, Ano tidak mau terkesima lebih jauh, apalagi Ano perhatikan darah masih mengalir dari kemaluan Marwan" wah ini sich luka yang nggak sepele segera ia meminta pada istri Ano untuk mengambil kain bersih, Ano dengan telaten segera membersihkan darah dan mengikat pangkal kemaluan Marwan, Ano berharap setelah diikat, akan mengurangi darah yang menetes, tolong ambilkan obat merah ia berteriak pada siapa saja yang ada disitu, setelah obat merah ada ditangannya, ia pun mengoleskannya pada luka Marwan, sementara tubuh Marwan mulai terlihat lemas, wah kebetulan ada Pak Rudi, " Pak boleh khan pinjam mobil Bapak untuk membawa Marwan ke rumah sakit?, pinta Ano pada Pak Rudi, Pak Rudi pun menyahut, tentu boleh No, ya sudah saya siapkan mobilnya dulu, setelah mobilnya siap tubuh Marwan pun segera diangkat ke mobil dan dilarikan ke rumah sakit.
Setelah sampai di rumah sakit Marwan langsung di tangani di unit gawat darurat sekitar 2 jam di UGD, Marwan pun dipindahkan ke ruang perawatan, setelah kondisi Marwan mulai tenang, Ano yang memang masih sahabat dekat Marwan berkesempatan untuk bertanya, " Wan emang kejadiannya gimana koq bisa yach kemaluan kamu sampai luka begitu, jangan-jangan akibat ada KDRT ( kekerasan dalam rumah tangga)" Marwan pun menjawab sambil tersenyum," ach kamu ini ada-ada saja, penyebabnya bukan itu lach , kamu tahu khan gimana cintanya Umi (istri marwan) padaku" Ano pun kembali mendesak marwan untuk menjelaskan penyebabnya, " lalu apa dong penyebabya?", Marwan sambil agak tersipu menjawab" anu no.. sebenarnya aku malu menjelaskannya, tapi daripada nantinya jadi ada fitnah atau dugaan macam-macam OK lach saya jelaskan, lagipula kau sahabatku rasanya tak pantas merahasiakan ini padamu, diawali helaan panjang Marwan pun bercerita, " No kamu tahu khan kalau dirumah aku memelihara kucing? dengan terheran Ano pun mengiyakan ( aneh apa hubungannya ), malam sebelum kejadian terus terang aku habis bersenggama sama istriku, karena kecapean sehabis finnish aku langsung terkulai ketiduran, dengan hanya menggunakan sehelai sarung, tanpa dilengkapi perangkat CD, nach pagi-pagi nya karena proses alamiah akibat hawa dingin yang merasuk, burungku dengan tangkas terbangun, celakanya kucing kesayanganku yang tidur didekat kakiku jadi terkaget dan mungkin gusar dengan pemandangan yang ga biasa seperti ini, apalagi burungku memang kalau pagi, suka tegang dan bergerak naik turun, dengan adanya kondisi ini kucingku kelihatannya merasa terganggu apalagi semalam ia habis begadangan ronda mengusir tikus, saking jengkelnya melihat burungku yang terus aktif bergerak, kucingku mengamuk menyerang burungku, di cakar dan digigitnya burungku, aku spontan terbangun dan berusaha mengusirnya dengan mengibaskan tanganku ke arahnya, eh ..h sekali lagi kucingku malah lebih beringas menyerang ke arah burungku beruntun dia berusaha terus mencakar, sampai akhirnya dia lari terbirit setelah satu tendangan mengenai tubuh kucingku", Ano yang mendengar cerita sahabatnya tersenyum menahan tawa," oalah wan..wan ada-ada aja jadi lukamu itu gara-gara ada duel antara burung dan kucing, makanya wan kalau habis begituan ya jangan malas mesti langsung di bersihkan dan di bungkus, jangan kelamaan burungmu itu di umbar jadinya ya begini ini".
Sekitar sepekan Marwan di rawat di rumah sakit, sakitnyapun sudah sembuh total, rasa sakit secara pisik memang telah hilang, tapi sakit karena malu akan peristiwa itu yang rupanya jadi bahan pembicaraan sekampung masih terus membekas, selepas kejadian itu Marwan jadi agak tertutup.
Dan terakhir Ano mendapatkan kabar Marwan telah meninggal, " selamat tinggal sahabatku, selama ini kau dikenal sebagai orang yang baik dimata tetangga, teman dan kerabatmu, semoga kau tenang di alam sana, ditemani burung-burung surga, amiin" Ano pun mengakhiri ceritanya padaku sambil meneteskan air mata.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar