Oleh : Tri Wahyudi
Berita yang cukup mengagetkan sekaligus menyejukan buat kami, sebagai salah satu karyawan yang bergabung didalamnya, apa yang membuat kami kaget? Terus terang kami sempat terpikir koq tumben-tumbennya perusahaan mau mengundang Bapak Andry Wongso sebagai salah satu pembicara dalam acara Annual Meetingnya, padahal jelas untuk mengundang beliau, sudah pasti perlu merogoh kocek yang besar, lantas apa yang membuat kedatangannya menyejukan buat kami, tentu saja kami berharap pasca kedatangan sang mentor besar nantinya diikuti perbaikan sikap segenap karyawan tentu saja terutama para pejabat-pejabat perusahaan yang mendengarkan langsung arahan beliau dalam forum terhormat tersebut, harus disadari dalam mencapai misi dan visi perusahaan mutlak diperlukan sikap mental yang baik dari semua kalangan, jangan sampai kedatangannya hanya retorika semata.
Beruntung Kepala Departemen kami rupanya ingin menindaklanjuti apa yang telah disampaikan Bapak Andry Wongso tersebut, dengan cara mensosialisasikan karya Andry Wongso kepada kami sebagai bawahannya, dengan cara mengupas kembali buku karya beliau, bab demi bab dibaca,ditelaah, serta melakukan ruang tanggapan dan diskusi singkat, hal ini kami lakukan setiap hari kamis pagi saban minggunya.
Dari pertemuan tersebut beberapa hal yang kami dapatkan, coba penulis jabarkan kembali dalam sebuah tulisan singkat ini, tentunya sebatas apa yang bisa kami tangkap, dari pertemuan yang singkat tersebut dan ditambah sedikit tanggapan pribadi penulis baik dari pengalaman sendiri, ataupun bahan-bahan dari apa yang pernah penulis dengar atau baca. semoga bermanfaat terutama buat diri penulis sendiri.
Siapakah sosok Andry Wongso?
Beliau berasal dari dua sisi kondisi yang menurut sebagian orang, kedua kondisi tersebut cukuplah menjadi sebuah alasan untuk kita, menyerah tak mau melihat arah masa depan, berpikir pesimis, terkungkung dalam tujuan yang sempit, Yach rupanya Andry Wongso berasal dari keluarga yang sangat sederhana, sekaligus pendidikanya Cuma sampai kelas 4 SD.
Digambarkan dalam buku tersebut, mata pencaharian orang tuanya adalah sebagai penjual kue, dimana andry wongso kecil, ikut aktif membantu jualan kuenya, hidup berlima dengan orang tua dan tiga bersaudara dalam rumah yang berstatus ngontrak pernah dirasakannya, karena faktor keterbatasan ekonomilah tahun 1965, beliau tidak bisa melanjutkan sekolah Sdnya, tapi obsesinya untuk maju begitu tinggi, hingga mengantarkannya merantau ke Jakarta, sempat jadi pelayan toko bagian luar, ikut membantu mengemasi barang belanjaan orang yang beli, terkadang, ikut memanggul dan mengantarkan belanjaan pembeli sampai kemobilnya.
Tidak puas dengan penghasilan pelayan toko yang tidak seberapa, beliaupun mencoba mencari tambahan penghasilan, kebetulan dia punya basic beladiri dia pun mengajarkan keahliannya pada orang-orang sekitar lumayanlah hasil iuran bulanan jadi uang tambahan baginya, tidak cukup sampai disitu, dia ingin mewujudkan obsesinya yakni jadi seorang aktor film dan bisa bermain di hongkong, untuk itu dia memberanikan diri membuat lamaran untuk ikut bermain film pada sebuah perusahaan film hongkong, beberapa bulan kemudian ada surat balasan yang menyatakan bahwa dia diterima untuk main film disana, tapi lokasi mainnya di Taiwan, karuan saja dia kesenangan bahkan saking senangnya, dia menjanjikan pada murid-muridnya bahwa iuran bulan depan digratiskan, bahkan demi mempersiapkan diri untuk main film, pekerjaan di tokopun ditinggalkannya, tapi apa yang terjadi sungguh mengecewakan dia, yah surat berikutnya dari perusahaan film hongkong menyatakan bahwa pembuatan film ditunda sampai waktu yang tidak bisa ditentukan, karena faktor cuaca di taiwan tidak memungkinkan, sontak lututnya lemas mendengar kabar itu, gimana cara dia memperoleh uang sementara dia harus menepati janjinya untuk menggratiskan iuran latihan mereka, penghasilan jadi penjaga toko juga hilang setelah ia mengundurkan diri.
Justru berawal dari kodisi inilah jiwa bisnis dia bangkit, dia mulai mencoba membuat kata-kata mutiara diatas kertas warna-warni, mungkin dengan harapan banyak orang tertarik untuk membeli dan mau memperbaiki nasibnya setelah membaca kata-kata mutiara yang disusun sedemikian rupa tersebut, dia pun memasarkan hasil karyanya pertama pada kalangan terdekat misal tetangga kontrakan, karena kata-kata motivasi pada jaman itu belum begitu menarik perhatian orang, maka dia merubah tema motivasi lebih kearah kata-kata yang berbau dunia percintaan, dia berpikir kalau soal cinta pasti semua orang butuh, betul saja setelah ada perubahan tersebut, hasil karyanya banyak diminati orang dan tentu saja penghasilannya semakin lumayan.
Singkat cerita dia akhirnya ditunjuk untuk menjadi motivator bagi Hendrawan seorang atlet nasional yang namanya semapat dicoret dari pelatnas karena prestasinya terus turun, setelah mendapatkan arahan dan motivasi dari Andry Wongso Hendrwan berubah menjadi pemain bulutangkis yang bagus bahkan bisa menjuarai beberapa pertandingan, dari sinilah nama Andry Wongso semakin dikenal orang, hingga saat ini jangan ditanya lagi dech soal penghasilan, dengan seabreg pengalamannya dia sudah memiliki perusahaan, jadi konsultan di beberapa perusahaan maupun instansi, memenuhi undangan kemana-mana, yang jelas dia telah berubah jadi orang yang sukses, sehingga dia berhak menyandang gelar SDTTTBS (SD Tidak Tamat Tapi Bisa Sukses).
Dari cerita diatas mestinya kita mengkorelasikannya dengan kondisi di Perusahaan saat ini, jangan sampai menganggap karyawan yang dengan pendidikan yang katakanlah sebagian besar hanya lulusan SMA, dipandang sebelah mata, tetap berikan apresiasi kepada mereka terutama karyawan yang mempunyai jiwa belajar yang tinggi, dan senantiasa mau berubah untuk memperbaiki diri, apalagi bagi mereka yang mau menyempatkan waktu untuk kuliah, kasih ruang secukupnya bagi mereka untuk mengaktualisasikan diri yang pada akhirnya tentu saja bisa meningkatkan produktifitas perusahaan.
Jangan sampai kejadian yang menimpa penulis terjadi pada karyawan lain, bayangkan seorang yang mempunyai struktur jabatan tinggi dan tentu saja beliau orang yang bertitel sanggup berujar pada kami demikian “ Hey kalian ini paling cuma lulusan SMA doang, bagian kalian cukup diisi orang-orang yang lembut, komputerpun paling cuma bisa dasar-dasar tok, sekarang keluarpun yang ngantri banyak”, semoga dengan kedatangan Andry Wongso ke perusahaan kami, kejadian picik diatas tidak lagi terjadi, tak perlu rasanya merendahkan orang yang tak bertitel,seiring waktu kata-kata dari penggede di atas terbantahkan sendiri, faktanya bulan maret 2010, hanya untuk membuat website Asosiasi perusahaan bidang kimia saja, beliau yang terhormat minta bantuan/dikerjakan oleh rekan kami yang saat itu juga lulusan SMA hasil website nya ok, ha..ha..ha seorang Edison sang penemu besarpun tatkala bertemu barnes, yang lusuh tak punya bekal apa-apa, tapi edison mau menerimanya dan tidak meremehkannya, karena ia yakin barnes yang berdiri dihadapannya, punya keinginan yang menyala-nyala, untuk bisa bergabung dan bermitra dengannya, orang yang demikian biasanya siap membakar jembatan-jembatan dibelakangnya untuk terus maju meraih apa yang dicita-citakannya, Barnes berhasil akhirnya ia menjadi salah seorang milyader, Hendry Ford sang raja mobil bisa sukses walau pendidikanya juga tak lulus SD.
Berikut beberapa hal cerita yang diambil dari buku Andry Wongso
KALA SEORANG ANAK DAN AYAH BERADA DISEBUAH BUKIT
"Pencapaian terbaik bisa didapat dari apa yang telah ditanam sebelumya.
Tuhan tidak akan merubah nasib kita, sebelum kita sendiri mau merubahnya"
Dalam bukunya andry Wongso memberikan perumpamaan yang begitu mengena mengenai dua hal diatas
Seorang ayah mengajak anaknya naik sebuah bukit di sebuah kawasan pegunungan, kala itu anaknya berteriak berulang-ulang sang anak keheranan setiap apa yang ia teriakan, selalu ada jawaban yang sama menyahutnya, seakan-akan ada seseorang yang meneriakan kata yang sama dari balik bukit, hingga akhirnya ia bertanya pada ayahnya,” Ayah kenapa setiap saya berteriak sesuatu, pasti ada jawaban yang sama yang membalasnya”, ayahnya menjawab coba kamu teriakan sesuatu yang baik, misal hey Aku bisa, anaknya mengikuti apa yang disampaikan ayahnya dengan meneriakan kata-kata yang baik, sesaat kemudian kata yang sama kembali ia dapatkan. Dari ilustrasi diatas jelasmenggambarkan bahwa jika sesuatu yang kita tanam baik dan diiringi keyakinan, niscaya pencapaian hasilnya juga akan baik dan maksimal, begitupun dalam menjalani hidup ini banyak orang yang tahu, bahwa kesuksesan tidak bisa diraih dengan berpangku tangan, tapi harus dilalui melalui tindakan terbaik, tapi sayang banyak orang terlena hanya berhenti pada titik sekedar tahu saja, tanpa tergerak untuk berproses, jika anak kecil yang berpikir demikian mungkin sedikit wajar, karena dia memang benar-benar belum tahu, tapi sebagian kita sudah dewasa sudah ditempa oleh uluran waktu yang panjang dan tentu saja telah melewati berbagai cerita kehidupan yang tentunya bisa dijadikan pelajaran dan cermin untuk kita melangkah kedepan.
Dalam islampun sikap hidup yang terus berupaya menjadi terbaik begitu jelas diajarkan “ hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, jika hari ini sama dengan hari kemarin berarti kita rugi”
RAHASIA KESEMPATAN
Seorang pemuda malas, sedang duduk dan bermalas-malasan ditengah keramaian pasar, hingga seorang pedagang menghampirinya dan berkata,”pemuda sedang apa kau disini berdiam diri saja, tidakah sebaiknya kau bergabung bersama saya giat mengais rejeki”, pemuda itu menjawab, “aku sedang menunggu kesempatan datang, kata orang kesempatan itu akan datang dengan sendirinya dan menghampiri kita”, kemudian dia dihampiri orang berikutnya” sudahkah kesempatan itu datang pemuda”, pemuda itu menjawab wah kesempatan itu rupanya belum juga datang”,ketahuilah kesempatan itu sebetulnya sudah datang menghampirimu tapi kau menolaknya, ketahuilah orang yang mengajakmu bekerja tadi adalah pedagang besar” betulkah yang kau katakan tadi, kalau begitu aku akan mengejarnya,”percuma kau mengejarnya makanya camkan dalam diri bahwasanya kesempatan itu tidak untuk ditunggu, tapi diciptakan, kesempatan tidak bisa ditangkap bila kau tidak mengenalinya.
Usaha kita untuk mendapatkan kesempatan
Cobalah memutuskan
Menciptakan
Mengusahakan
“Orang yang beruntung adalah orang yang mampu menggunakan kesempatan-kesempatan kecil untuk meraih kesempatan/hasil yang lebih besar”
Kesempatan kadang datang tidak cukup sekali, bagi orang yang malas menemukan kesempatan, maka kesempatan itu akan selalu tersamar, tapi bagi orang yang sudah berkomitmen untuk maju, maka kesempatan itu begitu terang berada dihapannya dan tidak ada kata lain selain dengan memanfaatkannya sebelum ia menyelinap dan hilang kembali.dibutuhkan orang-orang yang memiliki sensor tinggi dan siap untuk berubah kearah yang lebih baik.
KERANJANG KEHIDUPAN
Menceritakan seorang pemuda idealis disebuah desa, di jaman kerajaan dulu, pemuda tersebut terkenal jujur, sehingga kejujurannya sampai ketelinga baginda raja, hingga akhirnya ia dipanggil raja dan diangkat menjadi salah satu pengurus kerajaan, tak tanggung-tanggung dia dipercaya menangani soal keuangan kerajaan, dan memperoleh tugas yang cukup berat, yakni memberantas korupsi, karuan saja para pejabat kerajaan terutama yang dulu memang menangani keuangan, menjadi resah dan memusuhi pemuda itu, kondisi inilah yang menyebabkan sang pemuda semakin merasakan beban yang diembannya semakin berat, “hm dia berpikir lebih baik aku aku kembali menjadi pemuda desa seperti dulu , hidup apa adanya, tak ada beban yang berlebih”, saat dia melamunkan hal itu dia jadi teringat bahwa didesanya tinggal kakek tua bijak, yang sering menasehati orang yang bermasalah, akhirnya dia memutuskan untuk menemuinya dan meminta nasihat darinya, singkatnya si pemuda itu curhat pada si kakek bahwa setelah dia menjadi pejabat kerajaan, hidupnya terasa semakin berat, bagaimana cara menghilangkan atau mengurangi beban yang menghimpit tadi? Sikakekpun tersenyum mendengar keluh kesah si pemuda, “ pemuda kalau kau ingin tahu bagaimana caranya menghilangkan beban yang menghimpitmu, sekarang bawalah keranjang kosong ini, dan ikuti aku, setiap ada batu yang kau temui sambil jalan masukanlah batu itu dalam keranjang”, “wah kakek ini ada-ada saja, saya ini pejabat kerajaan, masa disuruh memanggul keranjang dan mengisinya dengan batu, bagaimana kalau penduduk nanti melihat ini semua” tapi karena rasa keingintahuan tentang bagaimana cara untuk menghilangkan beban sedemikian besar pemuda itupun mengikuti nasihat itu, sambil berjalan pemuda itu satu persatu memasukan batu-batu kedalam keranjang, tentu saja semakin jauh berjalan, keranjang itu semakin berat, badannyapun semakin kelelahan, akhirnya si kakek mengajaknya beristirahat,”ketahuilah pemuda semakin lama kita menempuh hidup, semakin banyak pula kita menemukan masalah, engkau sejauh ini telah mengisi keranjangmu / hidupmu dengan berbagai pencapaian; mendapatkan kebahagiaan keluarga, bisa belajar bahkan engkau telah menduduki jabatan penting diistana, ketahuilah sepanjang kita hidup, kita akan bertemu masalah, jadikan beban itu sebagai tanggung jawab yang membahagiakan, jadikan setiap beban/tanggung jawab itu sebagai peluang,karena orang yang sukses adalah orang yang sanggup memikul tanggung jawab, justru jikalau kamu membuang seluruh isi keranjang/pencapaian-pencapaian hidupmu selama ini, itu jauh-jauh akan menimbulkan beban untuk dirimu.
Jangan pernah lari dari masalah, hadapilah karena setiap masalah adalah pupuk yang akan menumbuhkan pelajaran dan meningkatkan kedewasaan kita.
Jangan menghadapi masalah dengan terus-menerus mengeluh(Whine), rubahlah kata whine dengan membuang huruf h sehingga menjadi Win (menang), yah selayaknya kita menjadi pemenang dalam setiap menghadapi tantangan hidup, jarang sekali orang berterimakasih terhadap setiap masalah, padahal setiap kegagalan, kesedihan, kepahitan hidup telah banyak menuturkan resep-resep untuk kita bertahan dan bangkit.
KISAH RAJA DAN PENASIHAT
Alkisah disebuah kerajaan, yang dipimpin seorang raja yang sangat gemar berburu, sehingga keluar masuk hutan sudah kerap dilakukan demi memuaskan kegemarannya tersebut, hari inipun sang raja dengan didampingi penasihat setianya beserta para pengawal, kembali masuk hutan untuk berburu, Cuma untuk hari ini, raja ketiban sial, pisau yang dibawanya, tanpa sengaja ketika digunakan untuk menyibak, ranting-ranting yang menghalangi jalannya, mengenai jari kelingkingnya, saking tajamnya pisau itu, seketika jari kellingking raja putus dan mengelarkan darah segar, sontak sang raja berteriak kesakitan, dan berteriak marah, iapun segera memanggill sang penasihat, heh penasihat apa yang harus aku lakukan atas kejadian ini?, sang penasihat dengan tenang menjawab,”tidak ada yang perlu dilakukan baginda kecuali sudilah baginda menghentikan amarah, apapun yang terjadi pada diri kita tetap syukurilah semua pasti ada hikmahnya, “apa kau bilang dengan kondisi kesakitan begini, aku tetap harus bersyukur, apa kau telah gila heh penasihatku, dengan nada masih jengkel, sang raja memerintahkan menghentikan perburuan dan segera kembali ke istana, sekembalinya diistana, raja memerintahkan pengawalnya untuk menjebloskan penasihat, yang dianggapnya telah kurang ajar padanya, akhirnya si penasihatpun segera dijebloskan ke penjara.
Selang beberapa waktu kemudian, karena hobi berburu raja tak bisa dipadamkan, hari itu ia bersama penasihat baru dan beberapa pengawalnya, kembali pergi berburu, sesampainya di dalam hutan, rombongan mereka dihadang gerombolan suku primitif, kebetulan sesuai adat mereka, malam nanti mereka harus melakukan persembahan daging manusia untuk tuhannya, maka ditangakplah raja beserta rombongannya, malam harinya merekapun diseleksi mana yang memenuhi syarat untuk dijadikan persembahan, satu persatu mereka diperiksa, bila sekiranya ditemukan orang yang sesuai, seketika itu pula dibunuh, tibalah giliran raja ikut diperiksa, seluruh tubuh raja diperiksa, ketika mereka memeriksa bagian tangan raja, didapati rupanya jari kelingking raja sudah putus, maka merekapun memutuskan raja tak layak dijadikan persembahan untuk tuhan mereka, tuhan mereka hanya butuh orang yang benar-benar sehat dan tentunya tanpa cacat, merekapun menghardik pada raja “kau tak pantas kami jadikan persembahan jari tanganmu telah putus, sambil menendang tubuh raja, sekali lagi mereka berteriak, enyahlah kau dari sini, dan keluar dari hutan kami, walau dengan tubuh yang masih sakit raja dalam hati bersyukur gara-gara jarinya yang tidak sempurna ia lolos dari pembunuhan, nasibnya lebih beruntung dibandingkan dengan penasihat baru dan senua pengawalnya yang telah mati terbunuh, oleh suku primitif tersebut, sontak diapun teringat pada penasihat lamanya, yah 20 tahum yang lalu, aku telah menghardik bahkan menjebloskannya dalam penjara, gara-gara dia telah mengucapkan sesuatu yang sekarang dia sadari ucapanya benar, “ sepahit apapun yang menimpa kita, semua itu pasti ada hikmahnya” dengan tertatih diapun berjalan keluar hutan dan kebali keistana, sesampai diistana diapun segera memerintahkan pengawalnya untuk membebaskan penasihatnya dari penjara, “he penasihatku aku minta maaf atas kejadian 20 th lalu karena kejadian itu kau jadi hidup dipenjara, ketahuilah gara-gara jariku putus aku kemarin terbebas dari pembunuhan suku primitif”, baginda tidak usah meminta maaf, hambapun berterimakasih seandainya hamba tidak dipenjara, tentu kemarin hamba akan diajak baginda untuk berburu dan kemungkinan besar hamba akan ikut ditangkap bahkan dibunuh oleh suku primitif tadi.
Dari ilustrasi kisah diatas, jelas menuturkan dan mengajarkan pada kita, untuk tidak melulu melihat sebuah ujian ataupun musibah dari sisi kepahitannya saja, yakinilah bahwa dibalik itu pasti ada petunjuk, belajarlah dari pengalaman atau kejadian yang menimpa kita, ingat kalau anak sekolah itu belajar dulu sebelum menghadapi ujian / test, orang yang mau maju bersedia belajar setelah mengalami musibah bahkan ujian terberat sekalipun, orang-orang yang besar dizamannya kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang tetap bertahan dan terus berproses tatkala berbagai ujian terus menghantam, orang yang tidak pernah ditempa kepahitan, masa tuanya biasanya mudah labil tatkala menerima ujian yang sebetulnya tidak terlalu berat sekalipun, mudah mengeluh dan berputus asa, semoga kita tidak!
ORANG KAYA YANG MISKIN
Syahdan disebuah tempat ada seorang bangsawan kaya, yang memiliki kekayaan yang begitu melimpah, segala kebutuhan dan keinginannya dalam sekejap bisa terpenuhi, dia mempunyai seorang pembantu laki-laki yang sudah berumur cukup tua, pembantu tersebut tinggal dirumah tersebut, sejak orang tua bangsawan tersebut masih ada, suatu ketika sang bangsawan menyuruh pembantunya untuk pergi ke kota, disuruhnya pembantu itu untuk menagih hutang, pada seseorang di kota yang memiliki hutang padanya dengan jumlah yang cukup besar, setidaknya uang sejumlah itu, tidak pernah dimiliki, atau dipegang sang pembantu.
Sebelum menyuruh pembantunya pergi ke kota, sang bangsawan kaya tersebut, menitipkan sebuah pesan, atau lebih pas disebut perintah, isi dari perintah tersebut adalah, selain si pembantu ditugaskan menagih hutang, sipembantu tersebut juga disuruh membeli sesuatu atau apapun itu,, di kota yang sekiranya dirumahnya tidak ada atau belum punya ( sambil membatin dan tersenyum mengejek sang bangsawan berpikir " ha..ha sana cari barang yang belum ada dirumah ini, kau cari sampai gempor juga nggak bakalan ketemu! aku khan orang kaya yang serba ada).
Sang pembantu yang disuruhpun segera pergi memenuhi permintaan tuannya, tapi ditengah jalan dia bingung, tertegun dan sempat terdiam untuk beberapa saat, memikirkan barang apakah gerangan yang tuannya belum punya, singkat cerita sampailah dia ketempat orang yang akan ditagih hutangnya, kebetulan penagihan berjalan lancar, uang dalam jumlah besar sudah masuk dikantong yang dia bawa, sambil berjalan menuju tengah kota, akhirnya ia menemukan sebuah ide " yach kalau yang dicari barang, memang benar tuanku sudah memilikinya, tapi ada sesuatu yang belum tuanku miliki yakni " cinta dan kasih sayag pada sesama terutama pada orang-orang yang membutuhkan ", seketika itu pula pada setiap orang kecil( orang susah ) uyang ditemuinya, sipembantu itu membagi-bagikan uangnya, hingga entah sudah berapa orang yang, ia kasih, sampai-sampai uang dalam kantong besar yang ia bawa sudah habis, rona kegembiraan terpancar dari orang-orang yang telah menerima uang tersebut, yang tadinya tidak bisa makan, jadi bisa makan, ada yang tadinya terpaksa meinta-minta, jadi bisa berusaha sendiri, pokoknya uang yang dibagikan pembantu tersebut sangat bermanfaat bagi mereka.
Sang pembantupun pulang ke rumah tuannya, mendapati pembantu tersebut pulang dengan tangan hampa, tanpa membawa barang secuilpun, sang bangsawan yang sudah bisa menduganya, tersenyum puas, ha...ha ..ha benarkan kau nggak bakalan menemukan barang apapun di kota untuk dibawa kemari, karena didalam rumah ini semuanya sudah komplit, nah sekarang mana uang hasil tagihannya, sang pembantupun dengan lugas menjawab" Tuan salah dirumah tuan masih ada, yang kurang dan itu sesungguhnya sumber kebahagiaan, yakni cinta dan kasih sayang pada sesama, terutama pada orang-orang yang membutuhkan, ingat tuan seberapa besar kekayaan yang tuan dapatkan jika tidak ikut dirasakan manfaatnya oleh orang lain, maka hakikatnya kekayaan tuan bernilai NOL BESAR, tuan akan dijauhi orang, dan jauh pula dari ridho tuhan dan semuanya akan sia-sia, oleh karenanya saya pulang tidak membawa barang apapun, bahkan uang sepeserpun sudah tidak ada, karena tadi dikota, semuannya sudah untuk membeli cinta dan kasih sayang, uang itu sudah saya bagi-bagi paa orang yang membutuhkan.
Mendengar penjelasan dari pembantunya, seketika mata si bangsawan itu melotot, terbelalak kaget dengan tindakan yang dinilainya bodoh, dasar pembantu kurang ajar!, uang itu adaah hasil jerih payahku, jadi hanya akulah yang berhak merasakannya, persetan!!! dengan orang lain, baik sekarang kau aku pecat, tanpa mendapatkan apapun, tuan boleh memecat saya, tapi suatu saat tuan akan merasakan kebenaran ucapan dari orang kecil seperti saya, ingat tuan dari setiap harta yang kita peroleh, sesungguhnya didalamya ada hak orang lain, tidak mungkin melakukan suatu bisnis atau perniagaan atau apapun itu tanpa tidak melibatkan, peran atau bantuan orang lain., baik saya pamit tuan.
Setelah sekian lama berlalu, peristiwa tadi, sebuah kejadian tak terduga terjadi, sebuah bencana alam, melanda desa itu, hampir seluruh rumah hancur ditelan gempa, termasuk rumah besar sang bangsawan, telah rata dengan tanah, sementara penduduk lain bahu membahu saling menolong, membersihkan dan membangun rumah tinggalnya kembali, sementara sang bangsawan, kebingungan dalam kesendirian, mau meminta tolong penduduk lain dia merasa malu dan faktanya semua penduduk disekitarnya memandang dia dengan sinis, tak ada satu pendudukpun yang membantunya, bahkan menyapanya, barulah dia sadar betapa mahal arti sebuah kasih sayang dan cinta terhadap orang lain, harta dalam sekejap bisa musnah, tapi cinta akan selamanya tumbuh dan menghasilkan, ditengah kemurungannya, diapun jadi teringat kebenaran cerita pembantunya dulu, saat sedang melamun itulah, tiba-tiba suara lembut yang sangat dikenalnya terdengar jelas disampingnya, " bangunlah tuan, tidak perlu terlalu meratapi apa yang telah terjadi ini, semuanya kehendak kuasa yakinilah setiap musibah yang datang, itu sebenarnya teguran untuk kita, sepahit apapun yang menimpa tuan pasti ada kebaikan disana, tinggal bagaimana kita menyikapinya", si bangsawan itupun segera memeluk pembantunya dan yang membuat dia heran penampilan pembantunya sangatlah perlente, terlihat bagus, bersih gagah terbalu pakaian yang nampaknya terbuat dari kain mahal, " maafkan atas segala perlakuan saya dulu, ucapanmu dulu sekarang terbukti, " tuan dari dulu saya telah memaafkan tindakan tuan, memang terkadang dengan banyaknya harta bisa membuat kita menjadi pongah dan melihat orang lain terutama pada yang ekonominya lebih lemah dipandang sebelah mata, kejadian dulu itu pula yang saya ambil pelajarannya, sejak saat itu saya bertekad untuk sekuat tenaga merubah hidup saya, pergi dan berusaha dikota, Tuan sebaiknya tinggalkan desa ini, di kota ada banyak orang yang mau menerima dan menolong tuan kerena uang tuanlah yang dulu saya bagi-bagi pada mereka, telah mampu merubah nasib mereka menjadi lebih baik, percayalah bila mendapati tuan dalam keadaan susah begini, mereka pasti mau menolong bahkam tanpa kita minta.
Singkat cerita diajaklah mantan tuannya kekota, setelah sampai dikota mantan pembantunya mengenalkan sosok yang dibawanya pada orang-orang yang dulu pernah mendapatkan uangnya, walau uang itu dibagi-bagi kewat tangan mantan pembantunya, mendapati sosok yang dibawa itu adalah bangsawan yang sering mereka dengar dulu, merekapun bersimpati dan berempati memberikan bantuan, dengan mendirkan rumah baru, memberikan perabot rumah dan persediaan makan, mendapati kejadian ini sang bangsawanpun menitikan air mata dam mengucapkan terima kasih, rupanya benar, " CINTA DAN KASIH SAYANG ADALAH KEKAYAAN YANG TAK BERBATAS"
Kejadian diperlakukan orang kaya yang berlaku kurang ramah atau bisa dibilang merendahkan pernah saya ( penulis posting ini ), kebetulan saya punya saudara kakak tiri yang tinggal dibogor, suami istri bekerja menjadi dokter, kebetulan ibuku dari kampung sedang tinggal dirumahnya ( sedang merawat ayah tiriku: bapak kandungnya kakak tiriku ), dengan niat bersilaturakhim sayapun pergi kesana, dengan menggunakan motor dari tangerang ke bogor ( lumayan jauh dan melelahkan ), setelah sampai di sebuah perumahan mewah, sayapun melihat satu persatu nomor rumah dicocokan dengan alamat yang aku tulis dikertas, setelah sampai disebuah rumah ang bernomor sama dengan nomor alamat yang aku pegang, sayapun mengucapkan salam, beberapa kali tidak ada sahutan dari dalam, bel di pintupun saya pencet-pencet, ola..laa..la tapi tak kunjung ada sahutan, walau dari luar nampak sebenarnya ada orang dibalik kaca, setelah cape menunggu barulah keluar seoang pembantu, diapun menyapaku, anda siapa yach", "saya saudara tirinya majikan kamu, yang tinggal ditangerang, ibu saya ada disini khan, oh ya..ya yang dari kampung itu yach ya udah masuk, setelah masuk nuansa kemewahan makin terasa, sayang tak ada sambutan hangat dari tuan rumah, bodo ach yang penting gua kesini khan terutama mau ketemu ibu, setelah masuk kedalam benar ibu memang sudah didaalam sayapun memeluk dan menyalami ibu, waktu itu ibu sedang berada di kamar, tengah merawat ayah tiriku yang terbaring sakit, sayapun terenyuh melihat kondisi ayah tiriku, yang sebeetulnya baru 2x ini bertemu, sayapun menggenggam tangannya dan berdoa untuk kesembuhan beliau, disisi lain aku juga kasihan pada ibu di usia yang sudah terbilang cukup tua, harus merawat suaminya yang baru dinikahinya paling 2 bulan yang lalu,
sayang seribu sayang, saya tak mendapati keramahan dari penghuni rumah megah ini, kakak ipar tiriku, cepet-cepet masuk kamar dan tidur siang, boro-boro menyambut atau mengajak ngobrol, kakak tiriku yang cewe juga demikian, bahkan sampai au pamitpun mereka tidak menemui aku, yach mungkin mereka merasa nggak selevel kali, sampai-sampai aku titip pesan ama pembantunya; bilangin ama bosmu, saya lebih baik main ke tempat orang yang punya rumah laksana gubug, tapi mendapatkan keramahan dan cinta, daripada saya main ketempat yang saya anggap saudara, berumah megah tapi tidak ada keramahan sama sekali, lebih baik makan kangkung di gubug orang yang ramah daripada makan daging dirumah kayak istana tapi sang empunya sombong, maaf saya pulang kalau memang harta jadi patokan menilai kehormatan seseorang, nampaknya kita berada dijalur yang berbeda!!!.
Beruntung Kepala Departemen kami rupanya ingin menindaklanjuti apa yang telah disampaikan Bapak Andry Wongso tersebut, dengan cara mensosialisasikan karya Andry Wongso kepada kami sebagai bawahannya, dengan cara mengupas kembali buku karya beliau, bab demi bab dibaca,ditelaah, serta melakukan ruang tanggapan dan diskusi singkat, hal ini kami lakukan setiap hari kamis pagi saban minggunya.
Dari pertemuan tersebut beberapa hal yang kami dapatkan, coba penulis jabarkan kembali dalam sebuah tulisan singkat ini, tentunya sebatas apa yang bisa kami tangkap, dari pertemuan yang singkat tersebut dan ditambah sedikit tanggapan pribadi penulis baik dari pengalaman sendiri, ataupun bahan-bahan dari apa yang pernah penulis dengar atau baca. semoga bermanfaat terutama buat diri penulis sendiri.
Siapakah sosok Andry Wongso?
Beliau berasal dari dua sisi kondisi yang menurut sebagian orang, kedua kondisi tersebut cukuplah menjadi sebuah alasan untuk kita, menyerah tak mau melihat arah masa depan, berpikir pesimis, terkungkung dalam tujuan yang sempit, Yach rupanya Andry Wongso berasal dari keluarga yang sangat sederhana, sekaligus pendidikanya Cuma sampai kelas 4 SD.
Digambarkan dalam buku tersebut, mata pencaharian orang tuanya adalah sebagai penjual kue, dimana andry wongso kecil, ikut aktif membantu jualan kuenya, hidup berlima dengan orang tua dan tiga bersaudara dalam rumah yang berstatus ngontrak pernah dirasakannya, karena faktor keterbatasan ekonomilah tahun 1965, beliau tidak bisa melanjutkan sekolah Sdnya, tapi obsesinya untuk maju begitu tinggi, hingga mengantarkannya merantau ke Jakarta, sempat jadi pelayan toko bagian luar, ikut membantu mengemasi barang belanjaan orang yang beli, terkadang, ikut memanggul dan mengantarkan belanjaan pembeli sampai kemobilnya.
Tidak puas dengan penghasilan pelayan toko yang tidak seberapa, beliaupun mencoba mencari tambahan penghasilan, kebetulan dia punya basic beladiri dia pun mengajarkan keahliannya pada orang-orang sekitar lumayanlah hasil iuran bulanan jadi uang tambahan baginya, tidak cukup sampai disitu, dia ingin mewujudkan obsesinya yakni jadi seorang aktor film dan bisa bermain di hongkong, untuk itu dia memberanikan diri membuat lamaran untuk ikut bermain film pada sebuah perusahaan film hongkong, beberapa bulan kemudian ada surat balasan yang menyatakan bahwa dia diterima untuk main film disana, tapi lokasi mainnya di Taiwan, karuan saja dia kesenangan bahkan saking senangnya, dia menjanjikan pada murid-muridnya bahwa iuran bulan depan digratiskan, bahkan demi mempersiapkan diri untuk main film, pekerjaan di tokopun ditinggalkannya, tapi apa yang terjadi sungguh mengecewakan dia, yah surat berikutnya dari perusahaan film hongkong menyatakan bahwa pembuatan film ditunda sampai waktu yang tidak bisa ditentukan, karena faktor cuaca di taiwan tidak memungkinkan, sontak lututnya lemas mendengar kabar itu, gimana cara dia memperoleh uang sementara dia harus menepati janjinya untuk menggratiskan iuran latihan mereka, penghasilan jadi penjaga toko juga hilang setelah ia mengundurkan diri.
Justru berawal dari kodisi inilah jiwa bisnis dia bangkit, dia mulai mencoba membuat kata-kata mutiara diatas kertas warna-warni, mungkin dengan harapan banyak orang tertarik untuk membeli dan mau memperbaiki nasibnya setelah membaca kata-kata mutiara yang disusun sedemikian rupa tersebut, dia pun memasarkan hasil karyanya pertama pada kalangan terdekat misal tetangga kontrakan, karena kata-kata motivasi pada jaman itu belum begitu menarik perhatian orang, maka dia merubah tema motivasi lebih kearah kata-kata yang berbau dunia percintaan, dia berpikir kalau soal cinta pasti semua orang butuh, betul saja setelah ada perubahan tersebut, hasil karyanya banyak diminati orang dan tentu saja penghasilannya semakin lumayan.
Singkat cerita dia akhirnya ditunjuk untuk menjadi motivator bagi Hendrawan seorang atlet nasional yang namanya semapat dicoret dari pelatnas karena prestasinya terus turun, setelah mendapatkan arahan dan motivasi dari Andry Wongso Hendrwan berubah menjadi pemain bulutangkis yang bagus bahkan bisa menjuarai beberapa pertandingan, dari sinilah nama Andry Wongso semakin dikenal orang, hingga saat ini jangan ditanya lagi dech soal penghasilan, dengan seabreg pengalamannya dia sudah memiliki perusahaan, jadi konsultan di beberapa perusahaan maupun instansi, memenuhi undangan kemana-mana, yang jelas dia telah berubah jadi orang yang sukses, sehingga dia berhak menyandang gelar SDTTTBS (SD Tidak Tamat Tapi Bisa Sukses).
Dari cerita diatas mestinya kita mengkorelasikannya dengan kondisi di Perusahaan saat ini, jangan sampai menganggap karyawan yang dengan pendidikan yang katakanlah sebagian besar hanya lulusan SMA, dipandang sebelah mata, tetap berikan apresiasi kepada mereka terutama karyawan yang mempunyai jiwa belajar yang tinggi, dan senantiasa mau berubah untuk memperbaiki diri, apalagi bagi mereka yang mau menyempatkan waktu untuk kuliah, kasih ruang secukupnya bagi mereka untuk mengaktualisasikan diri yang pada akhirnya tentu saja bisa meningkatkan produktifitas perusahaan.
Jangan sampai kejadian yang menimpa penulis terjadi pada karyawan lain, bayangkan seorang yang mempunyai struktur jabatan tinggi dan tentu saja beliau orang yang bertitel sanggup berujar pada kami demikian “ Hey kalian ini paling cuma lulusan SMA doang, bagian kalian cukup diisi orang-orang yang lembut, komputerpun paling cuma bisa dasar-dasar tok, sekarang keluarpun yang ngantri banyak”, semoga dengan kedatangan Andry Wongso ke perusahaan kami, kejadian picik diatas tidak lagi terjadi, tak perlu rasanya merendahkan orang yang tak bertitel,seiring waktu kata-kata dari penggede di atas terbantahkan sendiri, faktanya bulan maret 2010, hanya untuk membuat website Asosiasi perusahaan bidang kimia saja, beliau yang terhormat minta bantuan/dikerjakan oleh rekan kami yang saat itu juga lulusan SMA hasil website nya ok, ha..ha..ha seorang Edison sang penemu besarpun tatkala bertemu barnes, yang lusuh tak punya bekal apa-apa, tapi edison mau menerimanya dan tidak meremehkannya, karena ia yakin barnes yang berdiri dihadapannya, punya keinginan yang menyala-nyala, untuk bisa bergabung dan bermitra dengannya, orang yang demikian biasanya siap membakar jembatan-jembatan dibelakangnya untuk terus maju meraih apa yang dicita-citakannya, Barnes berhasil akhirnya ia menjadi salah seorang milyader, Hendry Ford sang raja mobil bisa sukses walau pendidikanya juga tak lulus SD.
Berikut beberapa hal cerita yang diambil dari buku Andry Wongso
KALA SEORANG ANAK DAN AYAH BERADA DISEBUAH BUKIT
"Pencapaian terbaik bisa didapat dari apa yang telah ditanam sebelumya.
Tuhan tidak akan merubah nasib kita, sebelum kita sendiri mau merubahnya"
Dalam bukunya andry Wongso memberikan perumpamaan yang begitu mengena mengenai dua hal diatas
Seorang ayah mengajak anaknya naik sebuah bukit di sebuah kawasan pegunungan, kala itu anaknya berteriak berulang-ulang sang anak keheranan setiap apa yang ia teriakan, selalu ada jawaban yang sama menyahutnya, seakan-akan ada seseorang yang meneriakan kata yang sama dari balik bukit, hingga akhirnya ia bertanya pada ayahnya,” Ayah kenapa setiap saya berteriak sesuatu, pasti ada jawaban yang sama yang membalasnya”, ayahnya menjawab coba kamu teriakan sesuatu yang baik, misal hey Aku bisa, anaknya mengikuti apa yang disampaikan ayahnya dengan meneriakan kata-kata yang baik, sesaat kemudian kata yang sama kembali ia dapatkan. Dari ilustrasi diatas jelasmenggambarkan bahwa jika sesuatu yang kita tanam baik dan diiringi keyakinan, niscaya pencapaian hasilnya juga akan baik dan maksimal, begitupun dalam menjalani hidup ini banyak orang yang tahu, bahwa kesuksesan tidak bisa diraih dengan berpangku tangan, tapi harus dilalui melalui tindakan terbaik, tapi sayang banyak orang terlena hanya berhenti pada titik sekedar tahu saja, tanpa tergerak untuk berproses, jika anak kecil yang berpikir demikian mungkin sedikit wajar, karena dia memang benar-benar belum tahu, tapi sebagian kita sudah dewasa sudah ditempa oleh uluran waktu yang panjang dan tentu saja telah melewati berbagai cerita kehidupan yang tentunya bisa dijadikan pelajaran dan cermin untuk kita melangkah kedepan.
Dalam islampun sikap hidup yang terus berupaya menjadi terbaik begitu jelas diajarkan “ hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, jika hari ini sama dengan hari kemarin berarti kita rugi”
RAHASIA KESEMPATAN
Seorang pemuda malas, sedang duduk dan bermalas-malasan ditengah keramaian pasar, hingga seorang pedagang menghampirinya dan berkata,”pemuda sedang apa kau disini berdiam diri saja, tidakah sebaiknya kau bergabung bersama saya giat mengais rejeki”, pemuda itu menjawab, “aku sedang menunggu kesempatan datang, kata orang kesempatan itu akan datang dengan sendirinya dan menghampiri kita”, kemudian dia dihampiri orang berikutnya” sudahkah kesempatan itu datang pemuda”, pemuda itu menjawab wah kesempatan itu rupanya belum juga datang”,ketahuilah kesempatan itu sebetulnya sudah datang menghampirimu tapi kau menolaknya, ketahuilah orang yang mengajakmu bekerja tadi adalah pedagang besar” betulkah yang kau katakan tadi, kalau begitu aku akan mengejarnya,”percuma kau mengejarnya makanya camkan dalam diri bahwasanya kesempatan itu tidak untuk ditunggu, tapi diciptakan, kesempatan tidak bisa ditangkap bila kau tidak mengenalinya.
Usaha kita untuk mendapatkan kesempatan
Cobalah memutuskan
Menciptakan
Mengusahakan
“Orang yang beruntung adalah orang yang mampu menggunakan kesempatan-kesempatan kecil untuk meraih kesempatan/hasil yang lebih besar”
Kesempatan kadang datang tidak cukup sekali, bagi orang yang malas menemukan kesempatan, maka kesempatan itu akan selalu tersamar, tapi bagi orang yang sudah berkomitmen untuk maju, maka kesempatan itu begitu terang berada dihapannya dan tidak ada kata lain selain dengan memanfaatkannya sebelum ia menyelinap dan hilang kembali.dibutuhkan orang-orang yang memiliki sensor tinggi dan siap untuk berubah kearah yang lebih baik.
KERANJANG KEHIDUPAN
Menceritakan seorang pemuda idealis disebuah desa, di jaman kerajaan dulu, pemuda tersebut terkenal jujur, sehingga kejujurannya sampai ketelinga baginda raja, hingga akhirnya ia dipanggil raja dan diangkat menjadi salah satu pengurus kerajaan, tak tanggung-tanggung dia dipercaya menangani soal keuangan kerajaan, dan memperoleh tugas yang cukup berat, yakni memberantas korupsi, karuan saja para pejabat kerajaan terutama yang dulu memang menangani keuangan, menjadi resah dan memusuhi pemuda itu, kondisi inilah yang menyebabkan sang pemuda semakin merasakan beban yang diembannya semakin berat, “hm dia berpikir lebih baik aku aku kembali menjadi pemuda desa seperti dulu , hidup apa adanya, tak ada beban yang berlebih”, saat dia melamunkan hal itu dia jadi teringat bahwa didesanya tinggal kakek tua bijak, yang sering menasehati orang yang bermasalah, akhirnya dia memutuskan untuk menemuinya dan meminta nasihat darinya, singkatnya si pemuda itu curhat pada si kakek bahwa setelah dia menjadi pejabat kerajaan, hidupnya terasa semakin berat, bagaimana cara menghilangkan atau mengurangi beban yang menghimpit tadi? Sikakekpun tersenyum mendengar keluh kesah si pemuda, “ pemuda kalau kau ingin tahu bagaimana caranya menghilangkan beban yang menghimpitmu, sekarang bawalah keranjang kosong ini, dan ikuti aku, setiap ada batu yang kau temui sambil jalan masukanlah batu itu dalam keranjang”, “wah kakek ini ada-ada saja, saya ini pejabat kerajaan, masa disuruh memanggul keranjang dan mengisinya dengan batu, bagaimana kalau penduduk nanti melihat ini semua” tapi karena rasa keingintahuan tentang bagaimana cara untuk menghilangkan beban sedemikian besar pemuda itupun mengikuti nasihat itu, sambil berjalan pemuda itu satu persatu memasukan batu-batu kedalam keranjang, tentu saja semakin jauh berjalan, keranjang itu semakin berat, badannyapun semakin kelelahan, akhirnya si kakek mengajaknya beristirahat,”ketahuilah pemuda semakin lama kita menempuh hidup, semakin banyak pula kita menemukan masalah, engkau sejauh ini telah mengisi keranjangmu / hidupmu dengan berbagai pencapaian; mendapatkan kebahagiaan keluarga, bisa belajar bahkan engkau telah menduduki jabatan penting diistana, ketahuilah sepanjang kita hidup, kita akan bertemu masalah, jadikan beban itu sebagai tanggung jawab yang membahagiakan, jadikan setiap beban/tanggung jawab itu sebagai peluang,karena orang yang sukses adalah orang yang sanggup memikul tanggung jawab, justru jikalau kamu membuang seluruh isi keranjang/pencapaian-pencapaian hidupmu selama ini, itu jauh-jauh akan menimbulkan beban untuk dirimu.
Jangan pernah lari dari masalah, hadapilah karena setiap masalah adalah pupuk yang akan menumbuhkan pelajaran dan meningkatkan kedewasaan kita.
Jangan menghadapi masalah dengan terus-menerus mengeluh(Whine), rubahlah kata whine dengan membuang huruf h sehingga menjadi Win (menang), yah selayaknya kita menjadi pemenang dalam setiap menghadapi tantangan hidup, jarang sekali orang berterimakasih terhadap setiap masalah, padahal setiap kegagalan, kesedihan, kepahitan hidup telah banyak menuturkan resep-resep untuk kita bertahan dan bangkit.
KISAH RAJA DAN PENASIHAT
Alkisah disebuah kerajaan, yang dipimpin seorang raja yang sangat gemar berburu, sehingga keluar masuk hutan sudah kerap dilakukan demi memuaskan kegemarannya tersebut, hari inipun sang raja dengan didampingi penasihat setianya beserta para pengawal, kembali masuk hutan untuk berburu, Cuma untuk hari ini, raja ketiban sial, pisau yang dibawanya, tanpa sengaja ketika digunakan untuk menyibak, ranting-ranting yang menghalangi jalannya, mengenai jari kelingkingnya, saking tajamnya pisau itu, seketika jari kellingking raja putus dan mengelarkan darah segar, sontak sang raja berteriak kesakitan, dan berteriak marah, iapun segera memanggill sang penasihat, heh penasihat apa yang harus aku lakukan atas kejadian ini?, sang penasihat dengan tenang menjawab,”tidak ada yang perlu dilakukan baginda kecuali sudilah baginda menghentikan amarah, apapun yang terjadi pada diri kita tetap syukurilah semua pasti ada hikmahnya, “apa kau bilang dengan kondisi kesakitan begini, aku tetap harus bersyukur, apa kau telah gila heh penasihatku, dengan nada masih jengkel, sang raja memerintahkan menghentikan perburuan dan segera kembali ke istana, sekembalinya diistana, raja memerintahkan pengawalnya untuk menjebloskan penasihat, yang dianggapnya telah kurang ajar padanya, akhirnya si penasihatpun segera dijebloskan ke penjara.
Selang beberapa waktu kemudian, karena hobi berburu raja tak bisa dipadamkan, hari itu ia bersama penasihat baru dan beberapa pengawalnya, kembali pergi berburu, sesampainya di dalam hutan, rombongan mereka dihadang gerombolan suku primitif, kebetulan sesuai adat mereka, malam nanti mereka harus melakukan persembahan daging manusia untuk tuhannya, maka ditangakplah raja beserta rombongannya, malam harinya merekapun diseleksi mana yang memenuhi syarat untuk dijadikan persembahan, satu persatu mereka diperiksa, bila sekiranya ditemukan orang yang sesuai, seketika itu pula dibunuh, tibalah giliran raja ikut diperiksa, seluruh tubuh raja diperiksa, ketika mereka memeriksa bagian tangan raja, didapati rupanya jari kelingking raja sudah putus, maka merekapun memutuskan raja tak layak dijadikan persembahan untuk tuhan mereka, tuhan mereka hanya butuh orang yang benar-benar sehat dan tentunya tanpa cacat, merekapun menghardik pada raja “kau tak pantas kami jadikan persembahan jari tanganmu telah putus, sambil menendang tubuh raja, sekali lagi mereka berteriak, enyahlah kau dari sini, dan keluar dari hutan kami, walau dengan tubuh yang masih sakit raja dalam hati bersyukur gara-gara jarinya yang tidak sempurna ia lolos dari pembunuhan, nasibnya lebih beruntung dibandingkan dengan penasihat baru dan senua pengawalnya yang telah mati terbunuh, oleh suku primitif tersebut, sontak diapun teringat pada penasihat lamanya, yah 20 tahum yang lalu, aku telah menghardik bahkan menjebloskannya dalam penjara, gara-gara dia telah mengucapkan sesuatu yang sekarang dia sadari ucapanya benar, “ sepahit apapun yang menimpa kita, semua itu pasti ada hikmahnya” dengan tertatih diapun berjalan keluar hutan dan kebali keistana, sesampai diistana diapun segera memerintahkan pengawalnya untuk membebaskan penasihatnya dari penjara, “he penasihatku aku minta maaf atas kejadian 20 th lalu karena kejadian itu kau jadi hidup dipenjara, ketahuilah gara-gara jariku putus aku kemarin terbebas dari pembunuhan suku primitif”, baginda tidak usah meminta maaf, hambapun berterimakasih seandainya hamba tidak dipenjara, tentu kemarin hamba akan diajak baginda untuk berburu dan kemungkinan besar hamba akan ikut ditangkap bahkan dibunuh oleh suku primitif tadi.
Dari ilustrasi kisah diatas, jelas menuturkan dan mengajarkan pada kita, untuk tidak melulu melihat sebuah ujian ataupun musibah dari sisi kepahitannya saja, yakinilah bahwa dibalik itu pasti ada petunjuk, belajarlah dari pengalaman atau kejadian yang menimpa kita, ingat kalau anak sekolah itu belajar dulu sebelum menghadapi ujian / test, orang yang mau maju bersedia belajar setelah mengalami musibah bahkan ujian terberat sekalipun, orang-orang yang besar dizamannya kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang tetap bertahan dan terus berproses tatkala berbagai ujian terus menghantam, orang yang tidak pernah ditempa kepahitan, masa tuanya biasanya mudah labil tatkala menerima ujian yang sebetulnya tidak terlalu berat sekalipun, mudah mengeluh dan berputus asa, semoga kita tidak!
ORANG KAYA YANG MISKIN
Syahdan disebuah tempat ada seorang bangsawan kaya, yang memiliki kekayaan yang begitu melimpah, segala kebutuhan dan keinginannya dalam sekejap bisa terpenuhi, dia mempunyai seorang pembantu laki-laki yang sudah berumur cukup tua, pembantu tersebut tinggal dirumah tersebut, sejak orang tua bangsawan tersebut masih ada, suatu ketika sang bangsawan menyuruh pembantunya untuk pergi ke kota, disuruhnya pembantu itu untuk menagih hutang, pada seseorang di kota yang memiliki hutang padanya dengan jumlah yang cukup besar, setidaknya uang sejumlah itu, tidak pernah dimiliki, atau dipegang sang pembantu.
Sebelum menyuruh pembantunya pergi ke kota, sang bangsawan kaya tersebut, menitipkan sebuah pesan, atau lebih pas disebut perintah, isi dari perintah tersebut adalah, selain si pembantu ditugaskan menagih hutang, sipembantu tersebut juga disuruh membeli sesuatu atau apapun itu,, di kota yang sekiranya dirumahnya tidak ada atau belum punya ( sambil membatin dan tersenyum mengejek sang bangsawan berpikir " ha..ha sana cari barang yang belum ada dirumah ini, kau cari sampai gempor juga nggak bakalan ketemu! aku khan orang kaya yang serba ada).
Sang pembantu yang disuruhpun segera pergi memenuhi permintaan tuannya, tapi ditengah jalan dia bingung, tertegun dan sempat terdiam untuk beberapa saat, memikirkan barang apakah gerangan yang tuannya belum punya, singkat cerita sampailah dia ketempat orang yang akan ditagih hutangnya, kebetulan penagihan berjalan lancar, uang dalam jumlah besar sudah masuk dikantong yang dia bawa, sambil berjalan menuju tengah kota, akhirnya ia menemukan sebuah ide " yach kalau yang dicari barang, memang benar tuanku sudah memilikinya, tapi ada sesuatu yang belum tuanku miliki yakni " cinta dan kasih sayag pada sesama terutama pada orang-orang yang membutuhkan ", seketika itu pula pada setiap orang kecil( orang susah ) uyang ditemuinya, sipembantu itu membagi-bagikan uangnya, hingga entah sudah berapa orang yang, ia kasih, sampai-sampai uang dalam kantong besar yang ia bawa sudah habis, rona kegembiraan terpancar dari orang-orang yang telah menerima uang tersebut, yang tadinya tidak bisa makan, jadi bisa makan, ada yang tadinya terpaksa meinta-minta, jadi bisa berusaha sendiri, pokoknya uang yang dibagikan pembantu tersebut sangat bermanfaat bagi mereka.
Sang pembantupun pulang ke rumah tuannya, mendapati pembantu tersebut pulang dengan tangan hampa, tanpa membawa barang secuilpun, sang bangsawan yang sudah bisa menduganya, tersenyum puas, ha...ha ..ha benarkan kau nggak bakalan menemukan barang apapun di kota untuk dibawa kemari, karena didalam rumah ini semuanya sudah komplit, nah sekarang mana uang hasil tagihannya, sang pembantupun dengan lugas menjawab" Tuan salah dirumah tuan masih ada, yang kurang dan itu sesungguhnya sumber kebahagiaan, yakni cinta dan kasih sayang pada sesama, terutama pada orang-orang yang membutuhkan, ingat tuan seberapa besar kekayaan yang tuan dapatkan jika tidak ikut dirasakan manfaatnya oleh orang lain, maka hakikatnya kekayaan tuan bernilai NOL BESAR, tuan akan dijauhi orang, dan jauh pula dari ridho tuhan dan semuanya akan sia-sia, oleh karenanya saya pulang tidak membawa barang apapun, bahkan uang sepeserpun sudah tidak ada, karena tadi dikota, semuannya sudah untuk membeli cinta dan kasih sayang, uang itu sudah saya bagi-bagi paa orang yang membutuhkan.
Mendengar penjelasan dari pembantunya, seketika mata si bangsawan itu melotot, terbelalak kaget dengan tindakan yang dinilainya bodoh, dasar pembantu kurang ajar!, uang itu adaah hasil jerih payahku, jadi hanya akulah yang berhak merasakannya, persetan!!! dengan orang lain, baik sekarang kau aku pecat, tanpa mendapatkan apapun, tuan boleh memecat saya, tapi suatu saat tuan akan merasakan kebenaran ucapan dari orang kecil seperti saya, ingat tuan dari setiap harta yang kita peroleh, sesungguhnya didalamya ada hak orang lain, tidak mungkin melakukan suatu bisnis atau perniagaan atau apapun itu tanpa tidak melibatkan, peran atau bantuan orang lain., baik saya pamit tuan.
Setelah sekian lama berlalu, peristiwa tadi, sebuah kejadian tak terduga terjadi, sebuah bencana alam, melanda desa itu, hampir seluruh rumah hancur ditelan gempa, termasuk rumah besar sang bangsawan, telah rata dengan tanah, sementara penduduk lain bahu membahu saling menolong, membersihkan dan membangun rumah tinggalnya kembali, sementara sang bangsawan, kebingungan dalam kesendirian, mau meminta tolong penduduk lain dia merasa malu dan faktanya semua penduduk disekitarnya memandang dia dengan sinis, tak ada satu pendudukpun yang membantunya, bahkan menyapanya, barulah dia sadar betapa mahal arti sebuah kasih sayang dan cinta terhadap orang lain, harta dalam sekejap bisa musnah, tapi cinta akan selamanya tumbuh dan menghasilkan, ditengah kemurungannya, diapun jadi teringat kebenaran cerita pembantunya dulu, saat sedang melamun itulah, tiba-tiba suara lembut yang sangat dikenalnya terdengar jelas disampingnya, " bangunlah tuan, tidak perlu terlalu meratapi apa yang telah terjadi ini, semuanya kehendak kuasa yakinilah setiap musibah yang datang, itu sebenarnya teguran untuk kita, sepahit apapun yang menimpa tuan pasti ada kebaikan disana, tinggal bagaimana kita menyikapinya", si bangsawan itupun segera memeluk pembantunya dan yang membuat dia heran penampilan pembantunya sangatlah perlente, terlihat bagus, bersih gagah terbalu pakaian yang nampaknya terbuat dari kain mahal, " maafkan atas segala perlakuan saya dulu, ucapanmu dulu sekarang terbukti, " tuan dari dulu saya telah memaafkan tindakan tuan, memang terkadang dengan banyaknya harta bisa membuat kita menjadi pongah dan melihat orang lain terutama pada yang ekonominya lebih lemah dipandang sebelah mata, kejadian dulu itu pula yang saya ambil pelajarannya, sejak saat itu saya bertekad untuk sekuat tenaga merubah hidup saya, pergi dan berusaha dikota, Tuan sebaiknya tinggalkan desa ini, di kota ada banyak orang yang mau menerima dan menolong tuan kerena uang tuanlah yang dulu saya bagi-bagi pada mereka, telah mampu merubah nasib mereka menjadi lebih baik, percayalah bila mendapati tuan dalam keadaan susah begini, mereka pasti mau menolong bahkam tanpa kita minta.
Singkat cerita diajaklah mantan tuannya kekota, setelah sampai dikota mantan pembantunya mengenalkan sosok yang dibawanya pada orang-orang yang dulu pernah mendapatkan uangnya, walau uang itu dibagi-bagi kewat tangan mantan pembantunya, mendapati sosok yang dibawa itu adalah bangsawan yang sering mereka dengar dulu, merekapun bersimpati dan berempati memberikan bantuan, dengan mendirkan rumah baru, memberikan perabot rumah dan persediaan makan, mendapati kejadian ini sang bangsawanpun menitikan air mata dam mengucapkan terima kasih, rupanya benar, " CINTA DAN KASIH SAYANG ADALAH KEKAYAAN YANG TAK BERBATAS"
Kejadian diperlakukan orang kaya yang berlaku kurang ramah atau bisa dibilang merendahkan pernah saya ( penulis posting ini ), kebetulan saya punya saudara kakak tiri yang tinggal dibogor, suami istri bekerja menjadi dokter, kebetulan ibuku dari kampung sedang tinggal dirumahnya ( sedang merawat ayah tiriku: bapak kandungnya kakak tiriku ), dengan niat bersilaturakhim sayapun pergi kesana, dengan menggunakan motor dari tangerang ke bogor ( lumayan jauh dan melelahkan ), setelah sampai di sebuah perumahan mewah, sayapun melihat satu persatu nomor rumah dicocokan dengan alamat yang aku tulis dikertas, setelah sampai disebuah rumah ang bernomor sama dengan nomor alamat yang aku pegang, sayapun mengucapkan salam, beberapa kali tidak ada sahutan dari dalam, bel di pintupun saya pencet-pencet, ola..laa..la tapi tak kunjung ada sahutan, walau dari luar nampak sebenarnya ada orang dibalik kaca, setelah cape menunggu barulah keluar seoang pembantu, diapun menyapaku, anda siapa yach", "saya saudara tirinya majikan kamu, yang tinggal ditangerang, ibu saya ada disini khan, oh ya..ya yang dari kampung itu yach ya udah masuk, setelah masuk nuansa kemewahan makin terasa, sayang tak ada sambutan hangat dari tuan rumah, bodo ach yang penting gua kesini khan terutama mau ketemu ibu, setelah masuk kedalam benar ibu memang sudah didaalam sayapun memeluk dan menyalami ibu, waktu itu ibu sedang berada di kamar, tengah merawat ayah tiriku yang terbaring sakit, sayapun terenyuh melihat kondisi ayah tiriku, yang sebeetulnya baru 2x ini bertemu, sayapun menggenggam tangannya dan berdoa untuk kesembuhan beliau, disisi lain aku juga kasihan pada ibu di usia yang sudah terbilang cukup tua, harus merawat suaminya yang baru dinikahinya paling 2 bulan yang lalu,
sayang seribu sayang, saya tak mendapati keramahan dari penghuni rumah megah ini, kakak ipar tiriku, cepet-cepet masuk kamar dan tidur siang, boro-boro menyambut atau mengajak ngobrol, kakak tiriku yang cewe juga demikian, bahkan sampai au pamitpun mereka tidak menemui aku, yach mungkin mereka merasa nggak selevel kali, sampai-sampai aku titip pesan ama pembantunya; bilangin ama bosmu, saya lebih baik main ke tempat orang yang punya rumah laksana gubug, tapi mendapatkan keramahan dan cinta, daripada saya main ketempat yang saya anggap saudara, berumah megah tapi tidak ada keramahan sama sekali, lebih baik makan kangkung di gubug orang yang ramah daripada makan daging dirumah kayak istana tapi sang empunya sombong, maaf saya pulang kalau memang harta jadi patokan menilai kehormatan seseorang, nampaknya kita berada dijalur yang berbeda!!!.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar