Senin, 21 November 2016

PERAN AYAH DIBALIK BESARNYA PERAN IBU

Twittan kecil untuk anak-anakku


Ayah,  memang tidak mengandungmu nak, tapi tahukah engkau ketika kaki ibumu merasa pegal-pegal demi menopang janin yang  bersemayam dalam perutnya, tentu Ibumu tak kuasa menampik dan melepas beban itu walau sesaat!!!....... Ayahmu ada disampingnya, memijat dan menghibur Ibumu, sambil berujar “ andai saja takdir menentukan bahwa janin yang ada dalam kandungan ibumu bisa ditanggung bergantian dengan Ayah, Ayah siap menggantikan peran Ibumu untuk sejenak  mengandungmu
nak...agar ibumu bisa sedikit berkurang bebannya ( lebay.com ) jadi bayangkanlah dalam relung pikirmu, betapa risihnya dirimu tatkala  saat ini dibadanmu menempel sesuatu, walau sesuatu itu, beratnya tak sampai 1/2kg, niscaya engkau akan menyingkirkan dan mengibaskannya, sedangkan kami tidak nak, sejak engkau dalam perut ibumu, perhatian kami tak pernah luput, dalam mengiringi tumbuh kembangmu, Ayah sapa dirimu, dengan membelai perut Ibumu, bahkan engkau jadi alasan Ibumu ketika menginginkan sesuatu " Ayah ini keinginan Janin yang ada dalam perut Ibu lho" maka tak ada opsi lain bagi ayah untuk menolak, pasti dengan segera Ayah berusaha memenuhinya.

MIMPI AKAN INDONESIAKU AKANKAH TAK BERUJUNG

Aku heran sudah 72 tahun negeri ini merdeka, jauh lebih lama memang dari masa merdekanya negeri Amerika sana, ibarat manusia angka itu adalah usia seorang kakek ataupun nenek, tentu sudah sarat makan asam garam serta pahit getirnya kehidupan, tapi ironisnya, sedemikian lama kita dijajah, justru banyak melahirkan manusia yang berwatak penjajah, secara lazim dan jamak biasanya kita menyebutnya oknum, suka atau tidak suka ini adalah fakta.

Kalo nggak salah kutip kira-kira Bung Karno pernah berujar, " Perjuanganku melawan penjajah lebih mudah, tidak seperti kalian akan lebih berat, karena melawan bangsa sendiri", kerap kita saksikan pertikaian antara elit politik, bahkan antara orang cilik, dulu para pejuang haus akan meraih dan mempertahankan kemerdekaan, sekarang banyak orang dahaga akan kekuasaan.

bersambung ...............