Kamis, 17 Juni 2010

PULAU ONRUST PENUH KENANGAN



KENANGAN DI PULAU ONRUST
Karya : Tri Wahyudi 140610.

Hem..m sebetulnya sudah seminggu ini tanganku terasa gatal ingin menumpahkan secuil perjalanan hidupku kedalam sebuah cerita sederhana, tak peduli apa pendapat orang dalam menyikapi masa lalu karena ada segelintir orang yang berpendapat “ bah!! apalah artinya cerita masa lalu yang penting khan hidup kekinian dan langkah kita kedepan, cape rasanya kalau kepala kita diajak kembali menengok ke belakang”
Maaf kalau aku punya pendapat yang berbeda dalam meyikapi masa lalu, justru bagiku masa lalu adalah pengalaman yang berharga, dan buat orang yang pandai menggali hikmah didalamnya tentu banyak hal yang bisa kita ambil pelajarannya.

Rabu, 16 Juni 2010

DIBALIK BADUT AKU RAIH IMPIANKU KEMBALI

DI BALIK BADUT AKU BANGKIT DAN KEMBALI MERAIH IMPIANKU
Karya : Tri Wahyudi 160610

Dari dalam rumah besar, mewah dan asri, riuh terdengar gelak tawa lepas, dari orang-orang yang rame berkumpul ditengah ruangan yang besar, yach rupanya sang mpunya rumah, sebutlah keluarga Bapak Burhanudin, sedang mengadakan pesta ulang tahun putera pertamanya, Andrian yang ke tujuh belas, nampak dihalaman rumah berjejer dipenuhi mobil
-mobil para tamu, beberapa diantaranya mobil-mobil mewah keluaran terbaru, dari sini jelas menunjukan mereka adalah tamu-tamu penting dari kalangan atas.

Kamis, 03 Juni 2010

KISAH KELEDAI

Di tulis kembali oleh : Tri Wahyudi

Alkisah hiduplah seorang petani dengan memiliki keledai yang sudah tua dan tidak produktif. Suatu waktu, keledai itu terpelosok kedalam sebuah sumur tua yang tidak dipergunakan lagi. Melihat itu sang petani berfikir bahwa dia sebenarnya memang berencana menutup sumur tua tersebut.

Kemudian sang petani memanggil anak-anak dan tetanggganya agar membantu memasukan tanah dan kotoran ke dalam lubang sumur. Menyadari bahwa dirinya sedang dijatuhi dengan tanah dan kotoran, dirinya dalam bahaya maka menangislah sang Keledai sejadi-jadinya. Tapi dia tidak tinggal diam. Sang Keledai terus menggerak-gerakan badannya agar terbebas dari tanah dan kotoran yang jatuh atas punggungnya. Sementara petani dengan keluarga dan tetangganya terus menjatuhi tanah dan kotoran.