Rabu, 16 Juni 2010

DIBALIK BADUT AKU RAIH IMPIANKU KEMBALI

DI BALIK BADUT AKU BANGKIT DAN KEMBALI MERAIH IMPIANKU
Karya : Tri Wahyudi 160610

Dari dalam rumah besar, mewah dan asri, riuh terdengar gelak tawa lepas, dari orang-orang yang rame berkumpul ditengah ruangan yang besar, yach rupanya sang mpunya rumah, sebutlah keluarga Bapak Burhanudin, sedang mengadakan pesta ulang tahun putera pertamanya, Andrian yang ke tujuh belas, nampak dihalaman rumah berjejer dipenuhi mobil
-mobil para tamu, beberapa diantaranya mobil-mobil mewah keluaran terbaru, dari sini jelas menunjukan mereka adalah tamu-tamu penting dari kalangan atas.


Andrian nampak gagah diapit oleh Papah, Mamah dan adik bungsunya; Shanty, saat acara puncak tiba, tanpa repot-repot dikomando MC, para hadirin berdiri dan menyayikan lagu ulang tahun..tiup lilinnya..tiup lilinnya...tiup lilinnya sekarang juga...sekarang juga...sekarang juga...w..u..uu.ss sekali helaan nafas ditiuplah lilin yang menyala dan bertengger diatas kue besar berbentuk istana yang indah, sekejap padamlah lilin tersebut, diikuti tepuk tangan hadirin, acara berikutnya adalah potong kue yang akan diberikan Andrian pada orang-orang tersayangnya, potongan kue pertama dan kedua diberikan pada Papah dan Mamahnya, kue ketiga diberikan pada adik kesayangannya, giliran potongan kue ke empat? banyak hadirin yang bingung, mau dikasihkan pada siapa kue ini, karena mereka tak melihat lagi ada sosok lain, selain Andrian dan keluarganya, nampak Andrian celingukan, kekanan dan kekiri seperti mencari sesorang, pandangannya terhenti dan tertuju pada gadis cantik bergaun merah yang sedang tertawa kecil sedang asyik bercengkrama dengan badut, Andrianpun bergegas menghampirinya, “ Shela kenapa kau tak ikut bersamaku saat aku meniup lilin tadi?”, Shela nampak kaget dengan kehadiran kekasihnya, “ e..hm.mm maafkan aku Andrian sedari tadi aku keasyikan bermain dengan badut ini, hingga tak mendengar arahan MC bahwa acara tiup lilin sudah tiba, sekali lagi maafkan aku, dengan raut penyesalan yang tulus, dia melanjutkan ucapannya,”maklum dari kecil aku begitu menyukai badut”, sambil menerima potongan kue yang disodorkan Andrian, ditariknya tangan Andrian, dengan mesra hingga tak ada lagi jarak antara mereka, pelukan Shela semakin erat seiring dengan hadiah kecupan yang mendarat lembut di pipi dan kening Andrian, Andrian pun berbisik, “tentu aku maafkan sayang”, Shela mengucapkan kata dengan lirih yang nampaknya hanya bisa didengar oleh mereka berdua,” sayang mat Ultah moga umur panjangmu teriring cinta kita yang abadi...kelak kita akan bangun istana kebahagiaan ditemani bidadari-bidadari kecil kita, bersamaan dengan itu tepuk tangan hadirin menggema.......

Para tamu yang hadir, banyak yang tak bisa menyembunyikan kekaguman mereka atas keserasian pasangan ini, sang lelaki tampan bak pangeran dihiasi senyum ramahnya, sang perempuan cantik bagai cindrelela, nampaknya pasangan ini sangatlah serasi.

Hingga acara berakhir, terlihat guratan wajah kepuasan dari para tamu, mereka telah disuguhi acara yang begitu meriah, mulai dari suguhan; live musik, dance, pertunjukan sulap dan atraksi badut, satu persatu para tamu berpamitan meninggalkan kediaman Pak burhanudin, hingga tinggalah sepasang suami istri yang masih nampak dalam ruangan, rupanya pasangan ini adalah orang tua dari shela, mereka nampak akrab mengobrol dengan orang tua dari Andrian, papah shela berkata pada Pak Burhan; Pak nampaknya kedua anak kita begitu menikmati hubungan mereka, kelihatannya tidak ada alasan bagi kita untuk memisahkan mereka, atau biarkanlah hubungan mereka nanti diteruskan hingga sampai ikatan perkawinan, pak burhanpun menimpali ucapan papahnya shela, akupun memandang begitu, yach mungkin setelah Andrian lulus kuliah keadaannya akan lebih siap buat Andrian tuk melaksanakan pernikahan, lagipula dialah nanti yang akan meneruskan bisnis ayahnya mengelola perusahaan, terus terang buat kami asal masing-masing anak kita sudah merasa cocok dan bahagia kami sebagai orang tua cuma mengikuti saja, bukan begitu mah.. pak burhan mengakhiri ucapannya sambil menepuk bahu dan berpaling kearah istrinya, mamah burhanpun mengiyakan ucapan suaminya, tak berapa lama Pak Wongso dan istrinyapun berpamitan, sebelum beranjak keluar mereka menghampiri Andrian dan Shela, Andrian,... kami pulang dulu yah, oh iya Om makasih atas kehadirannya dengan sopan Andrian menjulurkan tangannya, Shela papah dan mamah pulang dulu yah, Oh ya pah malam inikan malam spesial jadi boleh yah pah shela pulang agak malam, shela merengek manja pada papahnya, iya dech kalau sudah begini pasti mamah dan papah tidak bisa menolak, ya sudah kalau begitu papah dan mamah duluan yach, iya om tenang nanti andrian antar pulang shela.

Sepeninggalan para tamu dan masing-masing orangtua mereka, praktis kini tinggal mereka berdua diruangan itu, lampu yang terang sudah digantikan dengan lampu yang redup, keriuhan tergantikan oleh sepinya malam, suasana romantis begitu dirasakan mereka, shela dengan suara yang lirih berkata, Mas.. sudah setahun ini kita menjalin hubungan, tapi entah kenapa aku begitu takut akan utuhnya hubungan ini, mungkin itu semua karena aku begitu mencintaimu sekaligus begitu takut kehilanganmu, Shela, rasanya tak ada lagi tempat dihatiku untuk orang lain, yakinlah bahwa seutuhnya hanya engkau yang bisa hinggap di hatiku, ehm terimakasih selama ini engkau telah meyakinkan aku, waktu terus berlalu nyala api rinduku padamu tak pernah padam, oh ya hari ini aku khan ulang tahun, buatku acara yang meriah tadi terasa kurang lengkap, jika aku tak berbagi kebahagiaan dengan anak-anak di pantiasuhan, jika kau bersedia besok siang aku ada rencana untuk melakukan kunjungan ke pantiasuhan tempat biasa aku berkunjung dan berbagi sedikit dari apa yang aku punya dengan anak-anak yang kurang beruntung, tentu mas aku pasti ikut, apalagi untuk tujuan semulia itu......baiklah besok kau boleh ikut, sambil menggenggam tangan shela dan memeluknya andrianpun bicara lirih, sikap kamu seperti inilah yang membuat aku semakin kagum padamu, dikecupnya kening shela, shelapun membalas merangkul andrian sekan tak rela dilepaskan lagi, shela aku sudah berjanji mau mengantarmu pulang dan malam sudah makin larut, ayo aku antar kau pulang, andrianpun membimbing shela keluar rumah untuk menuju mobil, sekejap mobilpun sudah keluar dari gerbang dan membelah suasana malam jalanan ibukota, sepanjang jalan dengan sikap manja shela selalu memegang tangan andrian, hingga tak terasa tibalah mereka didepan sebuah rumah megah yang yang dikelilingi pagar tinggi, shela pun turun dari mobil dan mempersilahkan andrian untuk memasukam mobilnya kedalam gerbang yang sudah dibukakan satpam rumah, ayo mas masuk, maaf shela ini sudah terlalu larut, tak pantas rasanya kalau aku harus ikut bersamamu, tenang khan masih ada hari esok, apalagi besok kita ada acara bareng tuk mengunjungi panti asuhan, besok aku jemput kau disini, sekitar jam sembilan, baiklah mas, aku masuk yach...dadah.


Pagi menjelang sekitar jam 06:00, nampak andrian sudah menyingkapkan selimutnya, dibukanya jendela kamar, sinar matahari pagipun dengan leluasa masuk kekamarnya seakan memberikan dorongan semangat pada andrian, andrianpun bergegas sambil bersiul menyambar handuk dan segera masuk kekamar mandi, setelah mandi diapun kembali masuk kekamarnya, berdandan didepan cermin, ehm..m.m bertambah satu tahun lagi usiaku, aku ingin mengisi hari-hariku dengan ceria dan memberikan manfaat buat yang lain, adik-adikku dipanti asuhan tunggu aku sebentar lagi aku kesana menjenguk dan mendekap kalian semua, saat dia menyisir rambutnya terdengarlah, sapaan halus mamahnya dari luar, andrian kau sudah bangun nak, ayo sarapan kami sudah menunggumu dimeja makan, iya mah andrian segera menyusul....sru u.ut srut.ut, semprotan minyak wangi mengakhiri acara ritual dandannya diapun segera beranjak keluar kamar dan segera menghampiri meja makan, o.ww benar saja papah, mamah dan shanty sudah duduk melingkar dimeja makan menunggu kehadirannya, sweat..sweat ehm wanginya, pasti dech sebentar lagi kakak ada acara bereng sama mba shela yach, shanty menggoda kakaknya, iya dong tahu aja nich adik manisku, yang pasti kamu nggak bakalan diajak, andrian menimpali ledekan adiknya sambil duduk dan mencubit adiknya, iya..iya kalaupun diajak shanty belum tentu mau koq he.he.he atut ngeganggu, udah udah papahnya mencoba menengahi pembicaraan mereka, kalian ini kalau sudah ketemu, pasti saling meledek, yang penting sekarang kita nikmati anugrah alloh yang sudah ada didepan kita, berdoa dan mulailah makan, dengan penuh kasih sayang mamahpun memberikan nasi pada masing-masing piring yang sudah ada didepan mereka, makanlah secukupnya, bersyukurlah kita masih diberikan kecukupan rizqi dari yang diatas, setelah acara makan usai, andrianpun berpamitan pada papah dan mamanya, selang beberapa menit kemudian shanty pun berpamitan untuk pergi sekolah.

Sekitar jam sembilan andrian pun sampai digerbang rumah shela, tit..tit cukup dua kali klakson dibunyikan, gerbang besar itu pun dibuka oleh pak satpam, dengan senyum ramahnya satpam itu mempersilahkan masuk andrian, “ silahkan masuk tuan, didalam non muda sudah menunggu”, andrian pun dengan ramah mengiyakan dan memasukan mobilnya, benar saja shela sudah nampak ada diteras dan terlihat tersenyum menyambut kedatangan kekasihnya, wah..wah benar-benar cowok disiplin dan menepati janji, rupanya kedatangan andrian berbarengan dengan akan berangkat kerjanya papah shela, oh nak andrian, ayo masuk tapi maaf saya tidak bisa menemani, biasa mau pergi kekantor, oh iya om terima kasih, shela temani nak andrian yach, papah berangkat dulu, pasti dong pah kalau urusan menemani yayang nda perlu pakai disuruh sudah otomatis shela pasti mau, ah bisa aja kamu andrian mencubit tangan lentik shela...ya sudah nyok kita berangkat, andrian mengajak shela, ih.h.h buru-buru amat sich duduk dulu sebentaran kenapa? lagian simbok sudah buatkan minuman untuk mas, ehm kau baik sekali shela, biasa aja kali... khan ama calon pasangan hik..hik shela dengan ceria mencoba bercanda, benar saja sesaat kemudian mbok minah dengan sedikit tergopoh menaruh teh manis dan beberapa suguhan diatas meja tamu, silahkan tuan minumannya, iya mbok teh manis bikinan mbok pasti segar dan manis, semanis nona ini, andrian bicara demikian sambil mengerlingkan matanya kearah shela, ah tuan bisa aja, mbok permisi dulu, iya mbok makasih ya mbok.

sepeninggal mbok minah, andrian terlibat pembicaraan yang hangat dengan shela, gimana shel sudah siap tuk berangkat khan, iya mas dari tadi aku sudah siap koq, aku tak ingin mas kecewa, makanya sebelum mas datang aku sudah siapkan semuanya, okelah kalau begitu, oh ya dari tadi aku nggak melihat mamahmu, oh mamah tadi sudah berangkat pagi, maklum mamah sibuk mengurus butik-butiknya, digandengnya tangan shela dan dibimbingnya ia masuk kedalam mobil, sekejap andrian dan shela sudah menembus jalanan ibukota, oh iya mas ngomong-ngomong apa sich yang membuat hati mas tergerak untuk berkunjung ke panti asuhan, shela kita dan mereka sesungguhnya sama, mereka juga ingin hidup bahagia, dan normal dalam kesehariannya tapi karena sesuau hal mereka lebih tidak berdaya, ketahuilah banyak diantara mereka, yang sudah yatim piatu sejak kecil, ada pula diantara mereka yang dirawat sejak bayi karena ditinggal orang tuanya, bahkan ditemukan ditempat sampah, adapula yang karena cacat orang tuanya merasa malu, maka dititipkan di pantiasuhan tanpa tahu akankah orangtuanya akan kembali mengambilnya kelak, untuk itu harus ada orang lain yang perduli dan memompakan semangat kepada mereka untuk terus bisa menjalani hidup dengan optimis, walau mereka terlihat lemah tapi mereka adalah anak-anak yang memiliki semangat untuk maju, dipanti mereka begitu tekun mengikuti pendidikan, ataupun ketrampilan-ketrampilan yang akan membuat mereka mandiri dan tidak melulu menegadahkan tangan berharap pemberian dari orang lain, selama aku bersentuhan dengan mereka, sungguh justru keadaan mereka itulah yang memberikan pelajaran padaku, bagaimana semestinya kita menyikapi kehidupan, aku merasakan kegersangan tatkala kita tidak memberikan sebagian dari apa yang kita miliki untuk orang yang sebetulnya jauh lebih membutuhkan, aku menemukan kebahagiaan tatkala mereka tetap bisa tersenyum ditengah keterbatasannya, shela yang mendengarkan cerita andrian jadi ikut terenyuh dan diam-diam di hatinya timbul rasa bangga atas kedewasaan andrian, shela..sebelum kita ke pantiasuhan kita mampir dulu ke toko pakaian, untuk mengambil barang yang sudah aku pesan kemarin, sekalian nanti mampir ke restoran sama juga untuk mengambil pesananku kemarin, tak lama kemudian sampailah andrian ke toko pakaian yang dimaksud, sebentar shel kau tunggu di mobil saja sebentar koq cuma tinggal ambil barangnya, sebentar kemudian andrianpun keluar dari toko dengan membawa dua tentengan besar yang berisi pakaian, o.o..w banyak sekali mas, nggak juga shel cuma beberapa puluh pakaian anak, perjalananpun dilanjutkan, ketika sampai disebuah restoran yang cukup besar andrianpun memarkirkan mobilnya, yuk kita turun sekalian kita makan disini saja yach, merekapun turun dan masuk kedalam restoran untuk beristirahat dan makan disana, setelah selesai makan, nampak andrian menuju kasir dan meminta tolong pada pelayan untuk membantu membawakan pesanannya kedalam mobilnya.

Perjalananpun dilanjutkan menuju pantiasuhan, setiba di panti, andrian disambut begitu hangat oleh anak-anak panti, hey kemari semua kak andrian datang, teriakan hery salah seorang penghuni panti yang paling besar menggema, disambut dengan berhamburannya anak-anak panti yang lain, hore kak andrian datang, mereka berebut merangkul andrian, tentu pemandangan ini tak luput dari perhatian dari shela, shela pun menggumam,e.hm benar-benar hal mengagumkan, dari keakraban mereka jelas ini menunjukan selama ini kekasihnya pasti sering datang kemari, tapi kenapa selama itu pula andrian tak pernah cerita kepadaku? andrian terlihat begitu tulus memeluk satu-persatu dari mereka, tanpa canggung andrian mencium kening dan membelai rambut anak-anak yang ada disana, oh ya adik-adik sekarang tolong kak andrian ambilkan barang-barang yang ada dimobil, disana ada dua kantong besar berisi pakaian yang masing-masing baju sudah ada label namanya masing-masing, jadi nanti tak usah berebut yah semuanya pasti kebagian, dan satu lagi inikan sudah siang tentu kalian lapar khan, kakak juga bawakan makanan buat kalian semua, jadi sekalian ambilkan semuanya didalam mobil, iya kak, andrian nampak memperhatikan satu persatu dari mereka, lalu andrianpun bertanya pada hery, hery kenapa kakak dari tadi tidak melihat anto, dimana dia?, hery pun menjawab dengan kepala menunuduk dan wajah yang terlihat sedih, dia sedang sakit kak, dari kemarin dia terbaring ditempat tidur, badannya lemah, kami berulang kali mencoba menyuapkan makanan, tapi dia selalu menolak, dalam tidur dia berulang kali memanggil-manggil mamanya, ya sudah sekarang ajak adik-adikmu untuk makan, biar kakak nanti melihat dulu kondisi anto, oh iya kakak lupa kenalkan pada kalian, ini kak shela pacar kakak, serentak merekapun menyalami shela, shela pun membalasnya dengan ramah.

Empat tahun berlalu, peristiwa tragis menimpa keluarga andrian, perusahaan yang dikelola papahnya mengalami kebangkrutan, konon hal itu disebabkan karena papahnya tertipu oleh rekan bisnisnya, yang kini telah kabur ke luar negeri, jadilah tindak pidana yang dilakukan temannya ditanggung oleh papahnya andrian, satu persatu kerajaan bisnis Pak Burhan terkikis untuk, menutup kerugian perusahaan, bahkan keluarga andrian sekarang terpaksa hidup di sebuah kontrakan, mobil mewahnya digantikan sepeda motor tua, kondisi seperti ini tak membuat Pak burhan, mengeluh berkepanjangan, dengan tegar dia tetap kokoh membimbing anggota keluarganya untuk bersabar menerima cobaan ini, seperti apa yang dia sampaikan saat mereka berkumpul untuk sarapan pagi, Mah... andrian dan shanty maafkan papah, kondisi sulit ini harus kalian rasakan, dulu kita sarapan atau makan, lauk, sayur buah-buahan yang kita inginkan dengan mudah kita dapatkan, tapi kali ini ini kita makan cukup dengan nasi,ikan asin dan mie rebus, papah harap kalian sabar menerimanya, ini semua sudah kehendak Tuhan, apa yang kita miliki sesungguhnya milikNya, jika Dia berkehendak mengambilnya dalam sekejapun Dia bisa mengambilnya, papah berharap kita bisa mengambil hikmah dari semua ini, mari kita bersama-sama terus berikhtiar, jika niat kita baik apa yang kita miliki dulu pasti bisa kembali, Mamah yang duduk disampingnya segera menepuk bahu papah, “ Pah apapun yang terjadi mamah dan anak-anak siap mendampingi papah dan mendukung apapun yang papah mau, betul begitu anak-anak sambil berkata demikian mamah berpaling pada Shanty dan Arman, siap mah shanty spontan menjawab, andrian pun mengiringi ucapan shanty, Papah dan mamah tidak perlu khawatir, andrian siap bekerja apa saja dan jadi apa saja untuk membantu menopang kebutuhan keluarga kita, Shanty rela harus keluar kuliah toh shanty baru dapat satu semester, biarkan kak arman yang melanjutkan kuliah, kak arman khan sudah tinggal satu semester lagi, arman yang mendengar omongan adiknya ikut terharu dan membelai rambut adiknya.

Kabar kebangkrutan perusahaan Pak burhanudin, santer terdengar karena ikut dimuat di media masa, keluarga Pak Wongso ( ayah shela ) juga sudah mengetahuinya dan ikut jadi pembicaraan di keluarga ini, seperti sore ini, Mah... keluarga Pak burhan calon besan yang kita idamkan dulu sekarang sudah bangkrut, tak ada lagi yang bisa kita harapkan dari mereka dan rencana kita menikahkan putri kita dengan Arman harus dibatalkan, papah tidak mau keluarga besar kita yang terhormat jadi besan orang miskin, apa nanti kata orang-orang huh reputasi papah bisa ikut ambruk, “ Pah papah tidak boleh berkata begitu, dulu sewaktu Pak burhan jaya papah begitu mengelu-elukan dan begitu ngotot ingin menjodohkan anak kita dengan arman, tapi ketika keluarga mereka terpuruk, papah malah meninggalkannya, bukankah pak burhan adalah teman main papah dari kecil, sebagai teman justru seharusnya mendorong dan membantu mereka. Lagipula kebangkrutan perusahaan pak arman bukan semata-mata mutlak kesalahan dari pak burhan, tapi kesalahan dari oknum perusahaannya yang telah kongkalingkong dengan rekan bisnis pak burhan, maaf mamah tidak setuju dengan sikap papah yang seperti ini, lagipula kasihan shela kita tidak boleh merusak hubungan percintaan dia dengan arman, pah, sebagai seorang ibu mamah tahu persis apa yang dirasakan shela saat ini, cintanya terhadap arman takkan berubah, “ah mamah tahu apa soal ini, dan kau shela mulai detik ini kau tak boleh lagi berhubungan dengan arman!, ih papah ini gimana sich, memandang orang hanya dari hartanya saja, pah keluarga mereka orang baik, pokoknya cinta shela takan pernah luntur pada arman, hanya karena masalah terpuruknya ekonomi keluarga mereka, shela percaya suatu saat mereka bisa bangkit, apalagi benar kata mamah kebangkrutan kelurga pak burhan bukan semata kesalahan dari papahnya arman, tapi karena ada oknum diperusahaannya, dilain waktu kebenaran pasti akan terungkap,”ah kamu sama saja dengan mamahmu, sudahlah percuma ngomong sama kalian, papah mau pergi kerja dulu dan mah tolong awasi anakmu supaya tidak bebas berhubungan dengan si andrian, kalau perlu nanti papah suruh pak badrun satpam kita, supaya tidak membolehkan andrian memasuki gerbang rumah kita, ih papah jahat! Shela berteriak sambil menangis dan berlalu menuju kamarnya.

Suatu pagi, di sebuah rumah kecil, di pinggiran Jakarta, sudah nampak kesibukan dari penghuninya, Pak burhanudin, dengan rambutnya yang mulai memutih, terlihat sudah menghidupkan motor, diselahnya motor berulangkali, butuh beberapa kali selah untuk bisa menghidupkan motor dengan mesinnya yang sudah tua, sesekali saputangan yang ada di pundaknya, ia usapkan ke wajah yang mulai ditetesi butiran keringat, ngrung..g...ngru..u.ung
h..mm akhirnya nyala juga kau, gumam Pak burhan setengah mengeluh, dari balik pintu datang menghampiri perempuan setengah baya, bertubuh kurus tapi dari wajahnya masih nampak guratan kecantikan, Pah sebelum ke pasar, yo kita sarapan bareng dulu tuch anak-anak sudah menunggu, iya mah nanti papah menyusul, setelah mesin motor ini panas, mamah andrian pun mengangguk dan berlalu masuk kembali dalam benaknya terselip kesedihan, bila teringat setahun lalu kejadian seperti ini tak pernah dirasakan suaminya, dulu setiap berangkat kerja dan pergi kemanapun suaminya, bahkan anak-anak selalu pergi dengan menggunakan mobil, tatkala masuk dalam ruangan, lamunananya terhenti, dikagetkan suara Santi putri bungsunya, Mamah koq kelihatan sedih, kenapa lagi mah, oh nggak nak, Mamah tadi cuma anu... belum selesai bicara, Santi sudah memotong. sudahlah mamah jangan bohong tuch masih ada tersisa satu titik airmata di mata mamah, tenang mah Papah dan Mamah khan masih punya Santi dan Mas Andrian yang selalu siap mendampingi, dan mengangkat harkat martabat keluarga kita, mendengar ucapan putrinya Mamah pun segera membelai rambut putrinya dan memeluknya, heeh.. mamah percaya pada kalian, kamu dan Mas mu pasti jadi manusia yang layak untuk dibanggakan, teguh dalam perjuangan dan kemuliaan, mamah yakin itu, nach gitu dongmah hore mamah kembali bisa tersenyum.

bersambung ..............

Tidak ada komentar: