Senin, 26 September 2011

LELUCON KAUM PEKERJA

SATPAM KETIBAN  SIAL
Oleh: Tri Wahyudi

Suatu siang di sebuah Perusahaan lokal berkelas dunia, sebutlah PT MAJU TERUS namanya, di pimpin seorang Direktur yang konon sangat disegani di kalangan pekerjanya, pembawaanya yang low profil, santai tapi tegas mampu membuat bawahannya manggut-manggut kala bertemu dan menerima instruksinya, waktu itu sang Direktur tengah mengadakan inspeksi, hampir seluruh penjuru pabrik ia kunjungi, setelah lelah berkeliling sampilah ia di pos satpam, ia pun menghampiri seorang Satpam yang tengah berjaga, terjadilah dialog sebagai berikut:


Satpam  : siang Pak .....

Direktur : siang juga, Pak Romly...dengan lembut ia memanggil nama satpam-nya

Satpam  : demi dipanggil namanya oleh sang pimpinan, Pak Romly segera melakukan sikap tegap disusul   dengan lantang ia menjawab, " Siap Pak!!!"

Direktur : melihat perubahan sikap yang tiba-tiba, dibarengi suara lantang dari pak romly, sang direktur pun terkaget-kaget, hingga HP yang dipegangnya dari tadi terlepas, p.r.r.a..a.a.k, bunyi berderak terdengar ketika HP nya mencium aspal, wow pecah!!, sang Direktur pun berkata " Biasa aja kalee..e pak romly, bikin kaget orang saja, besok-besok ga perlu segitunya kalo ngadepin saya, kayak tentara saja, sewajarnya saja dech!!!, mahal tahu harga rasa keget itu!, untung casing HP nya  doang yang pecah,

Satpam : dengan sikap yang tidak setegap tadi serta suara yang volumenya sudah dikecilkan, pak Romly pun menyahut, " siap Pak, maafkan saya pak " dia menjawab dengan setengah tersipu malu.

Direktur : ya sudah ngga apa-apa, OK kalau gitu saya pergi dulu mau lihat ke tempat lain ....

Sepeninggal Direktur, rupanya peristiwa tadi terlihat dari jauh oleh komandan satpam, sang komandan satpam dengan setengah berlari datang menghampiri pak romly.

Komandan satpam : Apa yang kau lakukan tadi hah..h!, saya lihat kau menjatuhkan HP Direktur, lalu setelah menjatuhkan HP itu sikap kamu biasa saja, tidak tegap layaknya menghadapi pimpinan.

Pak romly : Bukan saya yang menjatuhkan, justru karena sikap tegap saya dan ucapan "siap pak" dari saya yang terlalu lantang, yang menyebabkan bapak direktur terkaget, hingga HP nya terjatuh

Komandan satpam : Sudah jangan banyak alasan kamu! ini pelanggaran berat kamu mesti di hukum, sekarang push up 20 kali

Pak romly : siap pak!! segera ia pun menuruti perintah komandannya, 1..2.3...4.. 5  di tengah nafas yang mulai tersengal diapun mengeluh, hu.f.f t sial amat hari ini, sudah tadi kena malu didepan direktur, e..h sekarang dapat bonus push up pula 6...7......8...

Pesan : " Hormatilah orang lain selumrahnya, tanpa merendahkan diri sendiri"

             " Titel hanyalah simbol, proses menjadi dan selama mengenakan  simbol itulah  yang menentukan    Anda layak dihormati atau tidak"

Kalau cerita di atas adalah cerita antara Direktur dan satpamnya, berikutnya adalah cerita antara sang Direktur dengan karyawan di bagian yang lain.
Ijinkan kami beri judul agak saru bin jorok yakni :

KENTUT PIMPINAN YANG BERBAU HARUM
Oleh : Tri Wahyudi

Wah bentar lagi ada liburan lebaran, biasanya kalau sudah mendekati saat libur panjang tiba, suasana batin para karyawan sudah mulai dimabuk suasana mudik, mangkal sana-sini yang diomongi karyawan nggak jauh dari soal, tiket, THR, cerita kampung halaman, rencana beli barang baru dll.

Hari terakhir masuk pun tiba, eng...ing...eng inilah saat yang dinanti-nanti, suasana batin berbunga persis kayak tema lagunya Tasya:

Libur..r...r tlah tiba, libur tlah tiba
Hatiku gembira .......
Simpanlah tas dan bukumu
Hilangkan keluh kesahmu ...dst.

Inspeksi sebelum liburan dilakukan oleh team safety, disusul oleh team manajerial, untuk memastikan kondisi tetap aman, ini memang sudah jadi standar baku yang dilakukan perusahaan tatkala akan menghadapi liburan panjang,

Nach ketika salah seorang karyawan sedang berada sendirian di sebuah ruangan kantor,  kebetulan ruangannya berukuran tidak terlalu besar, ruangan ini memang letaknya agak terisolir dengan akses keluar masuk cuma dari satu pintu, layaknya sebuah kantor tentu saja ruangaan  tersebut fuel AC, ketika si karyawan tersebut sedang duduk beristirahat, sambil bengong, melompong pikirannya menerawang jauh, sambil sesekali jari jemarinya membuat gerakan seperti menghitung di awang-awang, owh nampaknya ia sedang asyik berhitung...kira-kira uang THR nanti sisa berapa yach?, setelah dipotong ini, itu, tutup lubang sini tutup lubang itu, belum tuntas terjawab, lamunan si karyawan itu buyar, ketika pintu ruangan yang berada disampingnya terbuka, dan masuklah secara tiba-tiba direktur perusahaan ( bagi si karyawan terasa tiba-tiba soalnya dari tadi keasyikan bengong, padahal direktur itu sedari tadi sudah memperhatikan ia dari balik pintu), maka terjadilah obrolan antara pimpinan dan buawahannya :

Direktur     : Halo lagi ngapain koq bengong saja, gimana disini sudah beres semua? pastikan semuannya aman.

Karyawan   : Agak tergugup ia menjawab " a..a..anu pak biasa lagi mikirin kebutuhan ( hutang red )" oh disini sudah beres semua pak.

Direktur     :  Hutang itu bukan buat dipikir, tapi buat dibayar, makanya gunakan dengan bijak uang THR kamu nanti yach.

Karyawan  :  Agak lama ia tak memberikan jawaban, karena tiba-tiba ia mencium bau yang tak bersahabat, aneh dan semakin kuat,  hidungnya kembang kempis seakan berupaya keras memastikan bau apa sebenarnya ini, hingga sampailah ia pada satu kesimpulan yang tak terbantahkan ya ini pasti bau kentut! ( ia berteriak dalam batin " wah kalo bukan saya yang kentut berarti si bos dong" ), oh iya pak makasih nasihatnya.

Direktur    : E..eh tapi ngomong-ngomong ini bau apa yach?, takutnya bau kabel terbakar

Karyawan  : Ach bukan pak, kayaknya bau pengharum ruangan pak, agak ragu ia menjawabnya.

Direktur     :  Oh kalau gitu setiap saya mau kentut ada baiknya saya masuk ruangan ini, pasti kentut saya berubah jadi bau harum, sebelum bau harumnya semakin kuat ada baiknya saya segera keluar dari sini.....

Karyawan   : ?????????? (dalam batin ia bergumam " di penghujung hari lumayan dapat BONUS TAMBAHAN")

Pesan : " Sikap kritis terhadap kebijakan yang salah yang dilakukan atasan, janganlah hanya dimaknai sebagai sebuah pembangkangan, sebaliknya sikap menjilat, Asal Bapak Senang, tanpa dilandasi kebenaran sesungguhnya telah mencampakan harga diri Anda sebagai pekerja"

RESEP 1/2 DOSIS
Oleh : Tri Wahyudi

Adu..h...adu..h, berulang kali kata-kata itu meluncur dari mulut Amir, yach pagi itu Amir, seorang karyawan swasta di daerah Tangerang, sedang didera sakit, kepalanya terasa pening, badan terasa mual, lemah,letih dan lesu pokoknya komplit persis iklan sebuah produk jamu!!


Pokoknya, dengan seabreg rasa yang nggak jelas tadi, cukuplah jadi alasan buat dia untuk tidak masuk kerja hari ini, beruntung Amir memiliki seorang istri yang teramat setia, yang bersedia menemani dalam suka dan duka, walau jujur harus diakui dari sisi ekonomi sementara ini lebih banyak dirudung duka, pagi itu dengan menggunakan motor dengan gesit sang istri mengantarnya ke klinik rekanan perusahaan, dengan badan terkulai lemah Amir berusaha bertahan diatas boncengan, sesekali suara mengaduh keluar dari mulutnya...ad .uh, ad..u..uh lemes banget bu... " tenang bertahanlah sabar...sebentar lagi nyampai" istrinya dengan lembut menimpali.

Setelah sampai klinik yang dituju, singkat cerita Amir pun masuk ke ruangan Dokter

Amir             : Pagi Dok...

Dokter          : Pagi, kenapa nich

Amir             :(yeah pakai di tanya kenapa lagi), saya kemari ya jelas karena sakit Dok, pala pusing, badan limbung, nggak doyan makan

Dokter          : Wah komplit banget sakitnya, coba sini berbaring, saya periksa ...nyut..nyut sang dokter menempelkan stetoskop di perut dan dada Amir, kemudian ia bergumam, h..m..mmm ini sich gejala typus.

Amir             : Typus ya Dok, lalu apa yang sebaiknya saya lakukan, dalam hal makan, apa yang jadi pantangan saya?

Dokter         : Nampak malas menanggapi pertanyaan Amir, ya sudah pokoknya minum aja nanti obat yang saya resepkan.

Amir            : Ya udah makasih Dok ( Amir segera berlalu ), tapi sebelum ia menyentuh pintu, ia teringat sesuatu, " Oh ya Dok saya perlu surat ijinnya saya nggak kuat masuk kerja "

Dokter         : Masih dengan muka yang dingin, oh gitu... tapi hanya untuk hari ini saja yach ...

Setelah selesai diperiksa, Amir segera menyerahkan resep dari dokter tadi ke bagian pemberian obat, lumayan lama menunggu akhirnya namanya dipanggil, saat ia menerima  obat ada sesuatu yang agak janggal " koq obat yang dikasih sedikit banget?, masing-masing jenis obat paling hanya cukup untuk 2 Hari!!

Daripada memikirkan pertanyaan yang ga bisa amir jawab, lagipula rasa pusing di kepala terasa semakin menggigit, mending ia segera pergi dari klinik " Ayo bu kita balik "


Setelah sampai di rumah, tanpa pikir panjang Amir pun langsung merebahkan diri, obat yang dikasih Dokter dengan disiplin ia minum (sungguh ia berharap sangat penyakitnya segera terusir), berganti hari esok kondisi Amir bukannya berangsur sembuh, malah semakin parah, akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke klinik, sampai di klinik, kebetulan dokter jaga nya masih sama dengan yang kemarin.

Amir       : Dok, obat yang kemarin diberikan sudah habis, tapi koq sakitnya nggak berkurang yach??

Dokter    : Dengan santai ia menjawab, saya nggak terkejut kalau Bapak ada kemungkinan hari ini kembali lagi kemari.

Amir       : Lho koq Dokter bicara begitu ?

Dokter    : Karena terus terang, obat yang saya kasih kemarin memang berdosis rendah atau bisa dibilang takarannya separuh  dari seharusnya, jumlahnya pun sengaja saya kurangi, ini semua saya lakukan demi untuk menghemat biaya yang nantinya akan dikeluarkan perusahaan bapak, jadi untung-untungan lach siapa tahu dengan dosis dan kualitas terbataspun, penyakit bapak  bisa diajak kompromi (sembuh.red).

Amir      : Dok ..dok orang sakit koq buat taruhan, coba kalau kemarin sekalian pakai obat yang bagus, setidaknya dosisnya pas buat bunuh penyakitnya tentu bisa lebih cepat sembuh, dan hari ini saya nggak perlu kembali lagi kesini, akhirnya  bisa kembali bekerja lebih cepat, kalau begini saya jadi korban RESEP SEPARUH donk!!, sembuhnya pun bisa setengah-setengah, alih-alih hemat biaya malah bisa beresiko lebih fatal dan justru berpotensi menimbulkan biaya tinggi.

Dokter   : Ya sudah, untuk memulihkan kondisi bapak, saya akan lakukan tindakan infus plus penyuntikan

Amir      : Sakarepmu dok lach, di kapa-kapake aku manut, sirahku wis muter2 ngene, trimo wedi jarum tak lakoni, satu lagi permintaan saya Dok please jangan 1/2 1/2 ya dok pokoknya yang joss 100% bikin sembuh
ojo percobaan maning ya dok, kiye sing tenanan.

Dokter   : Walah ngromed ae, wis keneh tak cusss...s kowe

Amir      : Aduh ngeneh yach rasane disuntik, bener kandane wong-wong jere kaya dicakot semut ......

Pertanyaanya :

Adakah Dokter lain yang mengalami dilema seperti diatas?, berapa banyak para pekerja yang terpaksa di perlakukan demikian atau setidaknya mendapatkan pelayan yang kurang memuaskan?















Tidak ada komentar: