Kamis, 16 Desember 2010

CINTA ROSUL


Sumber : Buletin Nurul hidayah
 
Hari ini adalah hari istimewa, khususnya buat kita umat islam, merupakan peringatan kelahiran nabi pamungkas ( Nabi akhir zaman ), nabi Muhammad SAW, beliau merupakan sosok suri tauladan yang sempurna, pembawa risalah islam, memberikan jalan terang kepada umatnya, sosok yang sangat bijaksana, adil, amanah mampu mengayomi semua golongan, untuk itu kita sebagai umatnya hendaknya memperbanyak sholawat kepada beliau. Agar kita mendapatkan syafaat dari beliau, kelak diakirat.

Kecintaan pada rosul menempati posisi nomor dua setelah kita mencintai Alloh SWT, penulis mendapatkan sebuah contoh teladan yang didapatkan dari buletin nurul hidayah, diceritakan, dahulu disebuah kota di Madura, ada seorang nenek tua penjual bunga cempaka, ia menjual bunganya dipasar yang jaraknya cukup jauh daru rumahnya dan ditempuh dengan cara berjalan, usai berjualan ia selalu pergi ke masjid agung, ia berwudhu, masuk masjid dan melakukan sholat zhuhur, setelah membaca wirid secukupnya, ia keluar masjid dan membungkuk-bungkuk di halaman masjid ia mengumpulkan dedaunan kering yang berceceran, selembar demi selembar dikaisnya tidak selembarpun ia lewatkan, tentu saja agak lama ia membersihkan halaman masjid dengan cara itu, padahal matahari madura siang hari sangatlah menyengat, banyak pengunjung masjid jatuh iba kepadanya.

Pada suatu hari takmir masjid memutuskan untuk membersihkan dedaunan itu sebelum perempuan tua itu datang, pada hari itu seperti kesehariannya perempuan itu datang dan menunaikan sholat zhuhur, ketika keluar halaman dan akan melakukan kegiatan rutinnya begitu terkejutnya ia mendapati halaman masjid sudah bersih, tak ada satupun daun kering yang terserak disana, ia masuk kembali ke masjid dan menangis dengan keras, ia menanyakan hal ini kepada pengurus masjid, mengapa daun-daun itu sudah disapukan sebelum kedatangannya?, mereka menjelaskan bahwa mereka kasihan kepadanya, “ jika kalian kasihan kepadaku” kata nenk itu,”berikan kesempatan kepadaku untuk membersihkannya”.

Singkat cerita, nenek itu dibiarkan mengumpulkan dedaunan itu seperti biasa, seorang kiai terhormat diminta menanyakan kepada perempuan itu, mengapa ia begitu bersemangat membersihkan dedaunan itu, perempuan itumenjelaskan sebabnya dengan 2 syarat, pertama: hanya Kiai yang medengarkan rahasiannya, kedua: rahasia itutidak boleh disebarkan ketika ia masih hidup, sekarang perempuan tua itu telah meninggal dunia, sehingga Andapun bisa mendengarkan rahasia itu,” saya ini perempuan bodoh pak Kiai” tuturnya saya tahu amal-amal saya yang kecil itu mungkin juga tidak benar saya jalankan, saya tidak mungkin selamat pada hari akhir tanpa syafaat Kanjeng Nabi Muhammad SAW, setiap kali saya mengambil selembar daun, saya ucapkan satu sholawat kepada beliau, kelak jika saya mati, saya ingin kanjeng nabi menjemput saya, biarlah semua daun itu bersaksi bahwa saya sungguh-sungguh mencintai rosulluloh dan semoga bacaan sholawat saya bisa mengantarkan kerinduan saya dan kelak bisa bertemu dengan beliau.

Tidak ada komentar: