Kamis, 28 Oktober 2010

ANGIN SEJUK DI GUDANG UMUM



KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat-Nya, akhirnya karya tulis yang penulis beri judul “ANGIN SEJUK DI GUDANG UMUM”, bisa rampung, hal ini tentunya tak lepas dari kehendak-Nya, sehingga mengetuk hati dan menuntun tangan penulis mencoba menorehkan tinta dan merangkai setiap tetes aktifitas penulis selama bekerja di Gudang Umum sebuah perusahaan kimia di daerah Tangerang.

Karangan ini berisi catatan aktifitas penulis dimana meliputi hal-hal yang berkaitan dengan lingkup kerja penulis diantaranya mengenai; cerita , kendala, saran serta cara penanggulangan masalah yang terjadi.


Secara khusus karangan ini dibuat lebih untuk kepuasan pribadi penulis, sehingga paling tidak setiap mata rantai kejadian selama penulis bekerja di Perusahaan ini, tercatat dan bisa menjadi kenangan untuk penulis bila kelak telah uzur dan mungkin tangan dan kaki penulis sudah tak kuasa lagi untuk berkarya, sedangkan manfaat untuk saat ini adalah tentunya dengan memohon petunjuk-Nya semoga coretan ini bisa memberi inspirasi dan semangat dalam bekerja dan mengambil manfaat sekecil apapun dari dunia Gudang Umum yang selama ini penulis geluti.

Sungguh merupakan kebahagiaan tersendiri saat penulis dapat memberikan ucapan Terima kasih kepada istri, Tri Rejeki serta anak, Elsa yang dengan setia memberikan bekal Doa dan semangat walau nafkah yang Bapak berikan tidaklah seberapa , bukan masalah besar ataupun kecilnya, tapi seberapa mampu kita mengelola pendapatan yang kita peroleh, kebahagiaan yang datang dari luar ( Gaji, Kedudukan, Kekuasaan ) tidak bersifat kekal tapi kebahagiaan dari dalamlah yang lebih abadi dan bermakna ( Kesabaran, rasa syukur, ketenangan & kebersihan hati, hidup penuh makna ), Hal-hal inilah yang memberikan dukungan moril bagi terselesainya karangan ini.

ucapan Terima kasih tentunya sangat layak diberikan pada rekan kerja penulis saudara Riadi. Sofyan, Sujadmiko yang telah menjadi bagianTeam Work yang baik, Tak lupa ucapan terima kasih penulis haturkan kepada Bapak Budiyanto, Beliau adalah atasan & pembimbing yang senantiasa memberikan perhatian dan jalan keluar selama operasionalnya Gudang Umum.

Akhirnya tentunya dalam karangan ini sangatlah jauh dari sempurna karena keterbatasan ilmu dan bakat dari penulis semoga bermanfaat bagi yang sempat membacanya.

Tangerang, 04-01-2005
Tri Wahyudi




BAB I. NUANSA PERUSAHAAN DULU DAN SEKARANG ?

Berawal diterimanya penulis di perusahaan ini, pada tanggal 09 maret 2001, saat itu kantornya masih berlokasi di Pinangsia, selang beberapa hari kemudian dengan diantar mobil kijang putih aku masuki lokasi pabrik di Desa Kadu Jaya suasana proyek kala itu masih begitu terasa jalan masuk pun masih berhamparkan tanah tandus, mobil-mobil proyek pembawa material bangunan lalu-lalang menebarkan debu-debu jalanan.

Irama musik gaduh yang ditimbulkan dari suara besi, bor, gemuruh alat berat, terkadang di selingi teriakan-teriakan para pekerja proyek semakin melengkapi suasana proyek yang memang sedang gencar-gencarnya kala itu.

Berikutnya aku dikenalkan dengan calon rekan-rekan kerjaku yang kebetulan sebagian dari mereka sudah kukenal baik saat aku dulu kerja di grup induknya di Jatake ( Awal 1994 silam ), sehingga untuk adaptasi Aku tidak menemui kesulitan, Oh ya Aku diterima di bagian Gudang Umum saat itu ruangan office untuk kami bekerja belum ada, bahkan office indukpun kala itu masih dalam tahap pengerjaan, sehingga kami bekerja di tempat yang terbuka, angin dengan leluasa menerpa kami bahkan terkadang dokumen-dokumen acapkali berhamburan diterjang angin, peralatan kantor masih sangat terbatas, Komputer, baru ada satu jadi administrasi pembuatan BAPB pun masih manual menggunakan mesin tik operasional gudang umum sendiri masih sedikit, Persentasenya masih di dominasi Gudang Proyek dimana material-materialnya mencapai ratusan dengan aliran keluar masuknya yang sangat padat.

Saat jam istirahat tiba kami makan bebas dimana saja bisa ditumpukan pipa, lesehan dilantai, yang penting nasi bisa masuk perut pikirku … sehabis makan sebagian ada yang tidur beralaskan dus,triplek,Koran, ada pula yang memilih ngobrol sambil menikmati asap rokok kretek. Untuk sholat pun saat itu belum ada tempatnya, Teng.. teng …teng suara mirip lonceng sekolah SD akrab sekali terdengar ditelingaku sebagai tanda akhir waktu istirahat dan kembali beraktifitas.

Jarak antara pintu pagar depan sampai lokasi cukup jauh, jadi setiap berangkat dan pulang kerja harus ditempuh dengan berjalan kaki, jika musim hujan tiba jalanan menjadi becek bahkan terkadang harus loncat kesana kemari menghindari kubangan air, atau sesekali dikagetkan dengan kehadiran ular ataupun musang yang tiba-tiba muncul dari balik belukar yang tumbuh dengan liar ditepi jalan. . . . . . . .

Itulah sekelumit gambaran kondisi perusahaan dulu, hal ini menurut penulis penting untuk diungkapkan disini, karena segala sesuatu lahir dari yang kecil kemudian karena dibubuhi ide, kreatifitas dan semangat untuk maju serta menciptakan nilai positif segala sesuatunya akan tumbuh berkembang seiring dengan bergulirnya waktu, lalu bagaimana kondisi Perusahaan saat ini? Berikut penulis coba hadirkan sosok Perusahaan saat ini yang tentunya sebatas dengan keterbatasan pengamatan penulis.

Perkembangan Perusahaan bisa dilihat dari berbagai segi:

  • Segi infrastruktur.
Bagai bayi ajaib pertumbuhan dari segi ini begitu pesat hal ini bisa dilihat dari: fisik fasilitas bangunan yang sudah berdiri lengkap, instalasi produksi semakin bertambah dan canggih, Jalan masuk yang mulus dan kuat dll.
  • Hal yang mungkin perlu diperhatikan adalah struktur bangunan produksi yang kesannya terlalu sempit, seakan kurang mengantisipasi bahwa kedepannya akan diperlukan penambahan-penambahan reactor seiring dengan semakin bertambahnya pesanan resin sehingga sirkulasi udara kurang bebas, ruang gerak karyawan kurang leluasa. Walau demikian desain dari bangunan produksi cukup unik, serta efisiensi dalam penggunaan lahan tercapai, tinggal bagaimana tata kelola tempat bisa diatur dengan baik sehingga tidak menggangu efektifitas proses produksi.

  • Segi Lingkungan & penanganan limbah.
Lingkungan yang sudah tertata asri dihiasi taman-taman yang ditangani secara profesional, serta sudah beroperasinnya laboratorium WWT yang menjamin proses produksi dan pasca produksi tidak akan mencemari lingkungan, saya begitu terkesan setiap pagi tatkala membuka jendela masih bisa memandang tanaman hijau, terkadang burung-burung asyik bermain diatasnya bahkan beberapa supplier yang datang punya kesan yang mendalam mendapati diarea perusahaan masih dihiasi pohon-pohon yang diramu cantik.
  • Hal yang mungkin perlu diperhatikan adalah:
Perlu kerjasama yang padu dengan pabrik-pabrik tetangga mengenai penanganan sungai serta punya tekad yang sama untuk memelihara kebersihannya, komitmen dalam pelaksanaan pemeliharaan lingkungan.

  • Segi penanganan Safety

“Safety is equal”

Di bentuknya Dept SHE ( Safety Health & Environment ) yang fokus menangani masalah keselamatan, kesehatan dan lingkungan yang sehat, memang sejak awal berdirinya perusahaan, sudah terlihat ada komitmen yang kuat dari manajemen untuk menjamin terpeliharanya keselamatan dan kesehatan kerja yang baik terbukti pada saat pertama / setiap pembangunan pabrik, sarana safety selalu mengiringi.

Sarana-sarana Safety yang telah tersedia:


  • Hydrant box beserta equipmentnya serta instalasinya.
  • Pompa manual maupun otomatis beserta tanki hydrantnya.
  • Appar yang tersedia dilokasi-lokasi strategis( APPAR co2 maupun DRY ChEMICAL ).
  • Foam chamber disetiap tanki storege.
  • Alarm bell & multi allert sebagai peringatan dini adanya bahaya maupun potensi bahaya.
  • Peringatan-peringatan tentang cara kerja yang benar & aman.
  • Training-training yang berkesinambungan yang berkaitan dengan keamanan & kesehatan.
  • Dibentuknya “EMERGENCY TEAM” yang siap mengawal terciptanya keadaan aman dengan semboyannya (Peduli, Siap, Siaga).
  • Inspeksi rutin oleh team independen (P3K) yang senantiasa memberikan masukan untuk mencegah terjadinya potensi bahaya.
  • Tersediannya APD (Alat pelindung Diri) spt: Masker,Sarung tangan,kaca mata, Baju dissposal, Safety belt, Helm, Sepatu safety dll serta adanya petunjuk pemakaian, dan penanganan bahan kimia.
Hal yang membanggakan, saya pernah ikut dalam keanggotaan Team Emergency ini.

  • Segi jumlah dan kualitas SDM.
Jumlah karyawan yang tadinya Cuma berjumlah puluhan kini sudah mencapai diatas 100 karyawan, diadakannya training-training untuk pengembangan kualitas dan sumber daya karyawan yang handal, bahkan dalam waktu singkat Perusahaan ini sudah mengantongi sertifikat ISO 9001 mengenai standarisasi pencapaian kualitas.
  • Hal yang perlu diperhatikan adalah:
Perusahaan menginginkan karyawan yang profesional dan menurut kaca mata penulis itu sudah ditanggapi cukup solid dan baik oleh segenap karyawan tapi terkadang dalam hal penanganan pelanggaran/SP dan problematika karyawan secara keseluruhan, terkesan pihak HRD menutup mata hanya sebatas mengeluarkan surat keputusan atau apa saja yang datangnya dari atas , kedepan diharapkan HRD kita bisa berperan sebagai fasilitator yang menampung, mempertimbangkan & menganalisa masalah yang terjadi pada karyawannya ( ada proses konseling ), ada barometer yang jelas apakah setiap training yang dilakukan mampu menimbulkan sikap positif pada setiap karyawan, berpikirlah obyektif suatu kesalahan bisa saja datang dari atas, benarkah setiap manager benar-benar berperan sebagai Leader, yang bisa mengarahkan, membimbing & mengembangkan bawahan, ataukah karyawan ditingkat bawah yang tidak memiliki kesadaran bahwasanya sekecil apapun peran kita semuanya memberikan kontribusi untuk terus membuat perahu ini berlayar kearah tujuan perusahaan yang didambakan, Hilangkan sikap kecurigaan berlebih dari masing-masing pihak, karena itu akan membuat langkah kita tersendat.

Semangat untuk memperoleh karyawan yang handal & profesional, mestinya seiring sejalan dengan apresiasii yang diberikan perusahaan terhadap karyawannya yang berpikir maju, misal karyawan yang kuliah untuk mengejar gelar kesarjanaan, karena faktanya saat ini ada beberapa rekan yang sudah bergelar S1, Berikan mereka penghargaan misal dengan mempertimbangkan adjusment gaji setelah melalui ujian atau semacam fit and propertestlah dan kemudian dibuktikan dengan perbaikan / saran dari mereka yang mampu memperbaiki kualitas hasil kerja dari unit tempatnya bekerja atau secara umum bagi perusahaan, tentu ini bisa terjadi jika memang faktor kesempatan juga tersedia, hendaknya perusahaan tidak berpikir instan menyikapi hal seperti ini, misal hanya mengakui kesarjanaan bagi karyawan yang saat masuknya memang sudah sarjana, berikan keadilan dan perlakuan yang arif jangan sampai ah .. cari orang khan gampang, pengangguran diluar bajibun, ingat semakin sering terjadi karyawan yang keluar sedikit banyaknya pasti menimbulkan instabilitas di unit kerjanya, dan bisa menjadi salah satu barometer, matang tidaknya kuliatas HRD kita.

Dalam hal Kualitas produk hendaknya benar-benar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, jangan sampai hanya untuk mengejar keuntungan semata / sesaat standarnya dirubah yang penting sampel/ panel kelihatan OK.

Perusahaan sudah mempunyai Visi & Misi yang OK, serta adanya penghargaan terhadap pencapaian Qualitas ini terbukti dengan adanya sistem KRA ( Key Result Area ), tapi sayang seribu sayang dalam upaya pencapaiannya masing masing Dept terkadang terlalu Over dalam menentukan cara / langkah pencapaiannya sehingga aspek-aspek seperti aspek biaya, aspek keterbatasan jumlah SDM, aspek loyalitas / nilai subyektif positif yang melekat pada karyawan bisa dipandang sebelah mata, dalam menghadapi masalah kadang timbul kekhawatiran yang berlebih sehingga terlalu mudah membuat metode – metode kerja yang tidak berlandaskan pemikiran yang jernih sehingga metode tersebut bisa terlalu detail padahal semakin detail suatu sistem dibuat semakin bisa menimbulkan biaya lebih, bahkan metode baru tersebut sebetulnya belum matang sehingga efektifitasnya diragukan

“Kapal yang kita naiki menuju pulau yang sama betapa indahnya jika kita dayung diiringi sikap kebersamaan dan saling menghargai, paculah dengan kencang tanpa menimbulkan riak yang liar".

  • Segi kapasitas dan inovasi produk.
Semakin bertambahnya jumlah reactor tentu diiringi bertambahnya kapasitas yang dihasilkan misi untuk menciptakan resin yang berkualitas terus dikembangkan bahkan sudah menembus expor bahkan mulai April s/d Agustus 2007 telah dibangun Water Based Plant berdampingan dengan Solvent Based Plant yang lebih dulu dibangun.


BAB II. BAGIAN – BAGIAN DARI GUDANG UMUM, PENGERTIAN, PERAN DAN FUNGSINYA.

Gudang Umum sendiri terdiri dari tiga jenis gudang antara lain :

  • Gudang Penerimaan.
  • Gudang Umum.
  • Gudang proyek.

Berikutnya penulis akan mencoba memberikan definisi dari ketiga jenis Gudang tersebut dan mencoba menjabarkan peran dan fungsi dari ketiganya dalam sebuah perusahaan atau lebih khusus di Perusahaan yang hingga saat ini penulis masih bernaung.


A.GUDANG PENERIMAAN.

Adalah :

Gudang yang berfungsi sebagai pusat penerimaan semua barang umum maupun investasi baik dari Supplier maupun dari pihak lain serta menjamin jumlah & kualitas sesuai dengan yang diminta User ( Perusahaan ) dan menginformasikan setiap kedatangannya ke masing – masing User.

Fungsi atau peran Gudang penerimaan bagi sebuah perusahaan ?

Sebagai gerbang pertama untuk menerima dan memastikan barang yang dibeli perusahaan sesuai, baik dari segi jumlah maupun kualitasnya.

Sebagai pusat informasi dan distribusi barang ke semua User.

Sebagai penghubung antara User dan bagian pembelian jika barang yang diterima bermasalah / akan diretur.

Sebagai pusat transit barang-barang hasil Usul pembelian User (Brg Non Stok ) dan Non pembelian misal; barang Hibah atau mutasi.

Itulah beberapa peran penting Gudang Penerimaan bagi sebuah perusahaan, berikutnya penulis mencoba menjelaskan keempat peran tersebut:

Sebagai tempat penerimaan dan pemeriksaan barang dari Supplier dan mendistribusikannya ke User.

Harus disadari bahwasanya dalam setiap penerimaan barang harus benar – benar memperhatikan jumlah maupun kualitas barang yang akan diterima karena setiap kesalahan yang kita buat tidak tertutup kemungkinan menimbulkan biaya bagi perusahaan untuk itu untuk memastikan dan meminimalalisir kesalahan dalam penerimaan barang mutlak diperlukan prasyarat penerimaan barang, antara lain :

Sebelum menerima barang cocokan terlebih dulu dengan UP ( Usul Pembelian ) maupun PO( Purchase Order ) nya.

Jika ada perbedaan antara barang dengan PO informasikan hal ini sebelumnya dengan pihak pembelian sebelum menolaknya karena terkadang ada kesepakatan antara supplier dengan pembelian tapi informasinya belum tembus kegudang penerimaan

Jika pemohon ( User ) menyertakan sample atau gambar dalam UP nya maka sebelum menerima barang dari supplier. Cocokan dulu dengan sample atau gambarnya terlebih dulu.
Hitung secara cermat barang yang kita terima cocokan dengan cara mencentang angka yang tertera di SJ ( bila cocok ), jika ada kesalahan coret angka di SJ ganti dengan jumlah sesuai fisik yg kita terima, mintakan paraf pada pengirim barang sebagi tanda bahwa supplier mengirim dengan jumlah yang salah.

Gunakan alat-alat ukur jika barang yang kita terima memang perlu diukur seperti timbangan sigmat, meteran dll.

Khusus untuk barang-barang yang penerimaannya memerlukan orang ahli, maka saat menerimanya, harus ( Minta ) didampingi pihak ahli untuk pengecekan standar dan kualitasnya, mintakan paraf disurat jalan sbg tanda bahwa barang tersebut lolos pengecekan.

Untuk barang-barang yang kita terima tapi memerlukan test ( Pemasangan terlebih dahulu ) jika saat penerimaannya belum sempat dipasang / ditest berikan keterangan di SJ, bahwa barang tersebut kita terima dengan catatan belum di test,pembayaran atas barang tersebut bisa dilakukan setelah ada pengetesan terlebih dulu dan dinyatakan ok.

Kendala yang terjadi saat penerimaan barang adalah :

Belum adanya UP+PO dari barang yang akan diterima , biasanya karena PO menyusul/distribusi UP+PO untuk gudang penerimaan terlambat, tentunya hal ini menyulitkan petugas gudang penerimaan karena UP+PO adalah dokumen yang utama untuk menentukan spek barang apakah sesuai dengan pesanan perusahaan.

Note : PO ( Purchase Order ), UP ( Usul Pembelian )

Cara mengatasinya :

Koordinasi dengan bagian pembelian agar sebelum barang –barang datang dari supplier document UP+PO untuk gudang penerimaan sudah diterima terlebih dahulu, jika terpaksa ada PO menyusul informasikan sebelumnya kebagian penerimaan lengkap dengan spek barang yang diminta serta untuk siapa barang tersebut.

Pembelian langsung oleh User ( barang tanpa melalui GP ) terkadang pemohon baru membuat UP setelah barangnya dibeli, nota & UP nya terlambat diserahkan ke bagian pembelian, sehingga memperlambat proses administrasi pembuatan BAPB .

Cara mengatasinya :

Dengan memberikan pengertian ( Dibuat surat edaran ) kepada User jika ada pembelian sediri, administrasi pendukung seperti UP dan Nota Segera diserahkan ke bag pembelian untuk diproses lebih lanjut hal yang sama juga dilakukan pada barang-barang kredit yang langsung diterima oleh User hendaknya User punya kesadaran untuk segera menyerahkan SJ nya ke gudang untuk segera dibuatkan BAPB demi memperlancar proses pembayaran atas penagihan barang tersebut.

Di buat form permohonan penbuatan BAPB yang tujuannya adalah meminimalisir keterlambatan pembuatan BAPB yang disebabkan oleh terlambatanya penyerahan SJ oleh pihak ketiga ke tangan gudang, sebagai pembelajaran kepada siapa saja yang menerima SJ agar penyerahannya tidak terlambat bahkan sampai lewat jatuh tempo sehingga sedikit banyaknya akan mempengaruhi performa Perusahaan.

Dalam formnya berisi Sbb :
Dept yang meminta : -----> Pemohon
Tgl minta :
No :
Nama barang
Jml :
Supplier :
Tanggal terima barang :
Penerima :
Sj / Brg
Keterangan :
Sj di terima Adm BAPB :

CC : Kadept FAC / Kadept Logistic

Untuk penerimaan Solar & N2 pihak gudang memberlakukan metode khusus;

METODE PENERIMAAN SOLAR

Tujuan : Untuk menjamin tidak adanya kesalahan dalam penerimaan solar dan meminimalisir selisih yang terjadi antara flowmeter VS Timbangan.

Latar belakang :

Adanya selisih flowmeter VS timbangan yang melewati batas toleransi ( > 60 l )
Komoditi bahan bakar adalah komoditi yang relative berbau kecurangan.

Hal-hal yang memungkinkan terjadinya selisih :

1.Proses sampling yang kurang tepat.
2.Akurasi flowmeter.
3.Akurasi Timbangan.
4.Lain-lain ( Human error )

1. Mekanisme proses sampling.

Pastikan bahwa sampel diambil dari dalam dan kran bagian bawah tangki.
Gunakan pipet 1 mtr untuk pengambilan sampel dari dalam tangki masukan pipet sedalam mungkin dan dari semua arah.

Untuk pengambilan sampel dari kran bawah, buka dan tampung terlebih dulu solar yang keluar pertama kali, jika aliran sudah deras ( menunjukan solar tersebut berasal dari dalam,bukan endapan ) baru diambil sampelnya.

2. Mekanisme Pengecoran & akurasi flowmeter.

Pastikan flowmeter sudah terkalibrasi dengan baik.
Sebelum pengecoran dimulai catat terlebih dulu level awal dan pastikan angka dan jarum pada posisi 0 & diketahui pengirim solar.
Untuk menghindari angin yang ikut mendorong angka di flowmeter, Pastikan terlebih dulu pipa inlet dipenuhi solar dari tangki, setelah penuh baru hidupkan pompa.
Untuk menghindari kesalahan arah aliran solar pastikan aktifitas ini sesuai dengan petunjuk mekanisme aliran solar.

Catat hasil akhir solar yang dicor dengan melihat angka akhir di flowmeter hasilnya harus sama dengan selisih level akhir dikurangi level awal.

3. Mekanisme penimbangan.

Pastikan aktifitas penimbangan sesuai dengan WI cara penimbangan.
Neto solar tidak tercampur berat / barang yang lain.
Kalibrasi jembatan timbang secara berkala.

4. MEKANISME UNTUK MENGHINDARI SELISIH KARENA LAIN-LAIN

Tidak akan pernah ada kolusi antara petugas gudang dengan supplier berkaitan dengan jumlah dan kualitas solar.

Untuk menjamin pengawasan, saat pengecoran solar petugas gudang dilarang meninggalkan area pengecoran.

Pastikan proses pengecoran sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Selama berjalannya waktu memang antara hasil flowmeter tidak mungkin 100 % sama, pasti tetap terjadi selisih untuk itu, penulis menganjurkan dalam penerimaan solar harus ditentukan toleransi selisih misal batas selisih antara flowmeter VS timbangan adalah ≤ 60, jika lebih dari angka ini maka penerimaannya diputuskan berdasarkan berat netto dibagi BJ atau karena selama ini hasil berdasarkan timbangan selalu lebih kecil maka penerimaan solar ditetapkan berdasarkan jembatan timbang dengan terlebih dulu disosialisaikan ke semua supplier. Gudang umum pernah membuat surat yang memutuskan penerimaan solar harus menggunakan hasil timbangan surat tertanggal 20-10-2003 tapi hingga saat tulisan ini dibuat prosesnya tidak berjalan karena dari pihak pembelian / Supplier keberatan.

METODE PENANGANAN & PENERIMAAN N2

A. Menentukan jadwal kedatangan N2

Untuk menghindari stok out N2 ( kejadian 06-06-2006 ) maka jadwal kedatangan N2 ditentukan seminggu 2x yaitu setiap hari selasa dan jumat dengan batas penerimaan minimum 2 Ton jika sekiranya pada hari kedatangan diperkirakan < stok =" Level" darurat =" Level"> 25 Level dan pada saat itu belum ada kepastian N2 bisa datang hari itu, maka pihak gudang penerimaan harus menginformasikan ke KaDept agar bisa dilakukan tindak lanjut yang diperlukan sehingga tidak mengganggu hasil/ proses produksi.

Harus punya contack person supplier

C. Penerimaan ditentukan berdasarkan hasil Netto penimbangan.

Dengan syarat pada saat pengecoran tidak dilakukan aktifitas membuka venting ( Membuang Gas ) untuk menghindari agar pada saat pengecoran tidak membuka venting maka ditentukan batas maximal level pengisian adalah 100 ( tidak perlu setiap pengisian harus Full ), sebab untuk mengetahui posisi full tangki satu-satunya cara adalah dengan membuka venting ( biasanya level >100 ) ketentuan ini berlaku setelah adanya kejadian bulan juli 06 dimana supir pengirim N2 membuka venting terlalu besar.

Sebagai pusat informasi dan distribusi barang ke semua User.

Pada dasarnya setiap pemohon barang, akan senang bila barang yang dibutuhkan sudah datang dan informasi kedatangannya bisa cepat diterima oleh mereka, menyadari hal itu maka sudah menjadi komitmen bagi gudang penerimaan untuk segera menginformasikan setiap kedatangan barang, terlebih lagi jika barang tersebut memang memerlukan pengecekan dari mereka atau barang tersebut akan segera dipakai.
Untuk mempermudah pemohon mengetahui informasi kedatangan barangnya selain informasinya kita sampaikan lewat Aiphone sesaat atau setelah barang diterima, pihak gudang penerimaan juga membuat folder Pusat informasi kedatangan barang dan stok gudang di line yang bisa diakses semua Departemen. Didalam file tersebut bisa dilihat; Nama barang, Jml,Tgl kedatangan, nama pemohon serta kegunaan barang.

No
Nama barang
Jml
Tgl
No UP
Pemohon
Ket/kegunaan



Dtg
Ambil












Problem yang terjadi :

Barang yang datang lama atau bahkan tidak diambil oleh User

Hal ini mungkin disebabkan salah persepsi dari beberapa User bahwasanya gudang penerimaan bisa ditempati barang-barang hasil UP User padahal GP hanya sebagai gudang transit bukan pengelola stok sehingga ada beberapa User yang mengambil barang hanya pada saat barang tersebut akan dipakai walaupun barang tersebut sudah lama datangnya kondisi ini bisa menimbulkan situasi yang lebih buruk jika :
Ternyata pada saat penerimaan User tidak / enggan melihat barangnya padahal barang tersebut memerlukan penanganan pihak ahli celakanya pada saat barang tsb akan dipakai rupanya tidak memenuhi syarat sehingga jika barang tsb akan ditukar akan menemui kesulitan karena waktu pengiriman sudah lama dan ada beberapa supplier yang memberlakukan batas klaim.

User tidak melihat folder info barang user, sehingga bisa / pernah membuat Usul pembelian dengan barang yang sama.
Adanya ketidakjelasan status barang dari User apakah mau masuk stok gudang atau User ( Non stok / Transit ) Sehingga menghambat informasi / aliran barang.

Cara mengatasinya :

Melakukan revisi form UPBU, yakni dengan menambahkan kolom Alokasi dengan 2 opsi pilihan yaitu kolom stok gudang dan kolom User.
Sehingga dari awal Usulan barang, status barang sudah jelas, jika User memilih masuk stok gudang disitu diminta untuk mengisi pilihan gudang dengan memilih kode lokasi; 10 ( G.Proyek ),15 ( GU ), 17 ( G.Ahli ) atau 21 ( G.Maintenance ), kemudian diinput bag pembelian sesuai dengan alokasi yang diminta, sehingga saat barang datang informasinya bisa lebih jelas selain lewat aiphone juga lewat line computer.
  • Barang User dilihat di G:\DATA1\GU\PUSAT INFO GU\STOK USER.
  • Stok proyek dilihat di G:\DATA1\GU\PUSAT INFO GU\STOK BRG PROYEK.
  • Stok G.Ahli dilihat di G:\DATA1\GU\PUSAT INFO GU\ STOK G.AHLI.

Sebagai penghubung antara User-Pembelian-Supplier jika barang yang diterima ada masalah / akan diretur.

Jika masalah pada barang yang diterima diketahui pada saat proses penerimaan dan akan ditolak maka item barang tersebut dicoret ( Jika 1 SJ terdiri dari beberapa Item ) jika 1 SJ hanya terdiri dari 1 item maka SJ tidak perlu di tanda tangani informasikan hal ini pada supplier dan pembelian.

Jika barang tersebut sudah terlanjur diterima dikemudian hari ada kekurangan ( misal setelah dilihat User ) maka informasikan hal ini kepada pembelian untuk diteruskan ke supplier kemudian pihak Gudang akan membuat BPBV ( Bukti retur ) cantumkan dengan jelas kekurangan pada barang tersebut Untuk ditukarkan dengan yang standar.

Untuk penanganan barang bermasalah yang terlanjur sudah diterima selain dengan BPBV
Gudang penerimaan juga mengeluarkan surat komplain yang berguna untuk menyampaikan keluhan resmi pihak gudang terhadap kredibilitas supplier dalam pemenuhan order perusahaan, surat tersebut ditujukan ke Bag pembelian untuk diteruskan ke supplier.

Contoh bentuk surat komplain :




SURAT KOMPLAIN
Tangerang, 03 November 2006

Kepada Yth,
Ibu Nurmala ( Procurement Dept )
Di tempat.
Dengan hormat,
Kami sampaikan keluhan sehubungan dengan pengiriman barang-barang berikut di bawah ini;

No. :
Nama barang :
Tgl kirim :
Jml :
No PO
Alasan / Keluhan
Supplier

1.
Battery ABC AAA
13-09-06
30 Bh
029/09/06/ALD
Barang tdk standar/ palsu
Setia Abadi
2.
Penghapus
19-09-06
5 Bh
022/09/06/ALD
Barang tdk standar/ palsu
Setia Abadi

Untuk itu kami minta agar bisa ditindaklanjuti dengan penukaran atau review kredibilitas supplier yang bersangkutan .
kami mohon untuk pengiriman berikutnya pihak supplier memastikan bahwa barang yang dikirim
ke pabrik kita adalah benar-benar baik dan memenuhi standar.

Terima kasih atas perhatiannya.
Hormat kami, Mengetahui,

Tri Wahyudi Rizal Pambudi
Ka. Dept Logistic
*Tembusan : Supplier




Sikap yang harus tertanam pada petugas gudang dalam mengiringi tugas2 nya

1.Integritas & jujur.
  • Sikap jujur adalah pondasi yang kokoh untuk mengiringi langkah dalam bekerja karena dalam setiap tindakannya selalu merasa diawasi oleh Sang Maha melihat, mampu melihat baik/buruk (Salah benarnya) suatu tindakan, sportif dan bijak dalam mengambil keputusan, bersedia berbenah jika memang salah, setiap langkahnya senantiasa menimbulkan riak dan angin yang positif pada sekitarnya., punya kemampuan komunikasi yang baik.

2. Berpemikiran analistis

- Sehingga bisa menganalisa total kebutuhan, mengatur penyediaan dan pengadaan stok, terjaminnya supply akan kebutuhan barang dengan efisien, efektif dan tepat waktu.


2.Teliti.

  • Cermat dalam pengelolaan barang baik saat barang tersebut masuk maupun keluar, pemeliharaan stok secara akurat dan berkesinambungan.

3.Tegas.

  • Mantap dalam menentukan sikap, terutama saat penerimaan barang jika memang barang tersebut harus ditolak maka keputusannya pastilah ditolak, tidak akan pernah ada kolusi antara supplier dengan petugas gudang.
“ Benar katakan benar dg siapapun kita bicara bekingku adalah Tuhanku”

4.Ramah.

  • Perlakukan supplier atau pengebon barang sebagai tamu, jika memang ada keadaan yang membuat mereka lebih lama menunggu kasih pengertian dengan baik.terapkan Prinsip management Pelayanan”CARE” (Concern, Attention, Relation, Emotion )
5. Ulet

Siap bekerja keras, sadarilah bahwa semua yang terlahir kedunia pasti dihadapkan dengan tantangan, tidak mungkin semua kondisi akan 100% sesuai kehendak kita, karena itulah yang mendorong kita untuk senantiasa bergerak “berbuatlah sekecil apapun hal positif jika tidak diam dan jangan merusak air yang sudah jernih”.

Sejak oktober 2006 Perusahaan secara efektif menggunakan batu bara dalam mengoperasikan boilernya, dimana dalam pengaturan jadwal dan pengadaanya tanggung jawab dilimpahkan ke bagian Gudang Umum.

Hal – hal yang mempengaruhi pengaturan jadwal batu bara adalah sbb :

1.Jumlah perkiraan pemakaian

- Angka awal adalah 8000 s/d 10000Kg/Hari
- 1 gundukan / 1x kedatangan sekitar 21000 Kg U/ 2 ,5Hari

2.Keterbatasan space gudang.

- Kapasitas maximal adalah 5 gundukan ( 100 T )
- Harus tersedia space untuk manufer mobil batu bara
Posisi masuk gudang yang terlalu curam mengharuskan membatasi maxs muatan yakni tidak lebih dari 22 T U/ kepentingan safety, jika muatannya berlebih mobil susah naik / terlalu goyang lajunya susah untuk dikendalikan informasi max kapasitas sudah disampaikan ke pembelian.(bulan juli0 7j alan ke arah Gudang sudah dinaikan sehingga tidak terlalu curam.

3.Kondisi aktual pemakaian di lapangan.

4.Supplier dan kadar batu bara.

Tgl 12-03-07 terjadi masalah dengan stok batu bara yakni stok diperkirakan hanya cukup sampai esok siang.

Akar masalah :

Kurang akuratnya pengaturan jadwal
Mestinya setiap kedatangan batu bara stok masih cukup paling tidak untuk 3-4 hari kedepan.
Sedang dilakukanya percobaan sistem pengaturan jadwal setiap senin & kamis, minimal 1 minggu 2 truck, rupanya efektifitasnya, kurang indikasi akan terjadinya masalah ini sudah terbaca 4 hari sebelumnya makanya dilakukan penambahan jadwal pada minggu tersebut.
sejak November 07 diberlakukan jadwal setiap 2 hari sekali harus masuk.

Jadwal kedatangan tanggal 12 Supplier tidak bisa kirim. Memang secara histories supplier ini konditennya kurang baik / kurang konsisten terhadap jadwal minta kirim dalam PO, untung tanggal 12 pagi kita sudah dapat informasi supplier tersebut tidak bisa kirim sehingga pihak Gudang bisa segera koordinasi dengan Pembelian untuk mencari Supplier lain yang bisa kirim tanggal tersebut.

Tindakan perbaikan :

Memperbaiki sestem penjadwalan batu bara, mempertajam analisa berdasarkan histories pemakaian dan kedatangan batu bara bulan-bulan sebelumnya, dan diimplementasikan dalam perencanaan dan kontrol yang tajam dan akurat.
Menentukan level stok batu bara :
Pemakaian : 10 ton / Hari
Minimum stok : 3 hari kebutuhan, 3x10 = 30 T (1,5 gundukan).
ROP : Titik harus datang, 5 hari kebutuhan 5x10= 50T (2 gunduk)
Rata – rata datang : 21 Ton / Rit.
Penjadwalan dilakukan setiap 2 hari sekali dengan perbandingan Low&medium 2:1

Batas keterlambatan pengiriman supplier terhadap jadwal adalah H+1, jika lebih atau belum bisa memastikan pengirimannya otomatis PO untuk jadwal hari itu dianggap gugur dan diganti supplier lain yang bisa kirim. Jika PO awal tidak dianggap gugur sementara supplier lain masuk ada kemungkinan kapasitas gudang tidak cukup jika lain waktu supplier tsb tetap mengirim untuk PO tersebut.

Hal-hal lain yang bisa mencegah stock out batu bara :

Pembuatan jadwal untuk bulan berikutnya lebih dini min 7 H sebelum akhir bulan.
Sehingga pembelian lebih leluasa untuk mengatur order ke supplier waktu pesan dari pembelian ke supplier lebih panjang sehingga supplierpun lebih nyaman megatur pengiriman.
Pengamatan stok aktual dilapangan dilakukan setiap hari.
Cermati kondisi jadwal bulan lalu yang belum terkirim, biasanya jika ganti bulan dan ada kenaikan harga Supplier cenderung enggan untuk kirim Back order dengan harga lama.
Terus mengingatkan Supplier agar menepati janji kirim dalam PO, Atau permintaan pengiriman dari Gudang, karena ada beberapa Supplier yang kadang kurang komitmen terhadap jadwal pengiriman, hati-hati karena banyak pemain industri yang sudah beralih menggunakan batu bara sebagai sumber energi, apalagi sebentar lagi akan dibangun pembangkit listrik di Labuan ( Banten ) rencana operasi maret 2009.
Faktor cuaca, juga mempengaruhi kelancaran kedatangan batu bara, karena sebagian besar batu bara didatangkan dari Kalimantan & Sumatra dengan menggunakan tongkang dimana berlayarnya sangat tergantung dari kondisi gelombang, Januari 08 PLN pernah memberlakukan pemadaman bergilir karena kekurangana batu bara, kita pun, pernah mengalami kesulitan batu bara akibat faktor ini, bulan Februari 08.

Ingat pihak PLN sudah berani memberikan harga yang cukup tinggi, untuk menarik para supplier batu bara untuk bisa memenuhi kebutuhan pembangkit mereka.

Saran kedepan :

Perlunya mempertimbangkan memperluas kapasitas Gudang, karena dengan kapasitas sekarang yang cuma 5 gundukan ( 100 T) hanya cukup untuk kebutuhan 8 hari dirasa kurang aman jika terjadi kelangkaan batu bara perlu diingat bahwa kebutuhan nasional akan batu bara dewasa ini ( juni 2008 ) sudah mencapai 70 juta ton, dimana 40 % diserap untuk keperluan pembangkit listrik sisanya adalah pemakai industri yang marak beralih dari energi BBM ke batu bara, apalagi kran expor dibuka lebar dengan harga yanng terus naik, china sendiri mulai mengurangi jumlah expornya dengan mengalihkannya untuk kepentingan domestiknya, ciptakan bergaining/ posisi yang baik dimata Supplier, penulis bersyukur akhirnya rencana perluasan terwujud juga, diperkirakan februari 08, gudang batu bara memiliki tempat yang lebih luas faktanya hingga maret 09 proyek perluasan masih dipending, alternatifnya menyiapkan tempat untuk buffer stok dilokasi lain.

Perlunnya jalinan yang sehat dengan Supplier, prioritaskan supplier yang konditenya bagus terhadap kualitas dan jadwal kirim jangan terlalu mempertimbangkan selisih harga yang cuma seperak, dua perak tapi menggunakan suplier yang buruk terhadap kualitas dan pengiriman, september 08, sudah dibuat laporan / data performance masing-masing suplier dan ditujukan pada pihak Maintenance dan pembelian, sebagai data obyektif dalam penunjukan oder.
Jangan terlalu curiga terhadap pengatur jadwal batu bara, seakan-akan ada permainan dengan Suplier, kami murni demi tugas.

Dengan adanya boiler batu bara sebagai pengganti penggunaan solar, sungguh merupakan investasi yang tepat, disaat sumber bahan bakar minyak semakin langka dan sulit didapatkan selain harganya jauh lebih mahal.

Contoh perbandingan biaya penggunaan Batu bara VS Solar.

Pemakaian solar per hari sejak Januari 08, jika kondisi boiler batu bara rusak = 2400 Ltr
Jika harga solar industri( harga resmi red) = 7500/lLtr maka biaya yang dikeluarkan adalah
7500x 2400 = Rp 18.000.000;
Sekarang kita lihat jika menggunakan batu bara :

Pemakain batu bara perhari sejak januari 08, rata-rata 11 T
Jika harga batu bara per Kg = Rp 500, maka biaya yang dikeluarkan adalah
500x11000 = Rp5.500,000;
Efisiensi 31% dibandingkan dengan penggunaan solar.

Sasaran kerja Gudang penerimaan :

1.Minimalisir kesalahan penerimaan barang.
2.Minimalisir keterlambatan dan kesalahan input BAPB.
3.Minimalisir keterlambatan Informasi kedatangan barang.
4.Minimalisir komplain pelayanan Suplier / distribusi ke User.

Salah satu faktor yang bisa berguna untuk mengurangi kesalahan dalam penerimaan adalah ; Hendaknya petugas gudang penerimaan melakukan inventarisir / pencatatan standar-standar barang sehingga jika menerima barang barang yang sama sudah jelas standarnya, Untuk barang- barang teknik / elektronik biasanya ada Part Numbernya cocokan dengan part number yang kita pesan, Hati-hati barang palsu disekitar kita cermati kondisi ini, secara umum biasanya barang palsu label nama produknya lebih tebal, mencari informasi mengenai kriteria barang asli VS barang palsu yang biasanya dikeluarkan oleh merk dagang yang bersangkutan.

B. GUDANG UMUM

Adalah :
  • Gudang yang berguna untuk mengelola stok kebutuhan barang umum rutin suatu Perusahaan.

Barang apa saja yang distok gudang umum ?
Identifikasi dan mengumpulkan informasi tingkat persediaan ( stok level )

Secara umum barang-barang tersebut adalah barang –barang yang tidak berkaitan langsung dengan proses produksi / produk jadi.

Yang termasuk klasifikasi barang umum antara lain :

1.Peralatan kantor / supplies administrasi
Spt: Alat tulis kantor, Suplies computer ( kertas continous, disket, CD )
2.Form – form penunjang administrasi & stiker.
3.Perlengkapan / bahan-bahan kebersihan ( Sabun, Tisue, pembersih lantai dll ).
4.Perlengkapan safety ( Sarung tangan, masker )
5.Perlengkapan penunjang produksi & Lab. ( Filter, Diatomie, Solar, botol, thinner dll )
6.Perlengkapan maintenance ( Amplas, kawat las, batu potong, Kape dll )
7.Barang kemasan ( Kaleng, jerigen, botol dll )

Agar semua kebutuhan barang umum benar-benar memenuhi kebutuhan semua Dept & perkiraan jumlahnya bisa bisa diatur secara optimal maka pihak gudang umum membuat suatu form yang berguna untuk menganalisa kebutuhan barang umum, sehingga level stok bisa diatur secara tepat, sehat dan efisien.

Tugas yang diemban :

---> Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan gudang, persediaan, usulan pembelian, pengaturan space, proses supply, agar proses permintaan dan pengadaan barang dapat terpenuhi sesuai dengan kebutuhan, tepat waktu, efisien dan efektif.

Tanggung jawab :

1, Menyusun bersama-sama dengan Kadept logistic mengenai kebijakan, sasaran kerja serta strategi perusahaan untuk menjadi acuan dalam pengelolaan logistic ( GU ) untuk menunjang pengadaan kebutuhan barang.
2. Menganalisa total kebutuhan barang dan mengatur penyediaan, pengadaan dan supply barang sedemikian rupa agar alokasi barang disemua tempat dapat memenuhi kebutuhan dengan efisien, efektif dan tepat waktu.
3. Mengumpulkan informasi tingkat persediaan ( stok level ), melakukan stock opname secara berkala dan menganalisa juml;ah dan jenis persediaan barang di gudang untuk mengontrol akurasi data persediaan dan tingkat persediaan yang sehat disetiap tempat.
4. Melakukan kontrol terhadap usul pembelian barang yang telah diajukan. Jika ada barang yang belum realisasi atau melebihi batas lead time sehingga mengancam persediaan yang sehat, segera koordinasikan dengan bagian pembelian unntuk segera bisa direalisasikan.( pastikan kedatangan barang sesuai dengan waktu, kuantitas,kualitas dan biaya yang telah ditentukan )
5. Lakukan tata kelola tempat sesuai dengan prinsip-prinsip 5R.

Pihak gudang umum akan menginventarisir barang – barang yang telah diminta semua Dept
Untuk menentukan level stok yang tepat untuk barang tersebut dan setiap 6 bulan akan Mereview pemakaian aktualnya untuk dilihat perlu atau tidaknya level stok dirubah.

Dari data diatas pihak gudang bisa menentukan level stok untuk masing – masing barang tersebut. untuk menghindari stok Out yang dikarenakan pemakaian barang melebihi dari pemakaian normal maka pihak gudang mengharuskan kepada Dept yang bersangkutan jika kebutuhannya akan meningkat dan bisa diperkirakan sebelumnya, maka Dept yang bersangkutan harus menginformasikannya
Kepada gudang melalui media form “PERMOHONAN BARANG UMUM” dengan mencantumkan jumlah barang dan kapan pemakaiannya, sehingga akan terhindar dari stok out dan kebutuhan akan barang tersebut bisa terpenuhi.

Salah satu sasaran pokok Gudang umum adalah; tersedianya stok yang optimal dimana Untuk mewujudkannya mutlak diperlukan pengaturan kebijakan level yang cermat sehingga Akan terhindar dari adanya; Stok out, stok yang berlebih, ataupun stok yang melebihi space yang ada.

Ada beberapa titik / hal yang harus diperhatikan dalam menetukan level stok antara lain:

(A) Minimum stok

  • Angka / jumlah kebutuhan minimum, merupakan titik warning dimana harus segera
beranjak dari titik ini jika tidak, akan mengakibatkan stok out.

Ketentuan saat ini minimum stoknya adalah kebutuhan 1 minggu pemakaian atau kebutuhan
Per bulan dibagi 4 atau / 7 x pemakaian/hari.

Contoh:
Kebutuhan sarung tangan kain adalah 120.
Berapa nilai min stoknya?

120 : 4 = 30


Pemakaian sebulan 18. nilai min stok 18/4 = 4,5 ( 4 )
Maka ROP untuk catridge adalah 4 + 18 = 22.

Kelipatan.

  • Satuan kebutuhan / kelipatan terkecil dari yang harus dipenuhi saat UP setelah terpenuhinya nilai min order.
Hal- hal yang menjadi pertimbangan perlunya kebijakan kelipatan adalah ;
Beberapa barang ada yang harus dipesan per pak misal hand soap min per pak isi 3
maka nilai kelipatannya adalah 3
Pembayaran / pembelian akan lebih murah jika beli dalam satuan yang lebih besar
Misal ballpoint beli 8 dibanding beli 12 ( 1 Lsn ) akan lebih murah jika beli dalam satuan lusin, odner tidak bisa beli satuan tapi harus kelipatan dus ( 12 bh )
A)Minimum order.
  • Jumlah minimum pemesanan yang ditentukan oleh supplier / angka yang pantas sebagai minimum pemesanan barang.
Contoh :
Segel drum, Supplier menentukan min order 5000 pcs.
Isolasi kecil misal estimasi order misal 5 bh angka minimum order sebaiknya 6 / per setengah lusin.
Berikut adalah contoh data Lead time, Minorder,Kelipatan, data ini merupakan kesepakatan bersama antara gudang dengan pembelian.
Dll…..

Untuk memudahkan dalam pengontrolan stok barang umum, maka GU membuat folder yang berfungsi sebagai pusat kontrol stok dimana didalamnya memuat data barang masuk & keluar ( Semacam kartu stok ), apakah stok akhir sudah menyentuh ROP, apakah barang tsb sudah di UP, kapan tgl Upnya berapa lama realisasi Upnya s/d tgl terakhir?, apakah sudah melewati nilai lead time?, jika melewati lead time otomatis akan muncul “INFO”, apakah stok berada dibawah min stok?, Jika ya maka muncul “YES” data – data tsb diatas bisa diakses secara online oleh Dept lain terlebih khusus oleh pembelian sehingga jika ada UP yang belum realisasi secara dini bisa diketahui dan secepatnya melakukan upaya untuk realisasinya.
Bentuk datanya sbb:



Dengan adanya sistem kontrol diatas histories pemakaian barang di 3 bulan sebelumnya bisa cepat dianalisa sehingga jika ada item barang yang naik / turun drastis pemakaiannya
Bisa segera diadakan perbaikan level stok.

Untuk meningkatkan efisiensi GU dalam upaya penyediaan stok kemasan memanfaatkan jasa
cuci ulang untuk Pael. Botol kaca dan botol plastik sehinnga relatif / tidak perlu beli baru.

Sasaran kerja Gudang Umum :

1.Melakukan pemeliharaan stok dengan baik dan akurat.
2.Menyediakan barang umum dalam jumlah yang optimal
3.Melakukan order barang secara tepat baik waktu maupun jumlah yang diminta.
4.Minimalisir Over stok.
5.Minimalisir under min stok / stok Out.

Salah satu kendala yang pernah dialami dalam operasional GU adalah :
Belum adannya bagian IT di PT AMR sehingga dalam penanganan masalah yang berkaitan dengankomputer / program harus menghubungi Pihak IT Propan sehingga terkadang dalam penyelesaianya di butuhkan waktu yang lebih lama bahkan khusus untuk program GU dalam tanda kutip sedikit terabaikan.
Untuk mengatasi masalah ini pihak gudang umum berinisiatif merangkum semua masalah dan penanganan yang berkaitan dengan program dirangkum dalam satu folder yang berjudul “Masalah &
pemecahan masalah program GU” sehingga jika ada masalah yang sama bisa ditangani sendiri.
Tapi saya besyukur di tahun 2007 ini di AMR sudah ada Bagian IT sendiri lebih khusus setelah ada perubahan dari Window ke system LINUX.

Kendala adanya kode barang umum yang menurut hemat penulis terlalu panjang ( 15 digit ), kurang beraturan, sulit diingat mendorong penulis untuk melakukan perubahan total pada system pengkodean barang umum supaya lebih praktis ( jadi cukup 6 digit ), berurutan dan beraturan, mudah diingatdan mempercepat proses inputnya berikut adalah sebagian contoh data perubahan kode lama menjadi kode baru :









Kendala lain adalah:

Masih jadi satunya Ruangan GU & G.Penerimaan, sehingga aktifitasnya tumpang tindih kadang berperan sebagai pengelola stok umum, terkadang sebagai penerimaan barang dan distribusi ke User, Komputer cuma ada 1, sehingga dalam penginputan harus bergantian, personil cuma 2 orang sehingga aktifitas relatif padat terlebih jika ada pelaksanaan proyek.

(B) ROP ( Re Order Point ).

  • Posisi stok yang mengharuskan kita untuk memesan kembali ( Buat UP ) untuk barang
tersebut.

Ketentuan saat ini adalah berdasarkan perhitungan :

Nilai Min stok + Req/Bln:2 ( 2 Minggu pemakaian )
Contoh :
Sarung tangan kain pemakaian sebulan adalah = 120
Min stok : 30
Rop : 30 + 120:2 , 30+60 = 90 lsn

Untuk barang-barang yang mempunyai lead time yang lama diberlakukan sistem perhitungan ROP sbb:
1,25 x Req/Bln.

(C)Maximum stok.

  • Angka yang merupakan batas atas jumlah stok.
Ketentuan saat ini adalah berdasarkan perhitungan :

ROP + 1 ½ x Req / Bln
ROP + Min order
Contoh =
Nilai rop sarung tangan kain = 90
90 + 1.5x120
90 + 180 = 270
Segel drum ada ketentuan min order dari supplier 5000 pcs
Maka nilai max dari segel drum adalah :
Nilai rop + 5000
(D ) Qty order / estimasi

  • Jumlah yang harus dipesan dalam Usul pembelian barang umum.
Perhitungannya adalah = Max stok – Stok aktual.

( E )Lead time

  • Batas nilai keterlambatan pengadaan barang dihitung dari UP diterima pihak pembelian
sampai dengan realisasinya dimana pihak pembelian bertanggung jawab untuk memenuhinya.
Nilainya merupakan hasil kesepakatan dari pihak gudang dam pembelian.
Khusus untuk barang-barang yang mempunyai lead time lama misal ; barang langka dipasaran, barang indent, Suplier tunggal dan lokasinya jauh, maka pihak gudang menetukan
Nilai ROP nya 1.25 x Req / Bln sehinngga stoknya relatife aman.
Contoh :
-Stok jenis form lead timenya adalah 20 hari karena supplier lokasinya jauh pengerjaanya antri ( lama )
Form PPBU pemakaian normal sebulan adalah 10, nilai min stok 10/4 = 2,5 ( 2 )
Nilai ROP nya adalah 1.25 x 10 = 12.5 (13)
Catridge mempunyai lead time 30 karena barang bisa indent.
Pemakaian sebulan 18. nilai min stok 18/4 = 4,5 ( 4 )
Maka ROP untuk catridge adalah 4 + 18 = 22.

B)Kelipatan.
  • Satuan kebutuhan / kelipatan terkecil dari yang harus dipenuhi saat UP setelah terpenuhinya nilai min order.
Hal- hal yang menjadi pertimbangan perlunya kebijakan kelipatan adalah ;
Beberapa barang ada yang harus dipesan per pak misal hand soap min per pak isi 3
maka nilai kelipatannya adalah 3
Pembayaran / pembelian akan lebih murah jika beli dalam satuan yang lebih besar
Misal ballpoint beli 8 dibanding beli 12 ( 1 Lsn ) akan lebih murah jika beli dalam satuan lusin, odner tidak bisa beli satuan tapi harus kelipatan dus ( 12 bh )

C)Minimum order.

  • Jumlah minimum pemesanan yang ditentukan oleh supplier / angka yang pantas sebagai minimum pemesanan barang.
Contoh :
Segel drum, Supplier menentukan min order 5000 pcs.
Isolasi kecil misal estimasi order misal 5 bh angka minimum order sebaiknya 6 / per setengah lusin.

INDIKATOR yang harus diperhatikan dalam pengelolaan gudang :

1.Kebijakan dan strategi logistic.
2.Cycle time ( Permintaan – penyediaan barang )
3.Stock level.
4.Selisih stok ( stock opname )
5.Waktu supply.
6.Tingkat kerusakan dan kehilangan barang.
7.Waktu pengiriman dari supplier.
8.Tingkat ketidaksesuaian barang ( retur )
9.Anggaran biaya logistic.

GUDANG PROYEK

Adalah :

Gudang yang mengelola barang untuk keperluan proyek / menyediakan spare part untuk suku cadang mekanik maupun elektrik.

Hingga saat ini tanggung jawab pengadaan dilakukan oleh pihak Maintenance karena Dept maintenance lebih tahu berapa jumlah yang diperlukan untuk pelaksanaan proyek maupun preventif stok untuk pemeliharaan rutin.

Beberapa barang yang di stok di Gudang proyek :

1.Jenis – jenis Valve
Ball Valve, Check Valve, Gate Valve, Globe Valve,Butterfly Valve, Safety Valve, Foot Valve, Knife Valve dll.
2. Jenis – jenis fitting
Flange, Elbow, reducer, Tee reducer, Stub End, Flexible joint, Flexible Rubber, Socket, Pipe nipple ,Pig tail dll.
3. Pipa carbon maupun Stainless.
4. Jenis – jenis indikator
Pressure gauge, sight glass, Vacum Gauge dll
5. Jenis – jenis fitting elektric
Sock conduit, pipa conduit, connector, PH clamp, piluck clamp dll.

Kendala yang dialami dalam pengelolaan Gudang Proyek :

A. Keterbatasan Tempat

Normalnya barang proyek berada dalam area terisolir / tertutup mengingat barang – barang yang ada relatif mahal jadi hanya petugas gudang yang bisa masuk ke ruang penyimpanan sehingga keamanan & keselamatan barang terjamin, akurasi stokpun terjaga, sementara hingga saat ini tempat yang diharapkan & dan telah diusulkan belum terpenuhi.

Walaupun demikian dengan keterbatasan tempat yang ada bukan hambatan yang harus menyurutkan langkah ke belakang tapi sebaliknya, menjadi tantangan untuk lebih efektif dan media untuk berkreasi sehingga seoptimal mungkin identitas barang terjaga dimana tempatnya, kode barang senantiasa ada difisiknya sehingga saat masuk maupun keluar barang terpantau dengan baik.

B. Kesalahan dalam menentukan Alokasi barang saat Usul Pembelian.

Mestinya sejak awal UP dibuat, jika memang barang tersebut digunakan untuk keperluan proyek maupun keperluan preventif pemeliharaan rutin maka alokasi barang dicantumkan dengan tepat jika masuk stok maka alokasinya 10 ( G.Proyek ) maka secara otomatis secara computer barang tersebut akan masuk stok g.proyek dan informasi kedatanganya bisa dilihat di: Informasi Stok Gudang proyek.

C. Tidak digunakannya media informasi stok proyek oleh User.

Hal ini bisa berakibat :
Barang yang sudah tidak ada / perlu segera dibeli untuk keperluan proyek maupun pemeliharaan tidak segera dibeli sehingga saat dibutuhkan/ dibon barang tersebut tidak ada / tidak mencukupi, sehingga berakibat memperlambat proyek / pekerjaan. Padahal kebanyakan proyek diserahkan ke kontraktor sehingga menimbulkan kesan kurang profesional dalam penanganan stok untuk proyek.
Barang yang sudah datang tidak segera di bon, barang yang sebetulnya ada stoknya dan mencukupi kembali di beli ( di UP )
D.Tidak dicantumkannya aktifitas G.Proyek dalam sasaran kerja.
Selama 7 tahun bergabung di Perusahaan ini, sudah cukup banyak Proyek- proyek yang terlaksana diantaranya :

Proyek Reaktor 6, Reaktor 7, reaktor 8, Solvent based, Reaktor 9.
Proyek boiler batu bara.
Proyek cooling water.
Proyek hydrant.
Proyek Water based plan ( April 07 s/d September 7 ).
Proyek Reaktor 9 (Feb-Mei 08).

sementara setiap proyek bisa berlangsung 2 s/d 6 bulan dan barang-barangnya sebagian besar kita yang mengelola bisa dikatakan setiap ada proyek separuh konsentrasi dan tenaga tercurah disana, sementara Gudang Umum yang masuk dalam sasaran kerja pencapaiannya jadi tidal optimal.

Biarlah hal ini menjadi bagian episode dalam hidup ini. diperhatikan atau tidak keterlibatan kita dalam setiap proyek itu tidak jadi soal semoga lingkaran positif akan merebak keluar lewat tetesan keringat dan dedikasi dalam memikul tanggung jawab toh mereka juga manusia yang pasti disinggahi hati nurani, belajarlah dari falsafah akar walau tempatmya cenderung ada dalam tanah dan aktifitas / penampilannya tidak menyembul keluar sehingga acap tidak dihiraukan tapi akar tetap dengan ikhlas mencari makan demi menghasilkan pohon yang subur berbunga cantik ataupun berbuah manis Walau buah dan bungalah yang akan dipuji dan dicari orang.

Untuk menanganai stok G.proyek, dimana jumlah itemnya mencapai ratusan, sementara proses stock opname tidak dilakukan secara rutin misal per bulan, sementara sasaran kita tetap adalah adanya akurasi data stok ( tanpa selisih ), bagaimanakah pemecahanya ?

Jawab :
Setiap ada penerimaan barang stok proyek input berita acara penerimaan, pastikan data computer sudah masuk alokasi stok gudang proyek, lalu diikuti dengan pencatatan di BIN CARD ( Kartu stok / daftar barang yang menempel di rak barang ), jangan lupa masukan juga di kartu stok induk ( pegangan ).
perlakuan yang sama juga diberlakukan untuk barang keluar.
Tempelkan kode barang (barcode) pada stok barang, jika 1 kode barangnya banyak cukup ditempel beberapa saja, jika perlu untuk barang-barang mahal lengkapi dengan tgl kedatangan.
Pemegang gudang harus secara rutin mengecek Bin card, cocokan dengan jumlah fisk barang dan menyamakan dengan dokumen kartu stok atau data computer ( bergilir saja jika item sangat banyak, tapi mempunyai target misal dalam 6 bulan sudah terstok opname ).
Jika kita disiplin pasti akurasi data VS fisik akan tercapai, ingat setiap ada selisih harus segera lakukan investigasi penyebab selisih tersebut sehingga akan menjamin periode berikutnya selisih stok tetap 0 %.
Secara umum kesalahan/ketidak cocokan terjadi karena ketidakdisiplinan dalam pencatatan pengeluaran barang, khususnya pengambilan barang tanpa dokumen.
Pastikan gudang anda terkunci dengan baik, untuk menghindari kehilangan barang.

Bagaimana menerapkan system FIFO untuk menangani barang berat misal pipa ? Karena rak yang tersedia terbatas serta tempat yang tidak begitu luas, selama ini ditumpuk secara vertikal, otomatis jika ada barang baru akan ditumpuk diatasnya, sementara jika ada pengebonan mau ambil yang lama harus membongkar yang atas ?
Jawab :
Buatkan pembatas untuk masing-masing lot kedatangan, buat juga rak yang memungkinkan terdiri dari beberapa shaft / pembatas yang bisa ditempatkan masing-masing jenis pipa sesuai urutan kedatangannya.
Jika perlu rak dirancang sedemikian rupa, sehingga rak bagian atas akan turun sendiri (grafitasi), apabila rak bagian bawah diambil ( yah..niru cosmos si ahlinya beras ), rak kosong ditaruh diatas lagi untuk menaruh pipa baru.
Atau menata sedemikian rupa dengan sistim berjajar / horizontal untuk jenis yang sama ( bukan menumpuk )
tapi itu semua tergantung itung-itungan cost and benefit.

Manajemen persediaan memegang peranan penting bagi suatu perusahaan, jelaskan hal-hal sebagai berikut :
1. Jelaskan tujuan diadakannya persediaan.
2. Apakah yang dimaksud dengan Economic Order Quantity (EOQ) dan apa pula Re Order Point
Jawab :
Tujuan diadakannya persediaan adalah :
1.Untuk memberikan layanan yang terbaik pada pelanggan;
2.Untuk memperlancar proses produksi;
3.Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kekurangan persediaan;
4.Untuk menghadapi fluktuasi harga.
EOQ adalah jumlah barang yang dapat dipesan dengan biaya minimal/biaya paling ekonomis ;
ROP adalah batas minimum jumlah persediaan dimana perusahaan harus melakukan pemesanan kembali.
Perencanaan kebutuhan material atau yang lebih dikenal dengan istilah Material Requirement Planning (MRP) sangatlah penting bagi perusahaan di bidang industri, jelaskan tujuan dari penggunaan sistem MRP ini.
Jawab :
Tujuan penggunaan MRP adalah
1.Menjamin tersedianya material, item atau komponen pada saat dibutuhkan untuk memenuhi skedul produksi, dan menjamin tersedianya produk jadi bagi konsumen;
2.Menjaga tingkat persediaan pada kondisi minimum;
3.Merencanakan aktivitas pengiriman, penjadwalan dan aktivitas pembelian.

“ Kesabaran akan menumbuhkan pohon pahit yang berbuah manis, jika terbiasa didera oleh kesulitan dikala merasakan setetes kesenangan semua akan terasa nikmat dan menuntun kita untuk senantiasa bersyukur”

begitupun yang pernah kualami di Perusahaan ini

Seorang yang bertitiel sarjana pernah berujar “ Wah Tri kamu nglayani proyek bisa cepet kalau dapat duit”
kata lainnya yang sempat terlontar “ Tri motor kamu dari solar yach “

Bagi saya orang yang sanggup berujar demikian adalah orang yang mungkin telah dihinggapi emosi negatif terjangkit Vampir yang suka menghina / intimidasi. Apa yang keluar dari gerobak sampah tentu tidak jauh dari hal-hal yang berbau sampah,

Socrates: “Kata yang keluar dan menghasilkan komunikasi yang buruk ibarat anak panah yang menancap dipohon dicabutpun tetap meninggalkan luka”
Tapi semangat untuk memaafkan tetap harus dijalankan percuma menanggung beban emosi jadikan sesuatu yang negatif dari orang sebagai motivasi untuk berbenah isi ember emosimu dengan hal- hal yang positif.( Anthony )

Ingat seberapa pentingkah peran orang yang senantiasa sentimen dan berlaku negatif kepada kita ? Akankah jikalau kita jatuh sikap sentimen itu akan serta merta berubah menjadi simpatik dan rela membantu kita ? Hindarkan diri kita dari hal-hal kecil yang akan menjerat langkah kita, tapi fokuslah untuk memperbaiki diri, mengasah potensi yang ada, optimalkan dan raih keberhasilanmu.

Ya Tuhan berikan kesabaran, kuatkan langkahku agar tetap dijalur yang positif ditengah kapasitas produksi diri yang terus dikuras, jadikan aku seperti anak kura-kura yang tertancap duri beracun tapi dia tetap gigih berjuang untuk tidak mengeluh sehingga semakin lama duri itu berubah menjadi mutiara jangan jadikan aku seperti tikus tatkala dia senantiasa dikejar kucing dia mengeluh ingin menjadi kucing, setelah menjadi kucing rupanya dia masih diancam anjing, diapun ingin berubah menjadi anjing, setelah menjadi anjing rupanya setiap masuk kampung dia selalu dikejar dan dilempari anak-anak kampung diapun berdoa ingin menjadi anak kampung,setelah berubah jadi anak kampung ada singa besar masuk kampung dan mengejarnya maka kembali dia berdoa agar menjadi singa saat itulah ada suara yang menggelegar dilangit suara dari dewa itu menghardik “Percuma engkau jadi apapun pasti akan tetap merasa kurang jika jiwamu tetap seperti tikus jadilah kembali kau menjadi tikus maka anak kecil itu berubah menjadi tikus kembali.

“ Jadilah Pemenang (WIN) bukan pengeluh (WHIN)

terus terang terlalu sulit menemukan kehidupan manusia yang kuat dan kokoh tanpa pernah melewati gunungan kesedihan, hantaman cobaan dan derean air mata, sebaliknya hampir semua kehidupan yang kuat dan kokoh dibuat kuat dan kokoh oleh tumpukan kesedihan “ kesedihan vitaminnya jiwa ( Buku “kesedihan, kebahagiaan & keheningan karya Gede prama )

bercerminlah dari tokoh – tokoh masyhur seperti :
Dalailama, Mahatma Ghandi, Bung Hata dll.

Jiwa manusia yang mengalami terlalu sedikit kesedihan cenderung menjadi labil dan mudah terganggu diumur tua kepekaan sosialnya rendah.

dari kesedihan-kesedihan inilah saya ingin bangkit untuk kuat menopang hidup, belajar untuk berkecukupan , tatkala berlari untuk mengejar harta imbangilah dengan rasa syukur yang mendalam, berpikir jernih dalam keheningan berhentilah sejenak katakanlah kondisi kita saat ini adalah merupakan pencapaian-pencapaian yang tidak terwujud dengan seketika :
Keluarga yang bahagia dihiasi sapaan manja dari istri dan anak ketika pulang kerja, rumah mungil yang berdiri kokoh, kesehatan yang tetap terjaga, Usaha warung yang masih berputar, optimisme untuk menggali ilmu yang masih melekat, harapan agar anak tampil jadi anak yang ceria dan pandai semua itu kadang membuat aku tersenyum tatkala duduk sendiri bukankah Tuhan berjanji dalam salah satu firmannya “Jikalau kamu bersyukur akan kutambah nikmatku dan jika kamu ingkar terhadap nikmatku ingatlah Adzabku sangatlah pedih” Jika kita banyak bersukur hidup terasa lapang tapi jika kita kurang bersyukur hidup kita selalu akan merasa sempit, terus membabibuta dikejar keinginan, miskin ditengah kekayaan yang melimpah, apalagi kelak diakherat tentu akan mendapat siksa dari Sang pemberi rizqi betapa congkaknya kita yang sudah dijamu kenikmatan yang tak terhitung jumlahnya tapi tidak mau menghamba dan bersukur padanNya.

Di tahun 2006 penulis pernah berpartisipasi dalam aksi demo kaum buruh di gedung MPR/DPR, menentang RUU ketenagakerjaan yang didalamnya banyak aturan yang merugikan karyawan dan memanjakan Investor seakan faktor biaya untuk karyawan adalah penyebab utama enggan atau larinya para investor dari negri ini padahal tidak. banyak faktor lain yang mendongkrak biaya operasional perusahaan spt ; Pungli, Sogokan dari perusahaan untuk memperlicin urusan, Kepastian Hukum, Keamanan, bea masuk barang impor , pajak usaha industri dll.
Padahal pada saat menjelang keberangkatan untuk aksi demo sempat ada ancaman dari salah satu penggede perusahaan akan melaporkan nama-nama yang ikut aksi demo ke Polres, menurut hemat penulis ini adalah lelucon yang tak lucu ingat yamg kita lawan/koreksi adalah aturan pemerintah bukan kebijakan perusahaan serta skala yang kita usung adalah skala nasional hampir seluruh buruh dinegri ini menentang.
Bagaimana dengan begitu lugas Gede prama mengibaratkan hubungan antara pemimpin perusahaan dan karyawannya seperti Hutan dengan singa,
jika karyawan diibaratkan seperti Hutan / ibu sebagai tempat berlindung dan bertahan hidup Pemimpin Perusahaan yang dibaratkan seekor singa, tentu akan memperlakukan Hutan atau induknya dengan baik, tidak mungkin memperlakukan induknya sebagai korban, dibanyak perusahaan banyak karyawan bukan sebagai tempat berteduhnya pemimpin melalui praktek-praktek hubungan industrial yang memperkosa ingat tidak ada satu manusiapun yang akan hidup tentram dalam jangka waktu lama dengan menyakiti hati ibu, semoga perusahaan ini tidak ?

Pernah penulis mengutarakan usulan bagaimana kirannya upah yang diberikan kepenulis tidak disamakan persis seperti karyawan baru, (Sebelum bergabung dengan alkindo tahun 2001, penulis sudah bergabung dengan induk perusahaannya, dari maret 1994 ) salah satu jawaban beliau adalah “Wah tidak bisa,upah yang sudah ditentukan tidak bisa direvisi, apalagi cara masuk kamu kemari, lain dengan orang2 ( mungkin orang lain yang punya kapasitas besar kemudian ditarik tuk bergabung) sedangkan sosok penulis adalah orang biasa yang cuma telpon ke manager HRD pusat dan mengutarakan keinginan untuk bergabung dengan Alkindo saat itu penulis bekerja di sebuah hotel dibilangan Jln pramuka Jakarta timur, beliau mengisyratkan penulis masih bisa diterima di Alkindo.

Bagaimana seorang Edwin.C.Barnes demi mewujudkan keinginannya sampai naik kereta api barang & berjalan kaki menyusuri kota mencari kantor Edison, penampilan boleh seperti gelandangan tetapi pemikiran dan keinginannya bak seorang raja “Saya ingin dan memang pantas bertemu dengan Sang penemu besar saya tidak hanya ingin bergabung dengan Beliau tapi juga bermitra dengannya, saya akan membakar jembatan-jembatan dibelakang saya dan mempertaruhkan seluruh masa depan saya untuk memperoleh apa yang saya inginkan”

Eddison bergumam “ Dia (Barnes ) berdiri dihadapan saya kelihatan seperti seorang gelandangan tapi ada sesuatu dalam pancaran wajahnya yang memberikan kesan bahwa dia bertekad mendapatkan apa yang dia kejar berdasar pengalaman dengan banyak orang bahwa kalau seseorang menginginkan sesuatu dan bersedia mempertaruhkan seluruh masa depannya pada satu kesempatan dia pasti akan mendapatkan kesempatannya itu, dia pasti akan menang, Saya akan memberi kesempatan yang dimintannya”

Setelah sekian lama bekerja dengan Edison walau lama tak ada sesuatu yang memenuhi hasrat keinginannya dia tetap sabar hingga saat Edison berhasil menemukan Alat kantor baru tatkala para Sales yang lain tidak antusias untuk memasarkan justru Barnes yakin bahwa dia sanggup memasarkan barang yang menjadi kebutuhan kantor tersebut bahkan Dia berhasil menjadi distributor alat tersebut untuk seluruh Amerika !
( Dari buku berpikir dan menjadi kaya : Napoleon Hill )

Jika memang tempat yang kita pijak kurang memberi hembusan harapan, jangan pernah menyerah, cari alternatif lain, gali impian-impianmu ingat pikiran adalah sesuatu yang kongkrit, bulatkan pikiran itu untuk menjadi keinginan yang kuat, karena keinginan itulah yamg jadi titik awal keberhasilan, yakinkan dalam diri dan langkahmu bahwa anda yakin bisa mendapatkan sesuatu yang diminta, jadikan itu sebagai sugesti pribadi setiap pertentangan, kegagalan & setiap hati yang terluka membawa benih-benih keberuntungan yang lebih besar, Asah dengan selalu mencari pengetahuan khusus cari pengalaman-pengalaman berhargamu, seorang berpendidikan tidak harus orang yang berlimpah titel, orang berpendidikan justru adalah orang yang telah mampu mengembangkan pikirannya sedemikian rupa sehingga memperoleh apa yang diiginkannya tanpa melanggar hak orang lain, contoh Edison sekolah hanya 3 bulanan, Henry ford cuma sampai kelas 6 SD, buatlah rencana yang matang disiplin dalam melaksanakannya, patri langkah anda dengan penuh ketekunan, iringi dengan Doa dan sikap optimis niscaya dimanapun kita berada peluang untuk anda raih akan datang.

“Jika mau maju hargai / tinggikan orang yang bersentuhan dengan kita, tanpa merendahkan diri kita dihadapannya”

“Terlalu rapuh rasanya jika kita berpijak dan hanya mengandalkan penghasilan dari satu mata air saja, padahal kita berhak menggali sumber sumber lain untuk menunjang peran kita dalam hidup “

“ Pendapatan hanya penyesuaian terhadap tingkat kebutuhan cukup satu tetes air mata saja untuk menyesali hal ini, sisanya sikapi dengan bijak Tuhan akan menilai hambanya yang mempunyai jiwa positif dan optimal jalan keluar pasti akan menghampiri kita “


Diterapkannya system KRA diseluruh grup Perusahaan karena system ini dipandang lebih sederhana dalam penilaian kinerja karyawan, lebih obyektif & applikatif, serta mampu mengukur secara tepat pemenuhan objectives perusahaan, karena dimasa lalu Perusahaan, lebih condong menerapkan pola trait base, dalam penilaian kinerja karyawannya dimana metode seperti ini, menuntun kita untuk menilai kinerja dari segi sifat/traits, Hal ini lebih sulit dinilai karena tidak terlihat secara langsung/tersirat akibatnya dalam menilai kita condong lebih mendasarkan pada subyektifitas, atau bisa terjebak dalam penilaian atas dasar suka atau tidak suka terhadap seseorang, Hal ini akan berbahaya bagi Perusahaan karena tidak adanya metode pengukuran yang valid terhadap pencapaian kerja & aktifitas karyawan dalam usaha untuk mewujudkan tujuan Perusahaan.

Tapi sayang dalam applikasi dilapangan, banyak terjadi hal - hal yang terbalik, disaat kita begitu menjunjung tinggi nilai obyektifitas, tapi pertimbangan berdasarkan subyektifitas masih diterapkan.


Dalam upaya membangun kedisiplinan hendaknya jangan melulu menerapkan system punishment, sanksi - sanksi, Azas kecurigaan terhadap bawahan seperti pemasangan kamera di produksi, serah terima tugas harus direkam, sekali lagi hal - hal ini tidak perlu terjadi jika management dan karyawan mampu mengawal terpeliharanya system yang baik, sehingga aktifitas karyawan terdorong dengan ikhlas karena mentalnya dibina sedemikian rupa, kontribusinya menciptakan sinergi dengan management, sinar harapan akan terbersit cerah menuju tujuan yang didambakan, Amiiin.

Tidak ada komentar: