Minggu, 03 Oktober 2010

ISLAM DAN IMAN

NGANGSU KAWRUH BAB AGAMA ISLAM

MAKNA KATA ISLAM

Islam bisa berarti : Selamat, damai, pasrah, tangga naik.
Jadi makna kata islam bisa berarti : agama yang semestinya menjadikan pemeluknya senantiasa dan siap untuk memberikan keselamatan, kedamaian bagi seluruh alam, dengan cara patuh dan pasrah atas segala perintah Alloh Swt, sehingga akan membawa dirinya menuju tahap yang semakin tinggi menuju keridloan Alloh Swt.

Dalam Alquran Alloh Swt dengan jelas memerintahkam kepada setiap mukmin, untuk masuk kedalam islam secara kafa'ah ( keseluruhan ), jangan setengah-setengah, yakinkan diri bahwa islam dengan berbagai aspek ajarannya, demikianlah sempurna, semakin kita pelajari satu persatu kita akan semakin asyik masyhuk terhanyut dalam makna dan hikmah yang terkandung dalam Al'Quran dan hadis Nabi.

Ingatlah akan pesan nabi tatkala melakukan haji Wada ( Perpisahan ) saat-saat akhir sebelum beliau meninggal Beliau mengutip Firman Alloh “ Pada hari ini telah aku cukupkan bagimu agamamu dan nikmatku dengan islam sebagai agamamu”

Alloh berfirman “ kitab (AlQuran) itu tidak ada keraguan didalamnya” Allohlah yang langsung menjamin bahwa Al'Quran itu murni merupakan firman ( ajaran ) yang diturunkan oleh Alloh, melalui Rosulnya manusia mulia dan pilihan Rosululloh Muhammad SAW, Al'Quran inilah mukzizat yang paling agung dibandingkan dengan mukzizat Alloh yang diturunkan kepada nabi-nabi lain selain Muhammad SAW, keabadian maupun kemurnian Al'quran akan senantiasa dijaga oleh Alloh SWT, bahkan Alloh menantang bagi siapa yang meragukannya, silahkan buatlah barang seayat dua ayat, niscaya tidak akan ada yang bisa menandingi kesempurnaan Ayat-ayat Alloh, baik dari aspek sastra, falsafah,hakikat dan maknanya, setiap periode akan muncul para penghapal Qur'an! Kalau dipikir koq mustahil Al'quran yang terdiri dari 6666 ayat, 114 surat, 33 Zuz dengan lembaran yang begitu tebal bisa dihapal, lha wong kita disuruh menghapal teks yang cuma satu atau dua lembar saja disuruh menghapal susahnya bukan kepalang, itulah kekuasaan Alloh, bahkan fakta berbicara setiap para penghapal Qur'an meninggal, bumi, cacing dll tidak berani mengusiknya, jasadnya akan utuh.

Maka barang siapa yang ingin mengenal islam, maka cintailah Al'quran, jangan pernah putus asa dalam mencari ilmu Alloh, seperti firmaNYA; “ Jika alloh menghendaki kebaikan terhadap seorang hamba, maka Alloh akan mencukupkan pengetahuan agamanya” ini berarti semakin kita berusaha mencintai dan mendekatkan diri terhadap alloh maka Alloh akan membukakan pintu hatinya, dan melapangkan dadanya untuk dimasuki Ilmu Alloh, maka jangan heran banyak cerita-cerita dari pesantren, yang seakan-akan ada santrinya yang tidak diberi kesempatan untuk belajar langsung bersama santri-santri yang lain, malah diberi tugas khusus oleh Gurunya untuk mencari pakan, mencetak bata, atau memasak, tapi ajaib justru banyak diantara mereka yang pengetahuan agamanya baik, atau bahkan lebih bagus dibanding santri-santri yang lain, jadi you jangan pernah berputus asa dalam menggali ilmu Alloh, hidayah akan datang bagi hamba yang bersedia untuk berubah.

Tidak hanya ilmu agama, kita juga harus dibekali dengan ilmu dunia, karena manusia diberikan amanat sebagai kholifah dimuka bumi ini, dengan ilmu kita bisa berikhtiar mencari rizqi Alloh, Sebagaiman firman Alloh” bahwasanya orang yang berilmu akan dinaikan derajatnya dibanding dengan orang yang tidak berilmu, “ bertebaranlanlah kalian dimuka bumi ini setelah melakukan ibadah sholat untuk mencari rizqi Alloh”, islam bukan agama yang mengajarkan pemeluknya untuk menjadi pemalas, justru islam mengajak kepada pemeluknya untuk menjadi terbaik dari waktu ke waktu, disiplin dalam mengelola waktu, hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, contoh perbedaan orang yang berilmu dengan yang kurang berilmu, bahwasanya orang yang berilmu itu tenaga atau waktu yang digunakan relatif sedikit, tapi hasilnya banyak contoh Dokter dengan waktu yang cuma beberapa jam, dengan hanya menyuntik cus .. cus atau mengobati tiga atau empat pasien hasilnya bisa jutaan, sedang orang yang kurang memiliki ilmu; waktu atau tenaga yang digunakan banyak tapi hasilnya sedikit, contoh tukang batu, dia bisa seharian membuat dinding, dengan keringat yang deras mengucur tapi hasilnya paling maksimal 100 rb, maka beruntunglah orang yang senantiasa membekali dirinya dengan ilmu.

Tak salah jika Ayat pertama dalam Al'Quran tersirat kata Iqro, yang berarti “bacalah” ini merupakan ajakan atau seruan Alloh agar kita mampu membaca, belajar, karena amal tanpa ilmu, bisa berakibat sia-sia, sebaliknya ilmu tanpa amal juga bernilai NOL besar, oleh karenanya Al'quran mengajarkan setelah kita beriman ( Percaya dan paham ) selalu digandeng dengan Wa'Amilusholihati ( dan beramal sholeh ), jika kita sudah melakukan keduanya maka kita tidak termasuk golongan orang yang merugi, yakinlah bahwa setiap kejadian di alam ini semuanya terjadi atas kehendak Alloh, bergantinya siang dan malam, beredarnya benda-benda langit di jalurnya, kapal yang bisa berlayar diatas lautan, bahkan gugurnya daun-daun dari pohon tak satupun diluar sepengatuhuan alloh itu semua adalah sebagian Ayat( tanda-tanda ) kebesaran Alloh.

Ada orang yang tidak bisa membaca Al'quran, malu katanya mau belajar lagi ( sudah tua lah, sibuklah dsb “) Orang kadang lebih mementingkan rasa malu terhadap orang lain, padahal mestiya kita malu terhadap Alloh Swt, kelak diakhirat jika kita tidak pernah membaca Al'quran dan beramal sholeh maka kita akan menerima kitab dengan tangan kiri, ini artinya Rapor perjalanan hidup kita bernilai merah, dan semua panca indra kita akan bersaksi atas segala dosa yang belum terampuni, disaksikan seluruh penghuni Akhirat, tanpa kita bisa melakukan pembelaan, sementara orang-orang mukmin, dengan wajah berseri dan bersinar terang, mendapat sambutan dan salam hangat dari penghuni langit inilah para hamba Alloh teladan, yang pantas mendapat tempat dan bertemu Alloh, Zat yang selama didunia selalu dirindukannya lewat sholat dan zikir “Salamun kaulan mirrobbirokhim wamtazul yauma Ayyuhal mujrimun” ( Yasin ) “ Keselamatan dari Alloh atas mereka ( orang-orang Mukmin ), dan Alloh memisahkan orang-orang berdosa dari mereka “

Hadist Nabi mengisyaratkan “ rumah tanpa dihiasi alunan al'quran diibaratkan dengan kuburan, jauh dari rahmat Alloh, sebaliknya Rumah yang senantiasa didalamnya disenandungkan Al,Quran dari langit terlihat seperti bintang dengan sinarnya yang terang, sehingga para malaikat dan rahmat Alloh akan turun dan masuk kedalamnya”

Beberapa Aspek ajaran dalam islam diantaranya :

Aqidah ( Keimanan / keyakinan )

Aqidah bisa bermakna; Janji , sumpah atau keyakinan

Setiap orang islam, harus yakin seyakin-yakinnya bahwasanya Tuhan yang wajib disembah hanyalah Alloh, dan nabi Muhammad adalah utusaNya, atau kita kenal sebagai dua kalimat syahadat, oleh karenanya setiap orang islam tidak pantas melanggar janji yang telah diikrarkan, sebaliknya kalimat syahadat harus benar-benar tertanam dalam hati, sehingga setiap tindakannya selalu berlandaskan atas perintah Alloh dan Rosulnya, kemudian ia istiqomah maka dalam hidup tidak akan pernah merasa takut atau khawatir, sesuai janji Alloh dalam firmanNya, “ barang siapa mengakui Alloh sebagai TuhanNya kemudian ia beristiqomah, maka Ia tidak akan ditimpakan rasa khawatir dan takut”.

Iman adalah: tasdiqun biqolbi, iqrorbillisan wa amal bil arkan

Wahai manusia ingatlah tatkala kita masih di alam rahim, sesungguhnya setiap insan telah bersumpah dan mengakui bahwa Alloh adalah Tuhannya dan bersedia mengikuti perintahNya, naif sekali bukan jika, setelah lahir kedunia dengan nikmat Alloh yang tak terhingga jumlahnya kemudian membuat kita lupa akan sumpah kita, dahulu?

Pantaslah jika dalam rukun islam Syahadat ditempatkan sebagai rukun yang pertama, dimana dia berperan sebagai pondasi bagi setiap muslim, kita harus menanamkan kalimat Lailahaillalloh sampai benar-benar menembus hati, Al'quran menggambarkan kalimat ini seperti pohon besar yang kokoh, dengan akar-akarnya yang jauh menghunjam bumi, dahannya menjulang keatas langit, segala tindakanya senantiasa menuju tempat yang lebih tinggi, yakni mencari keridloan Alloh, pohon inimemberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Alloh, “Barang siapa yang sebelum meninggal terucap kata lailahaillaoh maka ia masuk surga” maka biasakanlah bibir kita basah dengan Dzikrullah menyebut Asma Alloh, terutama kalimat lailahaillaloh sebagai afdholu zdikri.
Iman dinisbatkan sebagai akar pohon, islam dan hijrah sebagai batang pohon, ikhsan dan jihad seperti buah-buahan yang yang dihasilkan oleh pohon tersebut.

Kapasitas-kapasitas iman

1.Iman Nurul fitroh

Yakni iman sebagai potensi dasar atau benih, keimanan itu berupa fitrah yang dimiliki oleh setiap manusia, setiap manusia memiliki potensi/benih iman ( fitrah) dalam dirinya yang dengan fitrah itu ia cenderung kepada islam ( din qoyyim ), benih keimanan itu bisa tumbuh dan berkembang layaknya tubuh manusia atau sebaliknya mengalami kematian tergantung perawatan dan pemeliharaanya, “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Alloh(tetaplah atas fitrah Alloh yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu, tidak ada perubahan pada fitrah Alloh (itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui (QS 30:30)
Hidayah : pertemuan antara fitrah sebagai benih keimanan yang ada dalam diri manusia dengan Al-Quran yang bersumber dari cahaya Alloh.

2 Iman Asasul Amal.

Yakni iman sebagai landasan dari suatu amal, amal akan lahir dari fitrah yang terpelihara dan terjaga “ Barang siapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman maka mereka itu masuk kedalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun “(An-nisaa:124), dilanjutkan pula dalam surat 40:40 “ Barng siapa mengerjakan perbutan jahat maka dia tidak akan dibalas melainkan sebanding dengan kejahatannya itu, dan barangsiapa mengerjakan amal saleh baik laki-laki maupun perempuan sedang ia dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rizqi didalamnya tanpa hisab”.

3.Iman Bunyanul Islam

yakni iman sebagai dasar dari bangunan islam dimana akam melahirkan kesadaran untuk mengamalkan Islam secara sempurna, Iman adalah dasar dari Islam tidak akan lahir praktek keislaman yang sempurna jika tidak dilandasi Iman.

Kehidupan manusia yang dilandasi iman (Aqidah ) adalah wujud kehidupan yang mengakar dan memiliki dasar yang kuat, ia akan tumbuh dan berkembang serta menghasilkan buah-buahan ( natijah )layaknya pohon yang baik (Syajaroh thoyibah ) QS: 49:15, 8:72-75, sebaliknya kehidupan yang tidak dilandasi oleh aqidah adalah kehidupan yang rapuh yang mudah runtuh seperti halnya sjajaroh khobisyah, karena ia tidak dilandasi oleh dasar yang kuat, melainkan disandarkan terhadap sesuatu yang rapuh dan tidak mengakar kedalam hakekat manusia itu sendiri QS63:4,24:39-40.

Pantas pula al'quran dengan kesempurnaanya dalam surat al baqoroh memberikan ciri-ciri orang yang bertaqwa, diawali dengan percaya terhadap barang yang ghoib, kemudian baru sholat, karena sholatpun sesungguhya adalah menyembah sesuatu yang ghoib, yakni Alloh SWT, kita percaya atas hukum sebab akibat, dimana adanya sesuatu pasti ada yang menciptakanya, ada makhluk pasti ada kholiqnya ( penciptanya ), dengan keterbatasan panca indra kita, manusia tidak mampu menembus hal-hal ghoib, bahkan apa yang ada dalam tubuh manusia, hanya sedikit yang kita ketahui, kinerja otak yang dikendalikan jutaan sel, Ruh yang membuat manusia hidup, “ Jika ada umatmu yang bertanya kepadaMu (Muhammad ), tentang ruh, ketahuilah ruh itu urusanKu kalian hanya diberi sedikit pengetahuan tentangnya”, Dunia ini fana kawan tak ada yang abadi apa yang ada diatas dan didalam bumi ini, suatu saat akan hancur dan berakhir itulah kiamat kubro, “ Semua yang bernyawa pasti akan mati “, kematian bukan akhir segalanya justru kematian merupakan masa peralihan menuju alam barzakh ( penantian ), dialam kubur ini bagi yang beriman dan beramal sholeh, tempatnya akan dilapangkan selapang-lapangnya, sedangkan bagi orang yang penuh dosa, tempatnya akan disempitkan sesempit-sempitnya, hingga menghimpit seluruh tubuhnya, waktupun akan terasa begitu lama.

Tauhid

Makna singkat Tauhid berarti Mengesakan Alloh.
Dalam surat Al-ikhlas jelas sekali bahwa Alloh itu Esa ( Satu ), mustahil Alloh itu dua, tiga dst, logikanya jika alloh lebih dari satu, berarti Alloh bukan maha kuasa, karena kekuasaanya terbagi, Jika alloh lebih dari satu mustahil Alam semesta ini tercipta, dan terpelihara dengan baik, Alloh juga tidak beranak dan tidak diperanakan, repot juga kalau Alloh punya anak, bukanya ngurus alam atau manusia bisa- bisa malah repot ngurus mementingkan anaknya, wah hancurlah dunia, Alloh tidak ada yang serupa dengaNya, kekuasaanya, wujudnya, kepandaianyya intinya Alloh itu serba Maha dan tidak ada yang patut disembah selain Alloh ! Hati-hati dengan dosa syirik karena dosa besar yang tidak diampuni Alloh adalah Syirik ( Menyekutukan Alloh ), Syirik kadang datang dalam bentuk tersamar, dengan segala kamuflasenya, lewat senilah, lewat Adatlah, kita harus mampu memilah.

Akhlaq
Pengertian sederhananya adalah budi pekerti.
Betapa islam sangat mengutamakan pentingnya membentuk akhlaq yang terpuji, oleh karenanya dalam setiap aktifitas yang dilakukan islam melengkapi diri dengan adab /tata cara, contoh bagaimana cara bertetangga yang baik, bagaimana adab menerima tamu, bagaimana adab masuk toilet, kesimpulannya dari yang besar sampai yang terkecil islam memberikan aturan yang jelas, sehingga akan menjamin bahwa setiap yang kita lakukan tidak berdampak negatif bagi lingkungan dan orang lain.
Bahkan hadist nabi menandaskan” Tidaklah aku diturunkan kemuka bumi ini melainkan untuk menyempurnakan aklaq “
akhlaq yang harus kita teladani terutama akhlaq Rosullulloh Muhammad SAW, sebagai teladan yang sempurna.
Setelah nabi wafat, seketika itu pula kota madinah bising dengan tangisan umat, islam antara percaya-tidak percaya, Rasul yang mulia telah meninggalkan para sahabat ,beberapa waktu kemudian seorang arab badui menemui Umar dan dia meminta,”Ceritakan padaku akhlaq Muhammad!, Umar menangis mendengar permintaan tersebut,ia tak sanggup berkata apa-apa, Ia menyuruh Arab baduy itu menemui Bilal setelah ditemui dan diajukan permintaan yang sama, Bilal pun menangis, Ia tak sanggup menceritakan apapun, Bilal hanya dapat menyuruh orang tersebut menjumpai Ali bin Abi Thalib, Orang badui itu mulai heran, bukankah Umar salah seorang sahabat senior Nabi, begitupun Bilal, mengapa mereka tak sanggup menceritakan akhlaq Muhammad SAW? Dengan berharap-harap cemas Badui itu menemui Ali, Ali dengan, linangan air mata berkata, “ ceritakan padaku keindahan dunia ini!, Badui itu menjawab,”Bagaimana mungkin aku dapat menceritakan segala keindahan dunia....Ali menjawab,”Engkau tak sanggup menceritakan keindahan dunia, padahal Alloh telah berfirman bahwa sungguh dunia ini kecil dan hanyalah sendagurau belaka, lalu bagaimana aku dapat melukiskan akhlak Muhammad SAW,s edang Alloh telah berfirman bahwa sungguh Muhammad memiliki budi pekerti yang agung!(QS Al-Qalam:4), Badui itu lalu menemui Siti Aisyah ra beliau menjawab Khuluquhu Al-Quran (Akhlaknya Muhammad SAW itu Al-Quran), seakan-akan Aisyah ingin mengatakan bahwa Nabi SAW itu bagaikan Al-Quran berjalan, Badui itu tidak puas bagaimana ia bisa segera menangkap akhlaq Nabi kalau ia harus melihat ke seluruh kandungan Al-Quran, Aisyah akhirnya menyarankan Badui itu untuk membaca dan menyimak QS:Al-Muminun Ayat 1-11.

Banyak kisah-kisah yang menggambarkan keteladanan dan fragmen yang indah dirasakan para sahabat dalam interaksi mereka dengan Rosulluloh SAW;
Aisyah sempat khawatir ketika menjelang subuh beliau tidak mendapati suaminya tidak disampingnya, Aisyah keluar membuka pintu rumah, terkejut ia bukan kepalang melihat suaminya tidur didepan pintu, Aisyah berkata mengapa Engkau tidur didepan ini? Nabi Muhammad menjawab “Aku pulang sudah larut malam, aku khawatir mengganggu tidurmu, sehingga aku tidak mengetuk pintuitulah sebabnya aku tidur didepan pintu”Mari berkaca terhadap diri kita masing-masing bagaimana perilaku kita terhadap istri kita? Nabi SAW mengingatkan”berhati-hatilah kamu terhadap istrimu, karena sungguh kamu akan ditanya di hari akhir tentangnya”.

Pernah pula ketika seorang sahabat nabi terlambat datang ke majelis Nabi SAW, tempat sudah penuh sesak, ia minta izin untuk mendapat tempat, namun sahabat lain tidak ada yang mau memberinya tempat, ditengah kebingunganya Rasul SAW memanggilnya, Beliau memintanya duduk disampingya tidak cukup dengan itu, Rasul SAW pun melipat sorbanya lalu diberikan pada sahabat tersebut untuk dijadikan alas tempat duduk. Sahabat tersebut dengan berlinangan air mata, menerima sorban tersebut namun tidak menjadikanya alas duduk akan tetapi malah mencium sorban Nabi tersebut.
Dari kejadian tersebut kita bisa bercermin, betapa senang kalau orang yang kita hormati, pemimpin yang kita junjung tiba-tiba melayani kita bahkan memberikan sorbanya unntuk alas duduk kita, Adakah pemimpin demikian dijaman kini melayani dengan ikhlas rakyatnya, atau untuk lingkup terkecil misal dalam keluarga sudahkah kita meniru akhlak Rasul yang Mulia?.

Nabi juga terkenal suka memuji sahabatnya, sehingga setiap orang yang berinteraksi dengan Beliau merasa nyaman dan dihargai, terhadap Abu Bakar Rasul SAW selalu memujinya Abu Bakarlah yang menemani Nabiketika hijrah, Abu Bakar pulalah yang diminta menjadi Imam ketika Rasul SAW sedang sakit.
Tentang Umar rasul pernah berkata,”Syetan saja tekut dengan Umar, jika Umar lewat jalan yang satu, maka Syetan lewat jalan yang lain”
tentang Utsman Rasul SAW sangat menghargainya, karena itu Utsman bisa menikahi dua putri Nabi SAW, hingga Utsman dijuluki Dzu an-Nurain (pemilik dua cahaya), mengenai Ali Rasul SAW bukan saja menjadikanya menantu tetapi beliau pun mengungkapkan keutamaan Ali” Aku ini kota ilmu, dan Ali adalah pintunya, barang siapa membenci Ali, maka ia orang munafik”.
Sementara lihatlah kondisi kita sekarang, jika ada rekan yang punya sembilan kelebihan dan satu kekurangan, maka kita jauh lebih tertarik berjam-jam untuk membicarakan yang satu ini, dan melupakan yang sembilan!.

Nabi juga terkenal sangat menhargai pendapat atau lawan bicara Beliau entah dari kalangan sahabat bahkan kalangan musyrik sekalipun, dalam satu kesempatan Nabi SAW didatangi utusan pembesar quraisy, Utbah bin Rabi'ah ia berkata pada nabi”Wahai kemenakanku kau datang membawa agama baru, apa sebetulnya yang engkau kehendaki, jika ingin harta kami akan kumpulkan kekayaan kami, Jika ingin kemuliaan akan kami muliakan engkau, jika ada sesuatu penyakit yang dideritamu, akan kami carikan obat, jika inginkan kekuasaan, biar kami jadikan engkau penguasa kami”, Nabi mendengar dengan penuh sabar uraian tokoh misyrik ini, tidak sekalipun beliau membantah atau memotong pembicaraanya, ketika Utbah berhenti Nabi SAW bertanya”Sudah selesaikah Ya Abal Walid?”sudah” kata Utbah, Nabi membalas ucapan Utbah dengan membaca surat Fushilat, ketika sampai pada ayat sajdah, Nabipun bersujud, Lihatlah kondisi kita sekarang jangankan berbicara dengan lawan politik dengan rekan sekalipun kadang kita bersilat lidah dan berbantah-bantahan!

Dalam suatu kesempatan menjelang akhir hayatnya, nabi SAW berkata pada para sahabatnya”Mungkin sebentar lagi Alloh akan memanggilku aku tak ingin dipadang mahsyar nanti ada diantara kalian yang akan menuntut balas karena perbuatanku pada kalian, Bila ada yang keberatan dengan perbuatanku pada kalian , Ucapkanlah! Para sahabat terdiamnamun ada seorang sahabat yang tiba-tibabangkit dan berkata “Dahulu ketika Engkau memeriksa barisan disaat akan pergi perang, Kau meluruskan kakiku dengan tongkatmu, aku tak tahu apakah engkau sengaja atau tidak, tapi aku ingin menuntut qishash hari ini.” para sahabat lain terpana, tidak menyangka ada yang berani berkata seperti itu, Umar langsung berdiri dan siap membereskan orang itu, Nabi SAW pun melarangnya, lalu beliau menyuruh Bilal mengambil tongkat kerumah beliauSiti Aisyah yang berada di rumah nabi keheranan ketika Nabi meminta tongkat, setelah Bilal menjelaskan peristiwa yang terjadi, Aisyah pun semakin bingung mengapa ada sahabat yang berbuat senekad itu setelah semua yang diberikan Rasul SAW pada mereka, Rasul memberilkan tongkat tersebut pada sahabat itu seraya menyingkapkan bajunya, sehingga terlihatlah perut Nabi SAW, eliau berkata,”Lakukanlah”!
Detik detik berikutnya terjadi ketegangan, tetapi terjadi suatu keanehan, Sahabat tersebut malah menciumi perut Nabi SAW dan memeluk Nabi seraya menangis,” Sungguh maksud tujuanku hanyalah untuk memelukmu dan merasakan kulitku bersentuhan dengan tubuhmu” Aku ikhlas atasatas semua perilakumu wahai Rasululloh, seketika itu juga terdengar ucapan “Allohu Akbar”berkali-kali, Sahabat tersebut tahu tidak mungkin permintaan Nabi SAW tersebut diucapkankalau nabi tidak merasa bahwa ajalnya sudah dekat sahabat itu tahu bahwa saat perpisahan sudah dekat, ia ingin memeluk Nabi SAW sebelum Alloh SWT memanggilnya.
Suatu pelajaran lagi buat kita, menyakiti orang lain baik hati maupun badanya merupakan perbuatan amat tercelaAlloh tidak akan memaafkan sebelum yang kita sakiti memaafkan kita, sikap mau dikoreksi dan mengakui suatu kesalahan merupakan sikap tauladan yang terpuji.


Fiqih

Makna singkat fiqih mungin bisa berarti tata-cara beribadah baik ibadah langsung dengan Alloh, spt; Sholat, Haji, Puasa, maupun ibadah muamalah spt; hukum waris, zakat, hukum dagang, hukum perkawinan dll, seperti disebutkan diatas, bahwasanya suatu amalan harus didasarkan atas ilmu yang benar, perintah-perintah dalam Qur'an kadang masih bersifat global, oleh karenanya tuntunan yang lebih rinci bisa ditemukan dalam hadist-hadist shohih lewat teladan ataupun tuntunan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW, oleh karenananya Alloh Swt telah mengisyaratkan jikalau kita bingung dalam menentukan suatu urusan maka kembalikanlah kepada Al'quran dan hadist.

Tariqh

Makna : Sejarah islam.
Ilmu tariqh diperlukan sebagai media untuk tadabur, mengambil hikamah dari kisah-kisah masa lalu, keteladanan nabi, kehidupan para sahabat, masa kejayaan islam, Adzab yang ditimpakan terhadap umat terdahulu dll.

Contoh :
Kisah sahabat bilal yang dengan istiqomah yang luar biasa walau disiksa ditengah terik matahari gurun pasir, dipunggungnya ditindihkan batu besar dibawah ancaman penggede kaum quraisy yang merayu untuk keluar dari islam, seorang Bilal tetap kukuh dan menyebut asma Alloh, beliau berpikir siksaan yang didapat saat itu akan jauh ditebus dengan kenikmatan abadi yakni kembali bertemu dengan Alloh dalam keadaan mendapat ridloNya, ini sungguh ironis dengan kondisi saat ini ada beberapa saudara kita yang dengan mudah menukarkan keyakinan islam, hanya karena faktor ekonomi, faktor cinta terhadap perempuan, bahkan keyakinanya digadaikan dengan beberap bungkus mie instan naudzubillah tsuma nau'dzubillah.

Janganlah masing-masing dari diri kita mudah berputusasa dari rahmat Alloh, “ Wasta'inu bishobri washolat wainnaha lakabirotun illa alal khosyiin” Minta tolonglah kamu dengan sabar dan sholat sesungguhnya ia ( Sholat ), yakin berat ( untuk dilakukan ), kecuali bagi orang-orang yang khusu, siapa orang yang khusu dia adalah orang yang melakukan ibadah didasari keyakinan bahwasannya suatu saat kita akan bertemu dengan Alloh dan segala sesuatu pasti akan kembali kepadaNya.

“Walanabluwannakum bisyain minal khoufi wal zuu'i ........” dan yakinlah bahwasanya setiap kamu pasti akan diuji dengan rasa khawatir dan takut kekurangan jiwa, buah-buahan,harta benda dll, kecuali bagi orang-orang yang sabar, siapa orang yang sabar yakni orang yang apabila ditimpakan suatu musibah maka dia mengucapkan innalillahi wa'inna ilahi rooziuun.

“dzuyinna linnasi khubushahawati minannisa'i wal banin” manusia akan diuji akan sahwat terhadap perempuan dan anak-anak, maka jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka, jangan sampai istri-istri dan anak-anak kamu memalingkan dirimu dari beribadah kepada Alloh Swt.
Sholat.

Jadikan sholat itu sebagai sebuah kebutuhan, tidak hanya sekedar menggugurkan kewajiban, oleh karena itu perintah sholat dalam qu'ran banyak diawali kata aqimusholat ( Dirikanlah sholat ), jika dalam rukun islam, sholat itu diibaratkan tiang

Tidak ada komentar: